H-1 Pertunangan
Rifky terlihat tak bersemangat mengamati para asisten rumahnya yang sedang menyiapkan pertunangannya besok, pemuda itu malah sibuk di ruang tv seraya mengotak-atik remote di depannya. Omelan dari Maminya pun menjadi angin lalu saja bagi Rifky, ia sama sekali tak tertarik untuk ikut serta menyiapkan semua keperluan pertunangannya.
Semangat Rifky pun sudah memudar ketika hubungannya dan Keyla bernasib seperti ini, entah bagaimana keadaan gadis itu sedari tadi Rifky terus mencoba menelponnya tapi tak ada reaksi apapun dari Keyla. Wajah Rifky kembali ditekuk melihat kehadiran gadis yang akan menjadi tunangannya. Rifky membuang pandangannya seakan tak melihat kehadiran gadis itu, ia sungguh malas menatap wajahnya yang mengingatkan pada kandasnya hubungannya dengan Keyla.
"Sayang, kamu kok diem saja. Ayo ajak ngobrol dulu Ara, tunangan kamu sudah datang loh" ujar Sofie pada putranya itu.
"Mami aja yang ngobrol sama dia, Rifky masih mau nonton" tolak Rifky masih fokus pada acara televisi dihadapannya
"Ini sudah jam berapa sayang, kamu belum mencoba jas kamu kan? Ayolah sayang kolega Papi sebentar lagi mau datang"
"Mi, Rifky malas! Lagian untuk apa acara gak penting ini. Rifky gak mau tunangan Mi apalagi sama gadis gak jelas itu" ujar Rifky dengan ketus.
Sofie menghela nafas mendengar penolakan Rifky, tentu ia paham apa yang dirasakan putranya itu, tapi ia juga tak ingin Rifky terus larut dengan cintanya pada Keyla.
"Pokoknya Mami kasih waktu kamu 15 menit, kamu harus temani Ara ke butik untuk fitting gaun dia" perintah wanita itu.
"A...apa? Aku ke butik sama dia"
"Iya, sama calon istri kamu, pasti kalian serasi banget deh" goda Sofie pada putranya itu.
"Gak Mi! Aku gak mau, Mami suruh supir aja buat anterin dia. Pokoknya Rifky gak mau pergi sama dia"
"Rifky kamu mau Papi marah, gak usah banyak protes! 15 menit lagi kamu disini, titik !" Sofie meninggalkan Rifky, wanita itu pun menghampiri Ara yang terlihat heran menatap mereka, entah apa yang tengah dibicarakan Ibu dan anak itu.
Wajah Ara masih diliputi kecemasan, ia tak terpercaya jika hari petunangannya dan Rifky akan terjadi besok, gadis itu pun melirik Rifky dengan wajah yang jutek menatapnya. Ia sangat paham bagaimana perasaan pemuda itu, tentu Rifky tak akan semudah itu menerima pertunangan mereka sedangkan ia sendiri mencintai gadis lain.
"Apa ini keputusan yang tepat Tuhan?" lirih Ara merasa bersalah.
"Sayang, kamu kenapa nak?"
"Eh, hmm gak Tan. Ara gakpapa"
"Oh ya, tadi Tante sudah bilang ke Rifky buat menemani kamu ke butik, mungkin sebentar lagi dia turun dari kamarnya, kamu tunggu aja ya"
"Butik Tan?"
"Iya, gaun yang akan kamu pakai dan Rifky buat besok kan disana. Kamu siap-siap ya sayang, Tante mau mengecek semua persiapannya dulu, pertunangan kamu dan Rifky pasti sangat meriah kok hehe" tawa Sofie begitu lepas.
Ara seakan bermimpi saat ini jika ia akan segera bertunangan. Tentu Ibunya akan sangat bahagia jika berada disini walau tak bisa dipungkiri ada kegelisahan yang mencuat di hati Ara karena pertunangan ini tak dilandasi perasaan cinta di hati mereka. entah apa mungkin ia juga siap menjalankan semuanya sedangkan ia tau Rifky begitu membencinya.
"Tante kesana dulu ya sayang, kamu tunggu Rifky disini aja"
"Iya Tan" Ara segera duduk di sofa menunggu Rifky, perasaannya pun campur aduk saat ini membayangkan ia pergi bersama Rifky, membayangkan raut dingin pemuda itu saja membuat Ara sendiri takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintai Aku Apa Adanya
RomanceTak pernah terlintas di pikiran Rifky Nicholas Gunawan akan bertunangan dengan seorang gadis penjual kue, yaitu Aranisa. Keinginan untuk balas budi pada keluarga Ara membuat Sofie menjodohkan putra tercintanya dengan gadis yang menjadi pilihan terba...