CHAPTER 4

26 1 0
                                    

Keesokan paginya Sora berangkat ke sekolah seperti biasa. Dia sedikit tidak bersemangat pagi ini, karena kata-kata managernya masih terngiang jelas di pikirannya. Dia bingung, apakah debutnya akan terhambat dan harus menunggu di tahun depan jika dia gagal dalam seleksi ini.
Tetapi, tiba-tiba James menyadarkan lamunan nya dengan melingkarkan tangannya di bahu Sora.

"Hey! apa hari ini kau akan ke studio?"

"Tidak, hari ini jadwalku kosong James"

"Bagus! temani aku ya?"

James menatapku dengan menunjukkan tatapan memohon nya.

"Okay ,kemana kali ini?"

"Aku ingin latihan di lapangan sendirian"

"Kenapa?"

"Biasalah"

Ah, aku tau kenapa James ingin berlatih sendiri. Pasti dia sedang ada masalah dengan Arthur.

James yang langsung mengetahui kalau aku sedang menebak-nebak tentangnya langsung merangkul bahuku erat, sambil mengangkat sudut bibirnya. Kemudian, kami berdua berjalan menuju kelas kami tanpa mempedulikan mata para siswa yang menatap ke arah kami berdua.

Sesampainya di kelas..

"Sora, kemari kau!"

Sepagi ini, Arthur dengan berani menyuruhku dengan nada yang membentak.

"Memangnya siapa kau, hah?"

"Hari ini jadwal piketmu, kau tidak lihat?" dia mengacungkan jarinya menunjuk ke sebuah papan jadwal di depan kelas.

"Oh"

"Cepat letakkan tasmu dan jangan berpacaran terus"

James yang berada di sampingku langsung menurunkan tangannya dari pundak ku, dan memutar bola matanya. Dengan berani dia menjawab ocehan Arthur pagi ini.

"Hey brengsek, tidak usah terlalu mengurusi kami"

"Oh, sekarang kau lebih mementingkan pacarmu daripada basket?" jawab Arthur sambil menarik sudut bibirnya mengulaskan senyum sinis di wajahnya.

"Akan ku tunjukkan ,aku lebih baik darimu brengsek" balas James sambil mengulaskan senyum kecut.

Sora yang sedari tadi disamping James langsung melenggang menuju tempat duduknya. Dia meletakkan tasnya diatas meja lalu menghadapkan tubuhkan menyerong ke arah Arthur. Dia menatap lurus tepat di mata Arthur kali ini.

"Kau tidak lebih dari seorang kutu buku"

Arthur yang mendengar ucapan Sora hanya terkekeh sebentar, lalu menunjukkan senyum yang tak pernah ia tunjukkan kepada siapapun.

"Aku menghargaimu ,Nam Sora"

Dalam sekejap seisi kelas mengarahkan pandangan kepada mereka berdua. Bahkan beberapa siswi ada yang berteriak histeris karena melihat senyum Arthur ,dan suasana kelas pagi ini menjadi ramai sekali.
James yang sedari tadi melihat dari ambang pintu kelas langsung berjalan menuju kursi disebelah Sora. Sekilas sebelum meletakkan tas nya, dia menatap Arthur dengan sorot mata penuh kebencian.

Arthur POV

Kelihatannya mereka bernar-benar sudah membenciku sekarang. Ini masih langkah awal untuk mencari tahu apa yang akan mereka berdua rencanakan, setelah itu aku akan tahu apa kelemahan yang bisa kugunakan.
Sora benar-benar cewek yang berbeda, dia sangat dingin. Bahkan, dia tidak pernah menyukai siapapun ,mengobrol dengan cowok-cowok dan hanya terlihat dengan James setiap hari.

LOVE & HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang