Seorang lelaki berjalan melewati gang sempit di daerah kota Gongju, jauh dari pusat kota. Lelaki itu terlihat sedang berjalan sempoyongan sambil mengaitkan sepuntung rokok yang menyala diantara jarinya. Dia berjalan dibawah lampu jalan yang berjarak ,tanpa mempedulikan keadaan jalan yang kini sedang ia lewati.
Lelaki itu adalah Arthur Kim, seorang siswa yang dikenal sangat berprestasi di Eseen. Ini memang sangat jauh dari kesan seorang jenius, orang yang selalu menjaga kesehatan ,dan juga seorang yang dikenal memiliki kepribadian baik. Namun, nyatanya inilah kehidupan asli seorang Arthur. Setiap malam ia akan pergi ke sebuah bar setelah selesai mengerjakan tugasnya, ia akan membeli beberapa alcohol atau sekedar merokok bersama beberapa pengunjung lain.
Untuk ukuran anak seusianya, Arthur memang terlihat lebih tua dari umur aslinya. Itulah kenapa ia cepat akrab dengan orang-orang dewasa di bar."AAAAAAAAA"
"Ah kenapa hidup sesulit ini" racaunya sambil sesekali menghisap rokok.
Sambil meracau tidak jelas, ia berjalan menyusuri jalan ke rumahnya.
Arthur POV
Kenapa aku tidak bisa hidup dengan baik. Ini sudah tahun ke 4 aku kesekolah, mengerjakan tugas, menyembunyikan identitasku dan menjadi orang lain. Sungguh menyebalkan terkadang menatap diriku sendiri didepan cermin, ini bukan aku yang sebenarnya. Mereka yang mengenalku sebagai genius dingin, seseorang yang selalu dipuja karena prestasi itu semua hanya kebohongan yang aku tunjukkan. Kapan aku bisa hidup bebas? merokok semauku, memiliki teman sebaya, berkencan ,dan memotret burung-burung yang ada didalam hutan.
Malam ini kuhabiskan waktuku menonton acara tv dirumah, karena sedang tidak ingin ke bar hanya ini satu-satunya hiburanku.
Belum lama ia menonton acara tv dini hari, tiba-tiba saja handphone arthur bergetar. Di layarnya tertera nama "James Lee send a message".
"Arthur, apa kau sudah mengerjakan pr mu? aku tidak bisa berpikir. tolong fotokan punyamu"
"Ya, akan ku kirimkan sebentar lagi"
Dengan malas Arthur bangun dari sofa dan berjalan mengambil buku pelajaran yang James butuhkan, kemudian memfotonya.
"Sudah ku kirim"
"Terimakasih"
Tiba-tiba saja, terlintas di pikiran Arthur untuk sekedar menjahili James.
"Jams, apa kau pernah melihat hantu?"
"Pernah. Hampir setiap hari"
Sedangkan James yang berada di balik layar handphone nya sekarang ini sedang kebingungan dengan pertanyaan konyol Arthur.
James POV
Apa dia gila? apa yang sedang ia tanyakan? Hantu? Oh. Mungkinkah Arthur baru saja melihat hantu sehingga dia bertanya padaku. Kuharap sekarang celananya tidak basah ,dan ia tidak sedang bersembunyi dibawah meja makan dirumahnya.
"Jams, kau serius?"
"Ya, apa kau bertemu hantu?"
"Hm ,tidak. hanya bertanya saja"
"Oh. lebih baik kerjakan pr mu bodoh"
"Baiklah brengsek, lain kali kalau kau bertemu hantu selfie berdua dengannya dan kirim fotonya padaku"
"Dasar bajingan gila"
James tidak bisa membayangkan apa yang sedang Arthur pikirkan sekarang ini.
Sedangkan di rumah Arthur , sekarang ini ia sedang terkikik sambil menatap layar handphone nya. Arthur berpikir ia berhasil menjahili James, dan membuatnya takut dengan pertanyaan konyolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & HATE
RandomAku akan terus menjaganya, tapi... apa dia akan terus bersamaku? (end)