CHAPTER 8

8 0 0
                                    

Arthur POV

  Sore ini entah kenapa terasa sangat membosankan. Kujatuhkan tubuhku menghempas sofa diruang tamu, kuedarkan pandangan ke segala sudut ruangan di dalam rumah. Suasa rumahku sangat sepi. Kedua orangtua ku tidak tinggal di Korea, mereka lebih memilih tinggal di London dan beralasan pekerjaan.

Sudah hampir tiga jam aku duduk di sofa ruang tamu. Entah kenapa ketika aku mulai bosan, tiba-tiba saja bayangan wajah Sora terlintas di pikiranku.

Ku gerak-gerakkan kepalaku berusaha menghapus bayangan wajah itu.

"Sial, kenapa harus wajah anak itu" gumamku.

Kumerasa semakin bosan sedari tadi hanya duduk memandangi atap. Kemudian, terlintas pikiran iseng. Ku ambil handphone yang ada di saku celanaku, lalu ku stalking akun path milik Axcel. Kulihat profil fotonya yang sudah ganti sejak 4hari yang lalu, kemudian ku geser jari-jari ku menscroll dan membaca setiap update-an miliknya.

Axcello (7.30 p.m)

"Hangang river 👻 with sola567"

Mataku terbelalak ketika melihat update teratas di akun Axcel.

Benarkah ini? beberapa kali kukedip-kedipkan mataku.

Apakah mereka sudah berkencan? Sejak kapan? pikirku yang kemudian memasukkan handphone kedalam saku celana.

Ku sandarkan kepalaku pada sofa, sambil melihat atap rumahku yang sudah mulai retak. Sepertinya aku harus segera memanggil tukang cat untuk mengecat rumah ini. Pikirku.

Belum lama aku menutup mata, kurasakan handphoneku bergetar didalam saku celana. Dan kulihat disana, Axcel mengirimkan e-mail.

📩 Axcello: "Halo"

"Arthur, bisa kau bertemu denganku sekarang juga?"

📨 Arthestic:

"Kau saja kemari, aku malas keluar"

📩 Axcello: "Halo"

"Ku traktir kau bir sampai puas ,kalau kau mau kesini"

📨 Arthestic:

"Shit! baiklah. tunggu aku di cafe biasa"

📩 Axcello: "Halo"

"Ok ,c.i.u"

Manusia sialan. Sebenarnya apa yang sudah direncanakan oleh anak ini, sampai berani mentraktirku segala.

Ah, tapi siapa peduli dengan rencananya. Persetan dengan keadaanku saat ini yang semakin menyedihkan, yang kupikirkan hanyalah malam ini aku tidak perlu menghabiskan uangku untuk membeli alcohol sendirian.

Di cafe Nohcha..

Axcel yang datang lebih awal langsung saja masuk kedalam cafe tersebut. Ia berjalan menuju sebuah meja didekat tembok bata, dan memilih menunggu Arthur disitu.

Axcel POV

Apa mungkin Arthur akan percaya begitu saja kalau aku menceritakan perasaanku pada Sora? gumamku.

Aku sangat tau karakter Arthur kalau dia di sangkut-pautkan dengan masalah percintaan seperti ini. Rasanya sangat tidak mungkin kalau ia akan peduli akan hal ini, tetapi- Arthur dan Sora sepertinya juga tidak begitu dekat. Haruskah aku tanyakan saja tentang James itu pada Arthur?

Arthur POV

Kuparkiran mobilku di belakang sebuah mobil yang ku yakin adalah milik Axcel.

LOVE & HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang