CHAPTER 7

10 0 1
                                    

  Malam ini rumah Sora sangat sepi. Seperti biasanya, rumah ini hanya ditinggali oleh Sora seorang diri. Orangtua nya sudah berpisah, dan ini adalah satu-satunya harta yang dititipkan kepada Sora.

Tetapi, suasana sedikit berbeda kali ini karena James kembali mengunjungi rumah Sora. Entah sudah berapa lama James tidak menginjakkan kakinya di dalam rumah sederhana ini. Walaupun Sora hanya tinggal sendiri, namun James tidak pernah sekalipun berani berbuat aneh-aneh kepada Sora.

"Jams ,ayo kita makan" tawarku sambil ikut duduk disofa bersama James.

"Apa yang kau masak?"

"Hanya sarden kaleng"

"Baiklah, aku akan makan sebentar lagi"

James masih saja asik dengan psp nya ,tanpa menoleh padaku.

Kutinggalkan ia terlebih dulu berjalan kearah dapur.

Tak berselang lama, James menyusulku ke dapur lalu duduk disampingku.

"Sora, ambilkan aku nasi"

"Baiklah"

"Ini tuan muda" kataku yang lalu diikuti dengan tawa James.

"Kenapa akhir-akhir ini kau sangat manja?"

"Kupikir menyenangkan seperti ini"

"Huh?" jawabku sambil mengunyah nasi yang memenuhi mulutku.

James menelan makanan nya sebelum kembali berbicara.

"Ya, lihat saja banyak yang iri dengan kita"

"So, kau ingin membuat anak lain iri?"

"Tidak juga" dia menatapku sebentar, lalu tertawa lagi.

"Waktu berjalan sangat cepat ya, lihat saja ini sudah hampir jam 7"

"Padahal biasanya aku sudah berada di studio ,dan kau mengantarku" lanjutku ,kemudian ikut tertawa dengan James.

Benar, kami berdua benar-benar sudah melewati waktu yang tak pernah kami lupakan. Contohnya, obrolan meja makan yang mungkin akan selalu aku ingat sampai kami berdua memiliki keluarga sendiri atau entah sampai kapan.

  Setelah selesai makan malam, James berpamitan kepadaku. Ia tidak ingin orang lain mengira kami berdua melakukan hal yang aneh kalau dia menetap di rumahku lebih lama lagi. Kutemani ia keluar ,walaupun aku hanya melihat nya dari ambang pintu. Kupastikan langkah kaki nya perlahan menghilang dibalik pagar rumah, kemudian aku kembali masuk kedalam rumah.

Kulihat jam masih menunjukkan pukul setengah 8. Masih sangat lama untuk bersiap pergi ke studio. Saat aku memainkan handphone ku, tiba-tiba muncul notification bar. Axcel mengirim pesan.

"Sora, pemotretan street fashion tidak jadi besok"

Tunggu..

Bagaimana ia tahu kalau jadwal pemotretan nya diubah.

"Dari mana kau tau?" (Sora)

"Aku kan juga fotographer 😂" (Axcel)

Kali ini ia menambahkan emoji di pesan nya.

"Lalu? kapan jadwal pemotretan nya?" (Sora)

"Mungkin hari sabtu" (Axcel)

"Ah, terimakasih sudah memberitahu ku" (Sora)

"No problem hoho" (Axcel)

Kubiarkan pesan nya kali ini. Tapi, hanya berjarak 3detik dari pesan sebelum nya ia mengirim pesan lagi.

LOVE & HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang