CHAPTER 9

8 0 0
                                    

  Akhirnya, pelajaran kedua selesai lebih cepat dihari ini. Sora segera mengemas barang-barangnya dan kemudian beranjak keluar meninggalkan kelas. Diikuti James yang berjalan disebelahnya.

Siang ini, ia harus segera bergegas menuju tempat pemotretan. Walaupun sebenarnya jarak tempat itu tak jauh dari Eseen, namun ia tidak ingin membuat kesan buruk terhadap managernya.

James mengemudikan mobil sedan miliknya melesat menuju Cheosam street, membawa Sora yang saat ini sedang sibuk berganti baju di belakang.

James POV

Oh shit! Apa Sora sudah gila. Walaupun aku sudah pernah melihatnya memakai bikini tetapi itu terjadi beberapa tahun lalu. Apa yang anak itu pikirkan?Dasar.

Aku mencoba memfokuskan mata dan pikiranku kejalan, tanpa berani mengintip apa yang sedang Sora lakukan dibelakang. Kupikir aku sama saja dengan bajingan kalau berani mengintip seorang perempuan yang berganti baju, walaupun ia melakukan itu dimobil seperti saat ini.

"Jams, setelah ini kau mau kemana?"

"Oh, mungkin aku akan menunggumu sebentar. Hari ini aku latihan malam"

"Kapan kompetisinya?"

Setelah selesai berganti pakaian, Sora berpindah ke jok depan lalu duduk sambil memangku tas selempangnya.

"sekolah kita memperoleh jadwal tanding minggu depan" jawabku sambil menoleh padanya.

Ia terlihat cantik, walaupun hanya mengenakan pakaian casual. Tetapi sayang sekali, orangtua nya tak pernah melihat anak mereka tumbuh dengan sempurna.

Cheosam Street..

Keadaan jalan Cheosam begitu ramai pada siang hari ini. Terlihat beberapa model sedang berjalan kemudian bergaya di pinggiran jalan, lalu fotographer yang sibuk memotret ataupun meneteng kamera mereka hilir mudik diantara para model.

Kami berdua berjalan dipinggir agar tidak menganggu model yang lain. Sesekali ku arahkan mataku melihat model-model belia yang sekiranya seumuran dengan Sora sibuk berpose di depan fotographer mereka.
Setelah bertemu dengan managernya, Sora langsung disambut dengan beberapa stylish di dalam tenda.

Sora POV

Hatiku rasanya seperti ingin meledak. Walaupun ini bukanlah pertama kalinya aku pemotretan street fashion, namun aku sedikit gugup dengan semakin banyak nya model-model baru yang lebih muda daripada aku.

Selama wajahku sedang di make-up, kucoba untuk mengatur nafasku agar tidak terlihat tegang. Stylish dibelakangku ini sudah lama bekerja sama denganku, sehingga ia begitu cepat me make-up wajahku tanpa ada kesalahan satupun.

Setelah selesai dengan penampilanku, managerku menyuruh untuk segera bergabung dengan Mr Alexander , yang tak lain adalah fotographerku siang ini.

"Ah, apa aku terlihat gugup nyonya?"

Aku bertanya pada managerku, Ny Jookwon.

"Tidak, serahkan saja semua pada kemampuanmu"  jawab Ny. Jookwon.

Dengan yakin, kulakukan apapun yang Alexander perintahkan. Mulai dengan berjalan, tersenyum lebar ,sampai ber ekspresi dingin. Pose kesukaanku.

Beberapa model lainnya pun melakukan hal sama di tempat lain. Kurang lebih 10 menit, aku diminta untuk istirahat sebentar sebelum melanjutkan ke sesi berikutnya.

"Jamie, kau sudah makan?" tanyaku.

"Sudah, managermu memberiku takoyaki tadi"

"Kenapa kau hanya diam disini?"

LOVE & HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang