"Terima kasih, Pak." Seorang wanita yang mengenakan baju formal itu membungkuk hormat sebelum meninggalkan ruangan CEO Uchiha Corps. Di tangan kanannya membawa berkas yang baru saja ditandatangani oleh pemuda berambut raven, yang tak lain adalah CEO Uchiha Corps.
Tepat setelah pintu ruangan tertutup, punggung pemuda itu merosot, melonggarkan dasi yang ia kenakan. Lelah, itulah yang dia rasakan saat ini. Kelopaknya menutup onyx milik sang pemuda itu. Ia berharap seseorang memberinya seporsi salad untuk mengembalikan semangatnya lagi. Suara pintu pun terbuka kembali namun pemuda itu enggan membuka matanya.
"Sasuke..."
Pemuda bernama Sasuke melenguh seketika kala mengenali suara yang baru saja memanggilnya. Ya, CEO Uchiha Corps itu adalah Uchiha Sasuke, pria tampan bertubuh atletis yang memiliki pesona yang tak dapat ditolak oleh wanita manapun yang melihatnya.
Tampangnya semakin kusut saat melihat sang kakak berdiri di hadapannya dengan senyum yang menurutnya menjijikan.
"Langsung saja, Itachi-nii," tembak Sasuke. Ia sudah hapal betul dengan tabiat sang kakak jika tiba-tiba muncul di perusahaan.
"Aahh, kau memang adik yang pengertian, Sasuke. Aku bersyukur punya adik sepertimu." Dengan gerakan cepat Itachi merangkul sang adik yang masih duduk di kursi kebesarannya.
"Ugh, singkirkan tanganmu Itachi-nii," geram Sasuke.
Pintu ruangan Sasuke kembali terbuka.
"Ojiiichaann~," pekik seorang gadis kecil masuk ke ruangan Sasuke dan terlihat seorang wanita berjalan di belakangnya.
"Ah, Sasuke maafkan kami merepotkanmu lagi." Wanita bersurai coklat itu tersenyum. "Kami dapat order lumayan banyak untuk besok. Ayah dan Ibu masih di luar kota. Jadi kami tak tau harus meminta tolong pada siapa."
"Tak apa, Izumi-neesan." Sasuke kembali menegakkan badannya. "Kemarilah, Hotaru."
Gadis mungil itu menghampiri Sasuke dan duduk dipangkuan sang paman.
"Ah, ini kakak bawakan salad untukmu." Izumi meletakkan kotak makan di meja Sasuke.
Mendengar makanan kesukaannya disebut, wajah lesu Sasuke kembali bersemangat.
"Ternyata kau ini gampangan ya Sasuke. Hanya disogok dengan salad, moodmu langsung berubah seketika," ejek Itachi.
"Berisik kau, Itachi-nii." Sasuke kembali menimpali ucapan sang kakak dengan pedas.
"Nah, Hotaru jangan nakal ya. Jangan repotkan pamanmu. Mama Papa kerja dulu. OK?" Itachi mengacak rambut anaknya.
Menjadi seorang CEO dan baby sitter dalam satu waktu itu adalah hal yang sudah biasa dilakukan Sasuke sejak Hotaru berumur 2 tahun. Untungnya, keponakannya itu gampang diatur hingga Sasuke pun tak keberatan jika harus menjaganya. Dan hal ini sering terjadi saat ayah ibunya sedang di luar kota dan toko kue yang dikelola kakaknya kebanjiran order. Sebenarnya, sudah ada beberapa karyawan yang membantu. Hanya saja, Itachi dan Izumi juga ikut terjun langsung dalam pembuatan kue-kue yang akan dijualnya.
Sasuke pun juga mengakui, kue buatan pasangan suami istri itu memang enak dan tak heran toko itu banyak di kenal dalam waktu singkat. Dan satu lagi yang ia syukuri, dia mendapatkan kakak ipar yang pengertian, tahu cara membuat mood Sasuke membaik. Tak seperti kakaknya, Itachi.
Sasuke pun kembali memulai aktivitasnya sambil mengawasi Hotaru yang saat ini tengah bermain puzzle.
♡♡♡
Keesokan harinya....
Di rumah keluarga Uchiha, para anggota keluarga sedang sarapan bersama. Kedua orang tua Sasuke pun juga sudah pulang tadi malam. Hanya Hotaru yang masih terlelap dalam tidurnya, hingga tak ikut acara sarapan bersama pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha's Destiny
Фанфик(DI PRIVATE SECARA RANDOM MULAI CHAPTER 9) Wajah tampan, tubuh atletis, penampilan menarik, memiliki pesona yang tak dapat ditolak, namun tak memiliki pasangan? Adakah? Ada. Ya. Dia seorang pemuda Uchiha, sang pengelola Uchiha Corps sejak kakaknya...