AUTHOR POV
Sakura mencoba memenuhi paru-parunya dengan oksigen. Pandangannya hanya tertuju pada ujung sepatu yang ia kenakan. Sasuke duduk di samping Sakura dengan Ichiru yang berada dalam pangkuannya. Kedua tangan yang sejak tadi saling menggenggam itu pun masih sama sejak mereka memasuki kediaman Uchiha. Sementara, kedua orang tua Sasuke kini duduk berhadapan dengan mereka, terpisah oleh meja kecil di tengahnya. Itachi dan Izumi masih belum terlihat di sana. Tepat setelah mengajak Sasuke masuk, kakak semata wayangnya itu langsung meninggalkan mereka.
"Sasuke." Ayah dari sang Uchiha raven pun mulai membuka suara.
"Ya, ayah."
"Kau sudah yakin dengan pilihanmu?" tanya Fugaku.
"Sudah," jawab Sasuke singkat.
Mendengar jawaban Sasuke, Fugaku mengangguk pelan.
"Perkenalkan dirimu, nak," pinta Fugaku kepada Sakura.
Sakura terkesiap mendengarnya. Sakura memalingkan wajahnya, menatap Sasuke. Sasuke mengangguk kecil sambil tersenyum untuk menguatkan Sakura.
Itachi dan Izumi datang sambil menggandeng Hotaru. Ketiganya duduk di sofa dekat Sasuke. Hotaru yang menyadari ada Ichiru, temannya melambaikan tangannya. Ichiru membalasnya dengan tersenyum. Ia tak berani melakukan hal yang sama dengan Hotaru saat ini.
"Sa-saya Sakura. Haruno Sakura." Sakura tersenyum untuk menutupi kegugupannya kala menatap kedua orang tua Sasuke. "Dan...ini Haruno Ichiru." Sakura mengambil Ichiru dari pangkuan Sasuke. "A-anak saya."
Mendengar hal itu, Fugaku dan Mikoto saling melempar tatap setelah mendengar jawaban Sakura. Entah apa arti tatapan itu, hanya mereka yang tahu.
♡♡♡
SAKURA POV
"Sa-saya Sakura. Haruno Sakura." Aku mencoba tersenyum untuk menutupi kegugupanku kala menatap kedua orang tua Sasuke. "Dan...ini Haruno Ichiru." Aku mengangkat Ichiru dari pangkuan Sasuke dan memperkenalkan kepada mereka. "A-anak saya."
Seketika lidahku langsung kelu. Aku tak dapat berkata apa-apa lagi.
Ku lihat kedua orang tua Sasuke saling menatap dan entah apa arti tatapan mereka, aku tak mengetahuinya. Aku menggigit bibir bawahku, ketakutan itu semakin menjadi.
Bagaimana jika mereka tidak menerimaku?
Apa yang harus aku lakukan nanti jika mereka tidak menerimaku?
Apakah aku berani muncul di hadapan Sasuke lagi?
Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepalaku. Dan aku sama sekali tak menemukan jawabannya. Tangan Sasuke yang sejak tadi menggenggamku sudah terlepas setelah aku memangku Ichiru. Kini aku hanya memeluk putraku, mencoba mendapatkan ketenangan.
Aku mencoba memejamkan mataku, menghirup oksigen sebanyak yang aku bisa. Namun tiba-tiba aku dapat merasakan seseorang memelukku.
"Jangan tegang begitu, sayang. Kami tak akan menyakitimu."
Suara lembut itu membuatku membuka mata. Bersamaan dengan itu, aku dapat melihat senyum ibu Sasuke kepadaku dan aku dapat merasakan usapan sayang di pipiku. Beliau menatapku lembut.
"Selamat datang di keluarga kami."
Aku tak tahu harus bereaksi seperti apa. Lidahku kelu, tubuhku membeku. Perlahan, pandanganku mulai kabur. Genangan di pelupuk mataku pun tak dapat ku tahan. Aku mengalihkan pandanganku pada Sasuke dan ia pun tak kalah terkejut karena perkataan ibunya.
"Ayah, Ibu..."
"Ya, Sasuke. Kami merestui kalian,"potong ayah Sasuke cepat. Aku menatap beliau dan ia tersenyum. Sasuke dengan cepat menghampiri ayahnya dan memeluk beliau.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha's Destiny
Fanfiction(DI PRIVATE SECARA RANDOM MULAI CHAPTER 9) Wajah tampan, tubuh atletis, penampilan menarik, memiliki pesona yang tak dapat ditolak, namun tak memiliki pasangan? Adakah? Ada. Ya. Dia seorang pemuda Uchiha, sang pengelola Uchiha Corps sejak kakaknya...