halohaaaaa... :D
Aku kembali...
#KrikKrik
._.
Maafkan aku lama banget updatenya. Kerjaan dan tugas yang numpuk bikin aku stress. Ga mood buat nulis. Maklum, penulis amatir yang moody. Hihi
Dan sejujurnya, chapter ini tercipta karena aku baca-baca komenan kalian di setiap part. Entah kenapa jadi moodbooster tersendiri...
Jadi , makasih banyak yang mau ngeluangin waktunya buat baca fict ini, buat vote, dan komen. Komen apapun itu, mau dinyinyirin juga aku terima hahaha... Tapi seriusan, soalnya udah mau cape-cape baca tulisan gejeku. wkwkwk
Ah, maafkan curcol yang tak terhindarkan ini..
Oke, langsung aja baca aja ya manteman^^ Semoga ga mengecewakan..
AUTHOR POV
Sasuke menatap Sakura yang terlihat masih sibuk dengan pikirannya. Memainkan kedua jarinya tanpa mempedulikan tatapan Sasuke. Ia sedang berusaha mengumpulkan segenap kekuatan dan kesiapan hatinya untuk membuka semuanya.
Sementara Sasuke pun tahu, tak mudah bagi seseorang untuk menceritakan masa lalunya. Terlebih jika meninggalkan kenangan buruk.
Plin-plan.
Sebut saja pemuda raven itu-begitu. Awalnya ia yang tak ingin memaksa wanita di sampingnya itu untuk bercerita. Namun ternyata egonya jauh lebih besar. Tapi bukan tanpa alasan. Ia hanya ingin tak terjadi pertengkaran antara dirinya dan Sakura nanti.
Sakura pun sepertinya mengerti. Ia menutup matanya dan menghela napas.
"Aku..." Manik emeraldnya menatap Sasuke.
SAKURA POV
Aku memberanikan diri menatap Sasuke. Ia tersenyum menyakinkanku. Aku kembali menarik napas dan menghembuskannya.
"Aku menikah muda, saat umurku 19 tahun. Dan pernikahan ini terjadi karena kebodohanku yang mudah terbujuk dengan rayuan manis lelaki playboy macam pria berambut pirang itu," kekehku. Ku lihat Sasuke masih menatapku. Tak ada tanda ia akan bertanya siapa pria yang ku maksud. "Aku bercerai dengannya setelah aku mengetahui ternyata dia punya wanita lain. Dia langsung menyetujuinya"
Aku menertawai kebodohanku lagi.
"Aku pergi dari rumahnya. Keluar kota dan mencari pekerjaan untuk bertahan hidup. Aku tak mungkin kembali ke rumah orang tuaku. Aku tak berani berhadapan dengan ayah dan ibuku setelah menentang mereka demi menikahi pria plin-plan itu."
Aku perlahan-lahan menceritakan semuanya pada Sasuke. Setelah meninggalkan rumah Deidara, aku datang ke kota ini. Hanya bermodal nekat, aku mencoba mencari pekerjaan dan tempat tinggal.
♡♡♡
-FLASHBACK ON-
Jalanan kota sudah mulai sepi karena memang sudah malam, mungkin sudah terlalu larut. Bisa kuhitung dengan jari orang yang ku temui selama aku berjalan. Aku juga sudah tak tahu sudah seberapa jauh aku menyeret kakiku dengan paksa. Lapar, itulah yang aku rasakan saat ini. Aku sudah tak memiliki uang sepersenpun. Uang yang ku bawa dari rumah Deidara sudah habis hanya untuk menyewa satu kamar hotel untuk dua malam saja. Sementara aku pun belum mendapatkan pekerjaan sama sekali.
"Deidara! Awas kau lelaki sialan!" pekikku tertahan. Aku tak ingin disangka orang gila yang berteriak tak jelas. Tapi mungkin saja aku memang sudah gila. Gila karena mau saja dibodohi oleh lelaki brengsek itu. Aku menentang kedua orang tuaku dan meninggalkannya hanya demi lelaki kurang ajar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha's Destiny
Fanfiction(DI PRIVATE SECARA RANDOM MULAI CHAPTER 9) Wajah tampan, tubuh atletis, penampilan menarik, memiliki pesona yang tak dapat ditolak, namun tak memiliki pasangan? Adakah? Ada. Ya. Dia seorang pemuda Uchiha, sang pengelola Uchiha Corps sejak kakaknya...