"Di sini ya?" Seorang pria berambut blonde menurunkan kaca mobilnya. Ia menajamkan pandangannya saat melihat wanita yang dicarinya tengah bersama dengan pria yang tak dikenalnya. "Heeehhh..." Pria itu menyeringai. "Kau mulai dekat lagi dengan laki-laki lain dan melupakanku ya, Sakura-chan?"
Mata sipitnya terus memperhatikan wanita itu hingga pria berambut raven pergi meninggalkan wanita pujaannya.
Di sudut lain di Cherry's caffe, pria berambut merah pun ikut beranjak dari duduknya, meninggalkan caffe itu sebelum kehadirannya diketahui wanita berambut pink itu.
Tepat saat mobil Sasuke meninggalkan caffe, pria bersurai blonde langsung keluar dari tempat pengintaiannya―mobil. Dengan langkah santai, ia menghampiri Sakura yang tengah berbicara dengan karyawannya.
"Hisashiburi, Sakura-chan," sapa pria itu sambil tersenyum miring.
Tubuh Sakura menegang beberapa saat kala mengenali sapaan khas pria yang pernah menjadi salah satu bagian hidupnya. Sakura tetap mencoba mengendalikan mimik wajahnya sampai karyawannya kembali pada pekerjaannya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Sakura tanpa basa-basi.Meskipun ia belum melihat wajah orang yang menyapanya tadi, namun Sakura sudah mengenali siapa orang itu dari suaranya. Sakura memutar badannya.
"Tentu saja untuk menemui istriku," jawab pria itu dengan santai.
Sakura segera menarik tangan pria itu menuju ruangannya. Ia tak mau menjadi pusat perhatian di antara pengunjung dan para karyawannya. Sakura pun langsung mengunci pintu ruangannya tepat setelah mereka masuk. Ia langsung menatap tajam pria di hadapannya itu.
"Ku tanya sekali lagi, apa yang kau lakukan di sini?"
"Dan ku tegaskan lagi, aku ingin menemui istriku." Pria itu mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sakura. Mendengar jawaban itu, Sakura langsung berdecih.
"Istri? Kau bilang kau ingin menemui istrimu? Ingat Dei-chan, aku sudah bukan istrimu. Dan kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi," tegas Sakura.
"Mudah, kita menikah lagi saja." Pria itu menyandarkan tubuhnya.
"Dan aku jamin itu tak akan pernah terjadi," tolak Sakura cepat.
"Secepat itu kau memutuskan, honey?"
"Berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu, Dei-chan!"
Dengan gerakan cepat, tangan kokoh Deidara meraih pinggang Sakura. Mengunci tubuh gadis itu dalam pelukannya. Desiran aneh kembali Sakura rasakan bersama pria yang tengah memeluknya.
"Aku suka caramu memanggil namaku, honey," bisik Deidara tepat di telinga Sakura.
"Lepaskan aku, bodoh!" Sakura mencoba membebaskan diri dalam pelukan Deidara.
"Tenanglah." Deidara masih memeluk Sakura. "Aku akan melepaskanmu tapi akan ku pastikan kau menjadi milikku lagi, honey," bisik Deidara yang kemudian menggigit cuping telinga Sakura sebelum akhirnya melepaskan gadis itu.
Sakura langsung menjauh dari Deidara setelah pria itu melepaskannya.
"Keluar dari sini, pria mesum!" usir Sakura.
Deidara hanya tertawa tertahan.
"Kau masih saja seperti dulu, honey. Aku semakin tak sabar untuk membawamu kembali."
Tok tok tok...
Ketukan pintu menginterupsi keduanya.
"Mama..." Suara Ichiru terdengar di balik pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha's Destiny
Fanfiction(DI PRIVATE SECARA RANDOM MULAI CHAPTER 9) Wajah tampan, tubuh atletis, penampilan menarik, memiliki pesona yang tak dapat ditolak, namun tak memiliki pasangan? Adakah? Ada. Ya. Dia seorang pemuda Uchiha, sang pengelola Uchiha Corps sejak kakaknya...