SAKURA POV
Aku memaksa membuka mataku yang terasa berat. Aku bahkan tak tahu kapan aku tertidur. Ichiru, dia masih terlelap. Tak urung membuatku tersenyum simpul melihat wajah tidurnya yang begitu polos. Khas anak kecil. Aku mencoba bangun, menyingkap selimut yang menutupi tubuhku.
Tunggu.
Selimut?
Darimana selimut ini? Seketika aku merutuki kepikunanku. Aku melupakan bahwa Sasuke datang ke cafe semalam.
"Kau bahkan sampai melakukan sejauh ini, Sasuke?" lirihku.
Mataku menyusuri ruang kerja dan berhenti tepat saat ku lihat seorang pria tengah duduk bersandar di kursi kerjaku. Kepalanya tertunduk dan kedua tangan yang bersedekap di dada bidangnya. Entah kenapa mataku mulai memanas saat melihat pemandangan itu.
Aku pun berjalan menghampirinya kemudian berjongkok di samping kursi. Dari sini, dan terlihat jelas wajah tidurnya yang begitu damai bahkan dengan posisi seperti saat ini. Ku selimuti tubuhnya dengan selimut yang kugunakan tadi. Namun hal itu justru membuat iris onyxnya terbuka.
"Kau sudah bangun?" tanyanya dengan suara serak.
"Maafkan aku membangunkanmu, Sasuke-kun." Aku merasa bersalah telah membangunkannya.
"Tak apa."
Aku menundukkan kepalaku. Kami sama-sama terdiam selama beberapa menit. Ku lihat Sasuke beranjak dari duduknya, beralih ke sofa.
"Kemarilah. Ada yang ingin ku tanyakan padamu..."
Tepat kalimat itu meluncur, tubuhku langsung menegang.
"Sakura..."
"Ah iya.." Aku berjalan menghampiri Sasuke dan duduk di sampingnya.
"Kakashi... Dia suamimu?"
Aku bergerak gelisah.
"Aku mendengarmu mengigau semalam. Jawab saja. Aku tak kan marah." Kurasakan usapan lembut di kepalaku. Aku memberanikan menatap Sasuke. Onyxnya menatapku lembut.
Aku menarik napas panjang dan menghembuskannya. Sepertinya memang sudah saatnya aku menceritakannya pada Sasuke.
"Kakashi, ia meninggal saat Ichiru masih dalam kandunganku. Ya, dia ayah Ichiru." Kepalaku masih diusapnya dengan lembut. "Dia suami keduaku."
Ku rasakan tangan Sasuke berhenti mengusap kepalaku. Aku yakin, dia pasti akan terkejut mendengarnya. Namun aku tak mau berhenti di sini. Aku ingin dia tetap tahu masa laluku seperti apa. Entah bagaimana nanti reaksi Sasuke selanjutnya.
"Aku tahu, kau pasti terkejut mendengarnya, Sasuke. Dan baru kemarin, mantan suami pertamaku muncul lagi dihadapanku." Aku menghela napas. "Aku menikah dengannya setelah aku menyelesaikan sekolahku. Kehidupanku dengan suami pertamaku tak berjalan baik. Mungkin memang kesalahanku yang terlalu mudah mempercayainya. Terlalu percaya dengan bualan manisnya." Aku menertawakan kebodohanku mengingat hubunganku dengan Deidara.
"Aku berpisah dengannya setelah aku mengetahui dia memiliki hubungan dengan wanita lain. Tak lama setelah aku menikah dengannya. Dua tahun setelah itu, aku bertemu dengan Kakashi dan menikah dengannya setelah beberapa bulan kami kenal. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk menikah."
"Kehidupan rumah tanggaku bersamanya begitu manis seperti yang aku impikan." Kenanganku bersama Kakashi pun kembali muncul. Mataku kembali memanas. "Kebahagian kami semakin lengkap saat Ichiru ada di dalam kandunganku." Aku mencoba menarik napas. Sesak. Itulah yang ku rasakan. "Ta-tak lama.... setelah i-itu.." Aku menepuk-nepuk dadaku yang semakin terasa sesak kala mengingat Kakashi. "D-dia....hiks... dia mengalami kecelakaan dan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha's Destiny
Fanfic(DI PRIVATE SECARA RANDOM MULAI CHAPTER 9) Wajah tampan, tubuh atletis, penampilan menarik, memiliki pesona yang tak dapat ditolak, namun tak memiliki pasangan? Adakah? Ada. Ya. Dia seorang pemuda Uchiha, sang pengelola Uchiha Corps sejak kakaknya...