Setelah sekitar lima hari beristirahat di rumah Dan, ketujuh Pemegang Emerald ini pun telah sembuh dari rasa pegal-pegal dan lelah mereka masing-masing. Mereka sudah siap melanjutkan perjalanan bersama Ga’ar. Sebelum mereka pergi, Dan berpesan, “Jarak ke rumah kedua tidak begitu jauh dari sini. Lebih panjang dari jarak antara Broken Hills Wisdom Castle dengan Harmonic Class Wood, tetapi lebih pendek dari jarak antara Broken Hills Wisdom Castle dengan rumahku. Tapi tenang saja, bekal yang kusediakan untuk perjalanan kalian akan pas, jika kalian mempunyai niat untuk berhemat memakainya. Bila ada keadaan darurat, segera kirimkan pesan padaku melalui burung, seperti yang biasanya Kerajaan Emerald pakai. Aku akan datang secepatnya. Semoga Tuhan memberkati perjalanan kalian!”
Mereka berjalan menuntun kuda masing-masing dengan perasaan sedikit sedih. Rumah Dan begitu indah, demikian juga dengan tamannya, sehingga sulit untuk berpisah dari tempat itu. Anjing kecil yang menghampiri Ronald ketika mereka pertama kali menginjakkan kaki mereka ke rumah Dan, menggonggong sedih melepas kepergian mereka. Dan mengangkat anjing itu dan mengelus kepalanya, lalu melambaikan tangan ke arah Jackie dan yang lainnya seraya tersenyum.
Mereka melewati pagar rumah Dan dan menutupnya kembali. Mereka berjalan ke arah jamur merah raksasa tempat mereka jatuh lima hari lalu dan menaikinya. Dan sudah membuka gerbang untuk kembali ke dunia manusia. Jamur merah itu tumbuh memanjang dan membawa mereka ke atas bersama kuda-kuda dan barang-barang mereka.
Mereka pun tiba di gurun tempat badai di hari itu setelah menempuh sedikit cahaya menyilaukan. Salah satu dari mereka mengambil kompas di tas dan mencari tahu di mana arah selatan. Dengan kondisi tanpa harapan, mereka menaiki kuda mereka dan pergi ke arah selatan. Mereka berbincang-bincang sedikit di perjalanan, yang berhasil langsung mengubah mood mereka.
“Jadi, apa yang harus kita lakukan? Kita tidak akan bisa pulang... Ya, jika saja kita seperti di ‘House of Mystery’, kita masih punya harapan,” ucap Ronald.
“Ya, begitulah.. Ayolah, aku masih ingin bermain Minecraft,” keluh George.
“Oh, Ronald, kamu tahu sendiri bahwa kita punya kekuatan defense yang hebat, ‘kan? Kita bisa menghidupkan orang lain,” ucap Rein.
“Ya, tapi untuk itu, kita harus memberikan nyawa.” Ronald menunduk.
“Setidaknya kita memberi separuh, dan kita masih bisa hidup.”
“Rein,” Ronald memberi sedikit jeda. “Itu berat untuk hidup hanya dengan setengah nyawa.”
Rein terdiam sebentar, lalu mengangkat bahu seraya bersedekap. "Aku hanya memberi saran."
Jackie kaget saat mendengar percakapan Ronald dan Rein. Bagaimana mereka tahu tentang itu? Seingatnya, mereka tidak pernah diberitahu Manelf tentang kekuatan khusus mereka seperti itu. Apakah Dan yang memberitahu mereka berdua? Rasanya sedikit mustahil. Tapi jika Ronald dan Rein memiliki kekuatan khusus untuk menghidupkan orang lain seperti itu...
Apakah Jackie juga mempunyainya? Dan apakah kekuatan itu nantinya?
Tapi sudahlah, Jackie pun hanya melanjutkan percakapan mereka semua.
“Yah, memang berat... Tapi kurasa itu tidak masalah jika memberikannya kepada orang yang disayangi.” ucap Jackie.
Suasana langsung hening, karena kata-kata Jackie tadi begitu dalam.
“Ya,” sahut Leonardo. “Aku setuju itu.” Yang lainnya juga mengangguk-angguk menyetujui. Jackie tersenyum tipis.
“Dan, ehm, Ronald, kurasa kamu tidak sepenuhnya benar bahwa kita tidak punya harapan. Aku mulai berpikir bahwa kata-kata Rein ada benarnya juga. Maafkan ucapanku waktu itu,” ucap Jackie dengan raut sedikit menyesal—dengan terpaksa. Ia sebenarnya tidak ingin menyetujui kata-kata Rein, tapi apa boleh buat, Rein memang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Emeralds: The Legends [CANCELLED]
Fantasy(Mohon lihat dua part terakhir) Kisah petualangan tujuh remaja gamers yang memiliki tujuh permata terkuat: api, tanah, tumbuhan, air, listrik, angin, dan logam, untuk menyelamatkan Broken Hills yang berada di ambang kehancuran. . Catatan: Cerita ini...