2. Cowok Nyebelin

6K 340 6
                                    

"... kita nggak akan pernah tau, kapan cinta itu akan benar-benar datang kepada kita, sampai akhirnya kita sadar, bahwa cinta itu sesungguhnya telah menetap cukup lama di dalam hati kita. Terkadang, cinta membutuhkan banyak waktu dan tempat untuknya bersinggah, hingga ia benar-benar yakin jika ia telah mendiami tempat yang benar. Cinta... nggak akan pernah salah tempat, ia akan tetap kembali kemana seharusnya ia berada, dan diam di sana selamanya..."

Suara penyiar radio sekolah yang mengalun merdu di lingkungan SMA Diandra, mengiringi langkah Milan dalam perjalanannya menuju ruang kepala sekolah. Telinganya tergelitik penasaran terhadap sosok perempuan di balik suara itu. Bukan hanya kata-kata puitisnya yang sangat indah, melainkan caranya membawakan kata-kata itu membuat keindahan itu menjadi lebih sempurna.

"Oh, ya, guys..., hari ini SMA Diandra kedatangan murid baru pindahan dari Italia. Hmmmm, kira-kira seperti apa ya, orangnya? Hahaha. Siapapun lo, welcome to Diandra International School. Semoga lo betah sekolah di sini."

Milan tersenyum mendengar kata-kata sambutan itu, karena kata-kata itu pasti ditujukan untuknya.

"So guys..., dont ever give up hope, do your best and keep the spirit. Mozzair Chevanna here. Semoga pagi kita semua indah."

Lagu I Gotta Go My Own Way yang dinyanyikan oleh Vanessa Hudgens feat Zac Efron, mengalun penuh semangat menggantikan suara penyiar radio yang telah undur diri. Milan tersenyum kepada dirinya sendiri dan si penyiar radio yang entah siapa. Dia menyukai pagi pertamanya di sekolah favorit ini. Terutama, penyemangat paginya yang nggak terduga penyiar radio yang membuatnya penasaran.

Hari ini, SMA Diandra kedatangan murid baru pindahan dari Italia. Murid baru ini berjenis kelamin cowok. Hari pertama kedatangannya, dia membuat heboh satu sekolah berkat kegantengannya. Murid-murid cewek di sekolah sampe nggak pernah bisa berhenti untuk ngomongin dia. Bahkan, ketika nih cowok masih berada di ruangan kepala sekolah, semua berlomba-lomba untuk bisa mengintip melalui celah pintu agar bisa memastikan semua gossip yang beredar, bahwa, murid baru ini amat sangat perfect.

♥ ♥ ♥

"KRIIIIING!! KRIIIIING!!"

Bel masuk telah berbunyi. Mozza bergegas keluar dari ruang siarannya setelah mematikan semua peralatan siaran. Walau semua guru tau posisi Mozza yang memegang jabatan penting pada radio sekolah, tetep aja nggak ada toleransi dalam bentuk apapun untuk jenis keterlambatan.

BRAKKK!!

Begitu tiba di belokan, Mozza bertabrakan dengan seorang cowok yang juga sedang terburu-buru dari arah yang berlawanan. Mozza terpelanting ke lantai akibat tabrakan keras itu. Sementara tuh cowok, sepertinya dia masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga dia nggak ikut terjatuh.

"Lo nggak punya mata yah?!" Kata cowok itu dengan nada sinis dan sedikit kasar.

Mozza langsung mendongak mendengar kata-kata itu. Ditatapnya cowok itu dengan tajam. Terasa asing..., Mozza sama sekali nggak merasa pernah melihat cowok itu di sekolah ini. Apa mungkin dia? Mozza langsung berdiri dan melenyapkan rasa keingintahuannya.

"Bisa gue ajukan pertanyaan yang sama ke elo?" tanya Mozza dengan nada yang nggak kalah sinis.

"Jelas-jelas yang salah itu, elo!!"

"Kalo lo juga punya mata, lo pasti bisa kan ngehindarin tabrakan ini?"
Rahang Milan mengeras. "Lo jadi cewek nyolot banget, ya!"

Mozza tersenyum meremehkan. "Kalo lo emang nggak punya bakat buat minta maaf. Seenggaknya lo tau caranya diem." Suara Mozza terdengar penuh dengan tekanan. Tatapan tajam seperti silet menembus hingga ke bagian terdalam mata lawannya.

Awkward Moment's (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang