TWO

319 14 1
                                    

Sentuhan tangan itu akan terasa menyenangkan jika saja dia tidak menyebut nama lelaki lain disaat seperti ini.

Aku meraih pundaknya, menekan jari-jariku pada kulitnya. "Tidak."

Dia bergumam pelan dalam ketidakpercayaan. "Jangan berbohong."

Aku tidak mengatakan apapun

"Apakah ini karena Hanbin mendapatkan semua pujian tadi siang?"

Aku menghela napas panjang, mengistirahatkan keningku pada pundaknya, "bisakah kita tak membicarakannya saat ini?"

"Itu bukan pilihan, Bobby."

"Keira, please..."

"Apakah kau merasa kalah darinya?"

It's all about you

Aku menekan kedua bibirku. Melepaskan sebuah tarikan napas lagi, lelah dengan percakapan semacam ini. Tidak ingin mendengar lebih jauh, aku mendaratkan bibirku padanya.

"Bobby, tunggu." Dia tercekat tetapi berakhir dengan sebuah desahan pelan.

EGOIS • BobbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang