Hujan deras mengguyur kota London. Claire tengah duduk di kursi menatap kosong kearah ranjang rumah sakit yang dimana terdapat Brandon yang tengah terkulai lemah. Sudah 2 bulan Brandon berada di sini kondisi nya pun masih belum ada peningkatan. Brandon mengalami pendarahan hebat di otaknya dan juga hidung nya yang patah. Ya, Brandon telah koma selama 2 bulan. Kondisi Claire pula mengalami penurunan drastis. Tubuhnya begitu kurus, mata yang hitam dan bengkak akibat menangis dan kurang tidur. Claire tidak pernah lagi memperdulikan dunia bahkan tidak memperdulikan dirinya sendiri. Claire sudah tidak pernah memeriksakan kandungannya. Syukurlah Claire punya dokter kandungan yang baik hati yang rela mendatangi Claire yang selalu berada di ruangan Brandon untuk memeriksakan kandungan nya, walau terkadang Claire menolak. Kandungan Claire telah memasuki usia 4 bulan, bahkan perutnya saja tidak membesar seperti wanita hamil pada umumnya. Kondisii bayinya pun mengalami penurunan drastis. Claire menggenggam tangan Brandon seolah tengah memberi kehangatan.
"Brandon.. kamu ga cape merem terus? Kamu ga cape tiduran terus? Bayi kita kangen kamu.. Megan kangen kamu.. Mami kangen kamu.. aku juga kangen kamu... bangun dong sayang.. kamu ga kangen aku? Kamu ga rindu aku? Aku rasa tidak, setidaknya bangun lah untuk mami, Megan, serta bayi kita.. aku mohon" satu persatu air mata Claire meluncur keluar dari bola matanya.
Bagaimana soal Megan? Untunglah ibunya, yaitu Valerie, Yuki ibu Brandon, dan juga Hana mau mengurus Megan selama 2 bulan belakangan ini. Sekarang mereka semua tinggal di rumah Brandon dan Claire.
Oh, bagaimana dengan perusahaan Brandon? Perusahaan itu telah di ambil alih oleh Windy. Windy telah menjadi CEO sementara di perusahaan besar yang telah di dirikan Brandon. Sebelum nya Claire lah yang di tunjuk Yuki untuk mengganti kan Brandon untuk sementara waktu. Namun lagi lagi Claire menolak karna bagi nya selalu berada di sisi Brandon adalah hal yang utama.
"Ughh.." Claire merintih. Perut nya sakit seperti di remas beribu tangan.
Claire mengelus perut nya yang sedikit membuncit (nyaris rata) dengan lembut. Perut nya terasa perih karna sudah 2 hari ia belum makan.
Krek
"Kalian ?!" Claire terkejut melihat siapa yang datang.
Mereka adalah Valerie dengan kaus biru muda, blezer berwarna biru tua dan juga rok selutut yang senada dengan warna blezer wanita paruh baya itu, Yuki dengan baju bermotif bunga berwarna putih dengan rok hitam panjang, sedangkan Hana dengan skinny jeans dan kaus hitam polos yg tampak pas di tubuhnya. Dan.. Oh, Megan my little princess tampak begitu menggemaskan dengan gaun selutut berwarna emas. Leher nya di hiasi kalung mutiara pemberian Brandon saat usianya 3 tahun.
"Kamu kenapa Claire?" Hana mentap bingung Claire yang tengah memegangi perutnya.
"Ukhmm.. belum makan.. hehe.." Claire menyengir kuda
"Pergilah makan!" Perintah Valerie.
"Aku gamau ninggalin Brandon.."
"Claire.. kan ada kamu di sini" Yuki memperjelas.
"Aku tahu.. tapi.. Maaf, mungkin ini terdengar egois tapi aku ingin saat Brandon sadar yang pertama ia melihat adalah aku disisi nya.." Claire gemetar menahan tangis. Hormon sialan mengapa aku jadi cengeng seperti ini batin Claire.
"Kami mengerti. Tapi bukan berarti kamu menyakiti dirimu! cepat pergi makan atau mami pastikan kau tak akan ketemu Brandon lagi" ancam Yuki.
Claire hanya mengangguk lesu ia turun ke kantin rumah sakit mencari tempat makanan. Claire memesan satu porsi lasagna berukuran sedang. Lasagna..
Makanan favorite Brandon..
Claire jadi ingat saat kencan pertama mereka. Brandon memaksa Claire ikut memakan lasagna walaupun Claire tidak begitu menyukainya. Claire terkekeh mengingat kejadian itu. Air mata Claire kembali membuat aliran sungai kecil di pipinya. Claire mulai menyumpal mulutnya dengan se-sendok lasagna, dengan berharap tangisnya akan reda, atau setidaknya dia bisa merasakan kehadiran Brandon di sisinya ketika ia memakan lasagna ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry My Wife [15+]
Romance"Foto itu adalah bukti Claire! Aku gamau denger lagi omong kosong kamu! Seharus aku nikah sama Windy bukan kamu!! Seharusnya aku tak menyetujui perjodohan itu!!" Brandon menghela nafas panjang "Setelah bayi itu lahir kamu angkat kaki dari rumah ini...