12. Am i wrong?

17.9K 797 3
                                    

Setelah mendapat kan paket misterius yang berisikan foto Claire dan Leo. Hidup gue hancur. Gue kembali menghisap shisha dan rokok. Gue jadi orang yang ga peduli dengan lingkungan, tempramental, workaholic, perfectsionis, dan egois. Tapi saat mengetahui kehamilan Claire gue sangat bahagia, sangat. Saat Claire mencoba test kehamilan dengan test pack gue diem diem ngikutin dia. Gue sangat berharap kalau itu positif. Tapi gue terlalu shock pas liat Claire pingsan di kamar mandi, untung nya gue masih sempet buat menangkap tubuh mungil nya. Dari dulu gue selalu panik liat Claire morning sick. Sejujur nya gue nyesel dengan sikap bodoh gue yang udah ngacuhin dia di saat dia butuh dukungan gue.
Sayang nya ke egois gue terlalu menguasai diri gue sendiri sampai gue rela liat dia menahan semua rasa sakit.

Setelah 2 hari yang lalu gue pergi dari rumah, gue pergi ke Club malam yang biasa gue datengin. Gue memilih duduk di meja panjang di depan bartender.

"Mau minum apa tuan?"

"Whisky, 1 botol"

"Baik tuan wait a minute"

Gue mengalihkan pandangan gue ke seluruh isi Club malam ini. Semua orang turut meliukan tubuh nya di lantai dansa mengikuti dentuman musik yang di main kan dj, ada juga pasangan yang tengah bercumbu, para jalang yang tengah menggoda pria paruh baya berdompet tebal. Yeah, pemandangan yang membosan kan. Tak lama pesanan gue pun tiba.

"Hello, sendirian ?"

"Menurut lo? Mata lo masih berfungsi baik kan?" Gue menoleh ke asal suara.

Seorang wanita dengan dress mini tanpa lengan berwarna biru gelap mendekati ku.

"Ya ampun tuan, ada apa dengan mu? Butuh ku hibur?" ia menyungging kan senyum.

Oh ternyata, gue salah dia bukan sembarang wanita ternyata dia salah satu dari anggota jalang jalang yang ada di club ini.

"Tidak" jawab ku acuh.

"Oke, seperti nya kamu cukup dingin ya. Mari kita awali dengan perkenalan?" Jalang ini mendekat kan tubuhnya.

"Menurut gue itu bukan pertanyan tapi itu pernyataan" jawab gue setelah menenggak whisky di sloki.

"Briliant! My name is Valentine Curnow, so whats your name?" Valentine mengelus dada bidang ku.

"Brandon, Brandon El Tanu" kataku menepis tangan nya yang sedang menari di dada ku.

Seseorang menarik pundak ku dengan kasar. Dan..

PRANG!!

Pecahan beling berserakan dimana mana.

"Aghkk!! Ka.. kau gila?" Gue memegangi kepala gue yang rasa nya mengeluar kan darah akibat di pukul dengan botol whisky yang tadi gue pesan.

"Jangan sentuh kekasih gue!!" pria itu menarik kerah baju gue.

"Mak.. maksud lo, jalang lo?" Gue mencoba menengadah meskipun pandangan gue terlihat begitu buram.

Brak!!

Bugh!!

Pria gila itu membentur kan kepala gue ke tembok dan menonjok nya. Well.. oke, sekarang gue lah pusat perhatian di Club ini.

"Johnny!! Stop!!" Valentine menghalau pria yang seperti nya bernama Johnny saat ingin memukul gue kembali. Valentine menarik paksa Johnny keluar dari Bar ini.

"Kenapa ramai sekali?" kata seorang wanita yang suara nya cukup familiar.

"Disana ada yang bertengkar" ucap wanita lain nya.

Pandangan gue begitu buram, kepala terasa sangat sakit, hidung ku tak bisa ku rasakan lagi. Darah keluar dari telinga, pelipis, hidung, dan mulut.

Claire aku harap kau di sini..

I'm Sorry My Wife [15+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang