5. Miss Understood

14.6K 746 2
                                    

Astagah foto itu!!

Mata ku terbelalak melihat nya
Bagaimana bisa ? Siapa yang telah memfoto itu?! "It.. itu.." aku ga bisa lanjutin kata kata ku nafas ku tercekat "Itu kamu dapat dari mana ?" kata ku nyaris tak terdengar karena tangisan sialan ini "Ga penting" ucap nya "Aku bisa jelasin ini Bran.. hiks.. don.." kataku menahan tangis yang semakin deras.

Brandon menghela nafas berat "Ga perlu!! Pergi kamu dari sini!! Rumah ini ga nerima wanita murahan!!" teriak nya menggelegar ke seluruh penjuru rumah ini. "Brandon aku mohon.." aku mencengkram tangan nya kuat. "Lepas kan! Pergi! Aku ga mau liat muka kamu lagi meskipun.." katanya mengambang "meskipun kamu mati sekali pun" ucap nya menyelesai kan kata kata yang telah aku kutuk itu. "Dengar kan ak.."

PLAK!!

BRUK!!

Brandon menampar ku..
Membuat ku terhuyung jatuh.
Ya dia baru saja menamparku.

Sakit..

Bukan, bukan pipi yang merah ini yang sakit
Tap.. Tapi hati ini

Se-hina itu kah aku untuk mu Brandon?
Dimana dirimu yang selalu mencintai ku? Selalu menjaga ku?
Tak bisa kah aku mendapat sosok diri mu yang dulu lagi ?
Aku mengingat masa lalu yang kita lalui penuh perjuangan
Aku menatap nya nanar.

PRANG!!!

Brandon mendorong guci di sebelah nya.

"AKU SUDAH BILANG PERGI DARI SINI!!!" Teriakan nya  memaksa ku masuk ke dunia nyata yang kejam ini.

"Ak.. aku.." aku tak tau harus berkata apa lagi mengapa ia tak mau mendengar kan aku sedikit saja, sedikit saja..

"DIAAMMM!!!" tangan nya terangkat siap menampar ku lagi.

Sampai..

"Mamii.. daddy.. What happen? Hem? Why you're so loud? I'm want to sleep" Megan berdiri di ujung tangga sambil mengucek mata nya yang tak gatal itu.

"Aku mohon jangan sekarang, kasihan Megan.. Aku mohon Brandon, setelah aku menidurkan Megan kamu boleh bunuh aku" aku memohon, seperti memohon kepada singa yang ingin memakan ku hidup hidup.

Aku mencoba untuk berdiri, aku tak punya banyak tenaga dan aku terjatuh..

Pikiran ku kembali melayang ke masa lalu
Brandon ingat kah kamu? Dulu setiap saat aku jatuh kamu selalu menolong aku untuk berdiri kan?

Tapi sekarang aku harus bangun sendiri, kemana diri mu yang dulu?

"Ayo Megan kita tidur lagi ya.." kata ku menggendong Megan, Megan selalu menyandar kan kepala nya di lekuk kan leher ku.

"Mami kenapa nangis?" Megan mengusap pipi ku dengan hati hati. "Hahaha... engga mami ga nangis nak" kata ku mengelak.

Semua orang pasti tau betapa sakit nya harus terpaksa tertawa saat hati sedang berkecamuk. "Terus kenapa?" Megan kembali menyandar kan kepala nya di lekuk kan leher ku.
"Tadi papi lucu jadi mami ketawa deh sampe nangis gini hahaha.." kataku semoga saja Megan mempercayai nya. "Ohh.." ucapnya sumbang,  sudah mau kembali ke alam mimpi rupanya.

Tak lama setelah menidurkan Megan aku kembali mencari Brandon. Karna kalau tak salah aku mendengar Brandon mengatakan bahwa hal ini belum selesai sebelum aku masuk ke kamar Megan.

"Brandonn.." aku memasuki kamar mencari nya tapi aku tidak menemukan nya. Dimana diri nya, aku melangkah memasuki ruang kerja nya "Brandon.." dan aku mendapati dirinya sedang tertidur di sofa.

Aku terus menatap wajah nya, orang yang aku cintai dan juga mencintai ku, walaupun ku rasa sekarang tidak lagi. Meskipun tertidur aku tetap bisa melihat kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan di wajah nya. Wajah tampan nya ini begitu penuh luka lebam.

Aku bergegas pergi ke dapur untuk mengambil air, es batu, baskom, dan handuk kecil. Untuk mengobati luka lebam Brandon. Aku kembali ke ruang kerja Brandon, ia tetap setia di alam mimpi nya.

"Bodoh! Kamu bodoh Brandon!" aku menunduk tak tahan menahan air mata ini "Bodoh.. hiks.. Bodoh.." air mata ku semakin deras.

"Bodoh! Dari dulu, kamu cuman bisa membuat luka tanpa bisa menyembuh kan nya" aku terus menangis sambil mengompres luka di wajahnya.

"Dan hiks.. dan lebih bodoh nya lagi aku mau kamu sakitin!" Air mata sialan ini tak mau berhenti.

Setelah selesai mengobati luka Brandon. Aku melangkah meninggal kan ruang kerja Brandon untuk membereskan barang barang ku dan pergi dari rumah ini.

Setelah selesai memasukan semua baju ke dalam koper, aku melangkah masuk ke kamar Megan.

"Selamat tinggal Megan jadi anak yang baik ya, selalu dengar perkataan papi ya, jangan nakal, mami selalu cinta sama Megan" aku mengecup seluruh permukaan wajah Megan.

"Bye bye Megan.." Aku menutup pintu dengan sangat perlahan karena takut Megan terjaga.

Setelah dari kamar Megan aku beralih ke ruang kerja Brandon. Ternyata ia masih tertidur. Aku menghampiri nya dengan perlahan takut jika ia terbangun.

"Brandon aku menuruti perkataan mu, aku akan pergi dari sini. Maaf kan aku Brandon tapi aku bersumpah itu adalah kecelakaan" aku mengecup keningnya lalu beranjak pergi keluar ruangan Brandon.

Dadaku terasa sesak aku mematung di ambang pintu keluar ruangan "Maafkan aku Brandon, aku sangat mencintaimu. Selamat tinggal" aku memutar kenop pintu. Aku terlonjak kaget mendengar suara bariton orang yang sangat aku kenal.

"Jangan pergi! Tetap lah tinggal di sini. Megan butuh ibu nya untuk merawat nya" ia bangkit dari posisi tidur nya menjadi duduk di sofa.

"Terima kasih Brandon" aku berlari memeluk nya dan pelukan ku bertepuk sebelah tangan. Brandon sedingin es ia tak membalas pelukan ku "Ini Demi Megan" katanya dengan menekan kata yang di tebalkan itu lalu melepas pelukan ku dengan kasar.

"Pergilah tidur" perintah nya. "Terimakasih" aku menuruti perintah nya. Apakah ia telah memaafkan ku? Apakah ia masih cinta kepada ku? Semoga saya iya, aku sangat mengharap kan itu...

Lagi pula, tidur ? Mana bisa aku tidur di saat keadaan seperti ini.

Aku terus mengingat masa lalu kami.

Flashback On

I'm Sorry My Wife [15+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang