Untuk apa berikrar janji dengan sebuah ikatan suci bilamana harus diakhiri sebelum waktu usai sampai batasnya,sebuah janji yang melahirkan luka tak berkesudahan,lentera padam ketika taman hati sedang berbunga,cerita tak semanis janjinya,luka atas nama hati,begitu mengiris kalbu menyemat hingga kerelung nadir.Kini tak ada lagi genggaman hangat,pelukan penuh hasrat, tempat bersandar takkala hati sedang galau,janji seia sekata,berharap penuh cita-cita,membangun mahligai atas nama cinta.Kini akhirnya layu,pupus ditengah jalan,membias bersama memudarnya awan jingga dilangit.Kasih.....untuk apa kau begitu bergelora mengejarku,membuai aku dengan kata-kata manismu namun setelah semua milikku kau rengkuh perlahan kau menjauh dariku seolah ingin mencampakkan aku kedalam luka batin tak berkesudahan,mana pembuktian janji-janjimu ketika itu,saat kau peluk aku dengan cintamu,kini kau berlari mengejar yang lain sengaja meninggalkan aku dengan segala kecewa.Aku menyesal kepadamu,kenapa diriku mudah terpedaya oleh jebakan cinta murahanmu,semula aku mengira memilihmu adalah pilihan yang terbaik untukku akan tetapi aku salah,kau tak ubahnya musang berbulu ayam
