Ahhh.. Frustasi sekali melihat bibir Sehun, erangnya dalam hati.
"Sehun, boleh ya aku mencium bibirmu?"
Sehun dan Baekhyun sudah bersama sejak mereka masih kecil. Rumah mereka bersebelahan sehingga keduanya sudah tak ragu-ragu satu sama lain, begitu pula dengan keluarganya. Baekhyun lebih tua dua tahun dari Sehun. Saat ini Sehun baru menginjak kelas sepuluh sedangkan Baekhyun kelas dua belas. Meski begitu, Sehun tidak pernah menganggapnya sebagai kakak, justru dialah yang seolah menjadi kakak untuknya.
Baekhyun itu menurut Sehun seperti perempuan yang terjebak dalam raga pria. Ia sangat imut tapi juga sangat cerewet. Dan jangan lupakan bagaimana manjanya ia pada Sehun. Baekhyun juga masuk kategori anak nakal, ia sangat petakilan dan jahil. Persis seperti anak kecil hyperaktif yang baru tumbuh. Namun, di balik itu semua yang membuat Sehun menyukainya adalah Baekhyun orang yang penyayang dan tidak pemilih. Ia juga pribadi yang humble dan selalu menghargai orang lain.
"Sehuuunnnnnn!" Baekhyun langsung menduduki perut Sehun yang masih tidur nyenyak. Sehun sedikit mengerang perutnya terasa sesak. Ia tidak akan bertanya itu siapa karena darisuaranya saja sudah jelas. Protes? Lupakan. Protes sama saja seperti bicara dengan batu.
"Sehuniiiieeee.. Banguuunnnn. Kalau tak bangun kucium kau!" ancam Baekhyun sembari menjawil-jawil pipi Sehun. Mendengar kata cium Sehun segera membuka matanya dan menatap Baekhyun tanpa ekspresi, facepalm. Senyum Baekhyun merekah melihat Sehun bangun. Oh ya, bagaimana pun Sehun, di matanya Sehun selalu berkilau tampan.
"Hyung, kau keterlaluan pagi-pagi begini sudah ribut," protesnya masih dengan muka datarnya, facepalm.
Baekhyun membalas protesan Sehun dengan cengiran yang memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Kita jogging!" tegasnya penuh semangat.
"Hah?"
"Jogging Sehun jogging! Sebelum pergi ke sekolah alangkah lebih baik kalau olahraga dulu agar nanti tubuh terasa segar. Oke?!" Baekhyun sudah menangkup pipi Sehun. Ditatapnya mata Sehun dengan wajah yang ia buat semeyakinkan mungkin agar Sehun mau jogging dengannya. Sementara itu Sehun hanya mengerutkan dahinya. Tumben sekali. Sejak kapan orang yang malas berolahraga sejak lahir sepertinya tiba-tiba mengajaknya untuk olahraga?
"Baiklah-baiklah kita jogging. Janji hyung jangan mogok di tengah jalan lagi seperti waktu itu. Aku tak mau menggendongmu lagi," mau tak mau Sehun menyanggupinya walau sejujurnya ia malas sekali. Tapi lebih baik menyanggupinya daripada kupingnya akan panas karena rengekan Baekhyun. Setidaknya ini masuk akal dan lari bagus untuk kesehatan.
Baekhyun mengangguk-nganggukan kepalanya senang, tentu dengan wajah mupengnya yang tak bisa ia sembunyikan. Sayangnya Sehun tak menyadari wajah penuh arti tersebut.
"Hyung, menyingkir dari atas tubuhku. Aku mau bangun," pinta Sehun. Baekhyun menggelengkan kepalanya polos. Aku mau itu tapi aku juga tak mau beranjak dari posisi ini. Huweeeee aku harus bagaimana? Itulah pergolakan batin Baekhyun saat ini.
"Ya sudah larinya tak jadi"
"Ah iya iya aku bangun!" sahut Baekhyun cepat dan segera beranjak dari atas tubuh Sehun. "Huh! Begitu saja marah," tambahnya seraya mem-pout-kan bibir mungil tipisnya. Sehun terkekeh pelan melihat tingkah Baekhyun. Lihat dia manja sekali bukan?
"Heol.. Sekarang siapa yang marah huh?"
Sehun beranjak dari kasurnya. Segera mencuci muka dan mengganti baju. Tak lupa ia sedikit merapikan rambutnya. Tak perlu rapi, ini masih pagi. Ia takkan bertemu dengan banyak orang.
"Ayo hyung!"
Sehun merangkul Baekhyun keluar dari kamarnya. Yang dirangkul diam, dan masih mem-pout-kan bibirnya. Entah kenapa Baekhyun masih kesal dengan Sehun tadi. Padahal seharusnya Sehun yang harus merasa kesal karena ia sudah mengganggu tidurnya.
"Hyung kau masih marah? Kenapa jadi hyung yang marah? Harusnya aku yang marah karena hyung menggganggu tidurku. Masuk akalkan?" ucapnya seraya memakai sepatu. Baekhyun tak menjawab, ia bahkan memalingkan wajahnya dari Sehun. Pokoknya menurut Baekhyun, Sehun yang salah! Titik!
Sehun tersenyum, ia tahu hyung-nya memang seperti ini. Hyung hanya sebatas title yang melekat padanya saja.
"Maaf hyung.." ucapnya pelan seraya memeluk Baekhyun. Memeluknya adalah salah satu jurus ampuh untuk seorang Byun Baekhyun dan ia yakin Baekhyun akan luluh. Baekhyun mengerjap. Ia tak mampu untuk menahan tak tersenyum.
"Hihiiii.." cengiran Baekhyun yang terdengar sangat dekat di telinga Sehun. Haahhh.. As expected, Byun Baekhyun.
"Baiklah aku memaafkanmu," ucap Baekhyun dengan gaya sok jual mahalnya. Apapun yang terjadi harga dirinya tak boleh tergores. Senantiasa bersikap elegan. Salah satu prinsipnya.
Tiga puluh menit berlalu. Sehun masih terlihat segar, tak ada tanda bahwa ia sudah kelelahan. Kontras sekali dengan seseorang yang tertinggal beberapa meter di belakangnya. Baekhyun. Pria mungil itu sedari tadi terus merengek lelah dan minta istirahat. Entah sudah berapa puluh kali ia menyebutkan nama Sehun, sayangnya Sehun tak menggubrisnya.
Huufftt.. Tahu begini aku tak mau lari! Hanya mau lihat Sehun berkeringat saja kenapa sampai menderita begini sih?! Baekhyun cemberut dan menghentakkan kakinya. Jalannya semakin ogah-ogahan. Yup, jalan. Dari awal lari Baekhyun memang hanya jalan. Mungkin sedikit mempercepat langkahnya hanya untuk mengejar Sehun.
Mau melihat Sehun berkeringat, adalah alasan Baekhyun kenapa ia mengajak Sehun lari. Nyatanya benar kata Sehun, ia sama sekali tak menyukai olahraga sejak kecil. Saat sekolah dasar dan menangah pertama nilai olahraganya yang paling jelek. Sebenarnya sampai sekarang kelas dua belas pun masih jelek.
"Eomma!" Baekhyun terperanjat kaget saat Sehun menepak pundaknya. Ia berbalik kesal dengan wajah suramnya. Matanya sedetik kemudian membulat. Kyaaaaaa Sehun berkeringaaatttt! Ya Tuhan, sexy sekali. Ya ampun jantungku mau copot, jeritnya dalam hati. Sehun memakai setelan t-shirt putih tipis sehingga tubuhnya terlihat jelas saat berkeringat.
Sehun menyodorkan air mineral, tanpa sepatah kata dan mata yang masih seolah menelanjangi Sehun ia menerima air mineral tersebut. Sehun tak mempedulikannya untuk kemudian segera menenggak airnya. Baekhyun menelan saliva saat Sehun meneguk air mineralnya. Suara glup dari tenggorokannya. Jakunnya yang bergerak. Lelehan air di lehernya. Oh my god! Sehun, you're so sexy! Kill me! Untuk kesekian kalinya Baekhyun menjerit dalam hati. Dan mungkin akan terus seperti itu.
Huuffttt.. Aku mau menjilatnya. Jakunnya. Lelehan air di lehernya. Ahhhh.. frustasi sekali! Tanpa sadar Baekhyun sudah menggigit sendiri bibirnya. First mission, melihat Sehun berkeringat. Completed!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun, I Want You!
FanfictionAhhh.. Frustasi sekali melihat bibir Sehun, erangnya dalam hati. "Sehun, boleh ya aku mencium bibirmu?"