Di sinilah Baekhyun dan Sehun berada. Di sebuah atap gedung sekolah yang lama tak terpakai setelah Baekhyun memberanikan diri untuk mengajak Sehun bicara. Mereka duduk berdampingan tanpa sepatah kata pun keluar dari keduanya. Hampir setengah jam mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sehun yang tak tahu harus apa dan Baekhyun yang sedari tadi sibuk merangkai kata untuk memulai pembicaraan. Hening. Canggung.
"Sehun, ayo kita saling bicara lagi." Baekhyun memejamkan matanya erat dengan bibir bawah yang tanpa sadar sudah ia gigit. Butuh keberanian besar baginya untuk memulai semua ini. Ia tak mau hubungan di antara keduanya seperti ini. Bagaimanapun mereka sudah bersama sejak kecil. Dan Baekhyun harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
"Bukankah kita sedang bicara?"
"Bukan! M-maksudku... Ayo kita seperti dulu lagi. Tak saling diam, tak saling menghindar begini," Baekhyun menunduk dalam.
"Aku minta maaf. Sungguh. Aku- kupikir aku bisa menyembunyikannya. Ternyata memang benar sepandai-pandainya tupai melompat, ia akan jatuh juga. Aku pasti sangat menjijikan di matamu tapi... Aku tak ingin seperti ini. Aku ingin kita berteman seperti sejak awal. Aku takkan pernah lancang menyukaimu lagi, Sehun. Takkan pernah, aku bersumpah. Lebih baik aku tak pernah merasakan cinta daripada aku harus kehilangan sahabat. Aku-" tenggorokan Baekhyun serasa tercekat. Ia tak mampu meneruskan kalimatnya. Tangannya saling meremas menahan rasa sakit di hatinya dan tangisan yang sudah di ujung pelupuk mata.
"Ma-maaf. Dan aku, Sehun, berjanji takkan manja lagi. Karena aku tahu kau pasti hanya akan merasa jijik. Aku akan berlaku seperti layaknya teman-temanmu yang lain, aku berjanji takkan mempermalukanmu."
Kalimat panjang Baekhyun sama sekali tak menyentuh hati Sehun. Ia hanya menatap lurus kedepan memandang tanpa minat.
Baekhyun tersenyum, sebuah senyuman yang menyiratkan kesedihan. Mungkin jika dia di posisi Sehun, ia juga akan melakukan hal yang sama. Baekhyun cukup tahu diri. Ia segera merapikan tasnya sebelum beranjak.
"Maaf sudah mengganggu waktumu untuk perkataan tak jelasku. Sekali lagi maafkan aku. Dan aku sadar kau wajar melakukannya. Jika aku berada di posisimu, aku juga akan melakukan hal yang sama." Pungkasnya disertai senyuman tulus untuk kemudian beranjak meninggalkan Sehun.
Dalam langkahnya, tangan Baekhyun gemetar. Mungkin ini akan menjadi yang terakhir kali Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun, I Want You!
FanfictionAhhh.. Frustasi sekali melihat bibir Sehun, erangnya dalam hati. "Sehun, boleh ya aku mencium bibirmu?"