DRUNK

51 3 0
                                    

Ismisangeun Storyline ©2016

1030word

Jungkook mempercepat langkahnya, bahkan ia sedikit berlari. Terlihat seperti seorang yang sedang terburu-buru. Memang benar ia sedang panik setelah mendapat telepon dari Akane. Jungkook masuk ke sebuah kedai di tepi jalan kota Seoul. Jungkook mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Akane dan Kumi.

"Jungkook-ah,yeogi!" panggil Akane sambil melambaikan tangan. Jungkook langsung menghampiri Akane dan Kumi berada. Mata Jungkook langsung tertuju pada Noona nya -Kumi yang terkulai lemah di atas meja. Sementara Akane sendiri sedikit gugup karena pakaian yang dikenakan Jungkook -kemeja tipis berwarna putih polos.

Sesekali Kumi menyanyi sesuka hati karena sedang mabuk.

"Dia kenapa Nun?" tanya Jungkook sambil duduk di samping Kumi.
"Molla, sepertinya dia sedang bersilisih dengan Seokjin. Dia seperti ini setelah bicara dengan Seokjin tadi. Padahal hanya minum beberapa gelas soju," cerocos Akane.

Jungkook menyingkirkan botol soju yang diraih oleh Kumi.
"Pakaianmu juga sedikit mengundang para Nuna khilap juga," komentar Akane santai. Jungkook sedikit salah tingkah karena malu.
"Nun, apa kau ada ikat rambut?" tanya Jungkook. Akane merogoh tasnya dan memberikan ikat rambut tanpa bertanya untuk apa.
"Cepat bawalah Nunamu pulang, Sakura sedang kuliah malam dan sebentar lagi aku akan kerja part time, jadi hanya kau yang bisa menjaganya," ucap Akane beranjak kemudian memanggil ahjummanim untuk membayar bill.

Jungkook mengambil tas Kumi dan mulai memapah sang Noona pergi. "Aku pergi dulu ya Nun," pamit Jungkook pada Akane.
"Geurae-geurae, hati hati Jungkook-ah."

Jungkook membawa Kumi pergi. Kumi benar-benar mabuk. Sesekali ia kembali menyanyi lagu-lagu sedih dengan suara yang sangat sumbang. "Aih, sudah tahu tak bisa minum, masih minum saja kau Nun," omel Jungkook.
"Ah perutku appo," keluh Kumi. Jungkook langsung mengajak Kumi ke tepi pedestrian. Dan benar Kumi langsung memuntahkan seluruh isi perutnya. Jungkook mengikat rambut Kumi yang tergerai kemudian menepuk punggung Noonanya. Adik yang manis sekali.

"Ah merepotkan," umpat Jungkook pelan sambil merogoh tas Kumi bermaksud mencari tisu.

Setelah beberapa menit Kumi berhasil mengeluarkan seluruh isi perutnya. Tapi masih setengah sadar karena pengaruh alkohol. "Jungkook-ah!" panggil Kumi, kemudian melepas mantel yang ia kenakan.
"Musim gugur semakin dekat jangan memakai pakaian setipis ini," ungkap Kumi memberikan mantel yang ia kenakan pada Jungkook. Perbedaan postur tubuh yang mencolok membuat mantel Kumi hanya bisa menutupi punggung Jungkook.

"Saat mabuk pun kau masih saja mengkhawatirkanku Nun," pelan Jungkook.

Kumi menjambak rambut Jungkook dengan kedua tangannya. "Aaaakkk, Appo Nun!" rintih Jungkook
"Aku membencimu jika memakai baju ini!" teriak Kumi menarik rambut Jungkook tanpa dosa.
"Nuna!! Appo Nun!" rintih Jungkook. Kumi tak peduli.

Kumi melangkah mendahului Jungkook dengan langkah yang sedikit terhuyung. Jungkook hanya menghela napas setiap Noonanya mabuk. Rambut Jungkook sudah tak tertata karena ulah Kumi. Kumi kemudian duduk di tengah jalan dan kembali menyanyi. Hal ini sempat menarik perhatian para pejalan kaki lainnya. Noona tiri Jungkook ini tampak begitu kacau.

"Nun! Ayo pulang saja!" paksa Jungkook meminta Kumi naik ke punggung nya.

Piggyback.

"Bajumu itu akan aku sobek nanti," umpat Kumi entah sadar atau tak sadar.
"Kenapa para noona mempermasalahkan baju yang hari ini aku pakai?" heran Jungkook.

[ONGOING] BUNNY SIBLING'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang