NEW HANDSHAKE

37 3 0
                                    


Ficlet by

Ismisangeun Storyline ©2017

-o0o-

Kumi tampak begitu manis dengan stelan dress selutut berwarna pink pastel yang ia kenakan. Gadis dua puluh satu tahun ini kemudian bergegas turun untuk segera menemui Kim Seokjin. Pemuda tampan dan tinggi yang resmi menjadi kekasihnya kembali.

Saat keluar rumah Kumi melambaikan tangannya pada Seokjin. Tak lama seorang pemuda muncul di belakang Kumi.

"Kajja!" Teriak Jungkook bersemangat.

Kumi menghentikan langkahnya dan melirik sang adik tiri. "Kenapa kau?" Tanya Kumi.

Jungkook berjalan menghampiri Seokjin. "Aku diajak Seokjin-hyung jalan-jalan," ucap Jungkook. Kumi memukul dahinya sejenak. Seokjin menarik lengan Kumi untuk lebih dekat.

"Kenapa kau mengajak bocah ini? Kau yang mengajak dia apa bocah tengik ini yang memaksa?" Kesal Kumi karena rencananya berduaan dengan Seokjin gagal. Bukan cuma itu, akan merepotkan Kumi jika dua manusia ini bersama.

"Aku yang mengajaknya Kum, Kajja! Kali ini kencan keluarga Kim, hahahaha," ucap Seokjin bahagia kemudian merangkul bahu Kumi dan Jungkook untuk mulai melangkah. Kumi melemparkan tatapan tajam pada sang adik. Jungkook menjulurkan lidahnya pada Kumi. Kumi bersiap melemparkan tinjuan tapi berhasil ditahan Seokjin sebagai penengah.

"Kencan keluarga Kim, kajja!" Teriak Jungkook menirukan gaya bicara Seokjin.

"Akan merepotkan," pelan Kumi. Seokjin mendengar umpatan pelan Kumi kemudian hanya tersenyum kecil.

"Oppa, uangmu akan habis jika dia ikut. Kau yakin?" Ungkap Kumi lagi masih mencoba untuk memprotes Seokjin.

"Tenang saja aku punya hidden card."

Jungkook kembali mengejek Kumi dengan menjulurkan lidahnya. Kali ini Kumi benar-benar kesal. Seokjin memeluk tubuh mungil Kumi sambil berjalan supaya gadis itu tak menghakimi sang adik. Walau pukulan Kumi akan seperti cubitan saja bagi Jungkook.

Jungkook kesal jika harus menjadi obat nyamuk antara Noona dan kakak iparnya. "Hyung, Noona belum pernah lihat handshake kita'kan?" Tanya Jungkook.

Seokjin melepas rengkuhannya dari Kumi. "Oh, benar juga!"

"Nun,lihat ya."

Seokjin dan Jungkook mulai bergerak menunjukkan gaya handshake mereka.

Step 1 : Tos telapak tangan dua kali.

Step 2 : Mengadukan jidat satu sama lain.

Step 3 : Menepuk tengkuk leher satu sama lain.

Step 4 : Menendang pantat satu sama lain.

Penuh pukulan memang. Kumi hanya bisa menutup wajahnya karena malu. Walau sebenarnya lucu berhubung ini ditempat umum Kumi memilih untuk mencari aman dengan mengambil langkah terlebih dahulu.

"Keren'kan,Nun?" Tanya Jungkook. Kumi hanya tertawa hambar.

"Itu tadi namanya brothership handshake," lanjutnya.

"Bwahak!"

Setelah itu Seokjin dan Jungkook kembali bermain-main satu sama lain. Kumi berkali-kali harus menundukkan wajahnya karena malu dengan tingkah dua pemuda tinggi di belakangnya itu. Kali ini dua anak manusia itu melangkah sambil bergandengan tangan dan mengayun-ayunkannya secara keras.

"Ah, appo Hyung!"

Langkah Kumi terhenti karena ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Otomatis dua pemuda tampan di belakangnya juga menghentikan langkah mereka.

Kumi kemudian menatap Seokjin sambil menggenggam lengan pemuda perbahu lebar itu. "Oppa, ice cream juseyo," ucap Kumi full aegyo.

Telinga Seokjin langsung merah karena gemas. Jungkook melakukan hal yang sama seperti Kumi. Tapi tendangan mesra yang ia terima dari sang kakak ipar.

Setelah mendapat es krim Kumi kembali melanjutkan langkah. Seokjin meminta tas Kumi untuk ia bawa. "Uh, Hyungnim," ungkap Jungkook kagum dengan perlakuan Seokjin pada Noonanya itu.

"Nun, aku minta," pinta Jungkook.

"Aniyo."

"Ya! Hyung! Lihatlah!" Kesal Jungkook mengadu pada Seokjin.

"Ara Ara, Adik kesayanganku sudah kelaparan. Ayo kita makan!"

"Oh yeah brother!" Senang Jungkook kemudian mengajak Seokjin kembali melakukan handshake.

"Cih, adik kesayangan." Guman Kumi.

-@@-

Mereka bertiga mampir ke sebuah restoran. Seperti biasa, karena dua pemuda ini terkenal paling kuat makan. Seluruh meja terisi penuh oleh makanan. Kumi hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Selamat makan!" Ucap Kumi.

"Selamat makan!" Jawab Seokjin dan Jungkook serempak.

Selama makan Jungkook kembali memperhatikan perhatian-perhatian Seokjin pada Kumi. Mulai dari menukar makanan mengandung seafood karena Noonanya itu alergi makanan seafood. Menambahkan lauk pada mangkok Kumi. Bahkan Seokjin mengeluarkan satu persatu timun dari bimbimbab untuk Kumi. Kumi tak menyukai timun. Noona Jungkook memang super pemilih soal makanan. Kali ini Jungkook sangat bersyukur karena Seokjin bisa menjaga Noonanya itu dengan baik.

"Kau tak bawa ikat rambut?" Tanya Seokjin melihat rambut Kumi yang tergerai mengganggunya makan.

"Sepertinya ada di tas."

Seokjin langsung mengambil tas Kumi lalu mengambil ikat rambut. Dengan cekatan Seokjin mengikat rambut Kumi.

"Ouh, seperti adegan di drama-drama," ceplos Jungkook.

"Drama kehidupan," santai Kumi.

Tak butuh waktu lama untuk mengosongkan isi perkakas diatas meja.

"Jungkook-ah, bisa kau ambilkan beberapa soda?" Pinta Seokjin. Jungkook langsung beranjak begitu saja menuju kasir untuk meminta soda.

Tak lama setelah Jungkook pergi. Seokjin mengajak Kumi keluar dari restoran begitu saja.

Dasar Kim Seokjin licik.

Kumi menahan lengan Seokjin. Tak tega membiarkan sang adik yang mereka tinggal tanpa membayar bill terlebih dahulu.

"Ya, Opppa! Kita makan sangat banyak Jungkook tak punya uang untuk membayar semuanya," gumam Kumi khawatir dan bergegas kembali.

"Hey, kau tak tahu selama ini dia punya hidden card, Kum."

Kumi justru kesal karena selama ini Jungkook selalu menguras isi dompetnya, jadi selama ini dia punya hidden card. "Ah, kalau begitu aku akan buat perhitungan dengannya!"

Seokjin kembali menahan Kumi. "Sudahlah, ini kesempatan kita untuk berduaan saja, kajja!"

Jungkook kesal karena sat ia kembali sudah tak menemukan Noonanya dan Seokjin. Tak lama ponsel Jungkook bergetar tanda pesan masuk.

'Jungkook-ah, ini kesempatan tepat untuk menggunakan hidden cardmu itu.' Itulah pesan dari Seokjin.

Jungkook hanya bisa tertawa hambar setelah itu. "Ck! Seokjin-hyung kau akan aku coret dari daftar calon kakak iparku, ah ini keterlaluan sekali," kesal Jungkook beranjak.

"Cah, harusnya aku tak bilang kalau selama ini punya hidden card."

/FIN\

KENA KIBUL LU KKUK! WKWKWKWK makanya jangan suka ngibulin Noonamu. Gimana yorobun? Maap receh gini wkwkwk lama nggak update bunny sibling ini.

[ONGOING] BUNNY SIBLING'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang