OFFICIALLY 20TH

53 5 5
                                    

Ficlet by Ismisangeun Storyline ©2016

828words

Ponsel Kumi kembali bergetar hebat. Kali ini bukan telepon dari teman-temannya yang seharian mengusik ketenangan ponselnya. Melainkan sebuah alarm.

01.09.2016
Kkuk Day's

Itulah alarm peringatan yang mengusik ponsel Kumi. Benar, sang adik tiri berulang tahun hari ini. Helaan napas terdengar, Kumi kembali menenggelamkan wajahnya pada kedua siku yang ia tekuk. Angin laut malam menggoyangkan rambut dan pakaian gadis ini. Tak lama panggilan atas nama "Kkuk" muncul di layar ponsel Kumi. Kumi kembali mengabaikan semua orang yang mengkhawatirkan dirinya hari ini.

Sementara itu disisi lain Jungkook sedang dirundung gelisah karena keberadaan sang Noona. Entah kemana Kumi pergi seharian ini. Sang Noona pergi begitu saja setelah malam sebelumnya mabuk hebat. Jungkook tahu Noonanya sedang terguncang hebat. Tapi baru kali ini Noona-nya hingga dapat mengabaikannya tanpa kabar sedikitpun seperti ini. Apa Kumi sengaja karena Jungkook akan berulangtahun? Ah tapi kenapa kekanakan sekali.

Setelah seharian mengitari Seoul dengan hasil nihil. Akhirnya Jungkook tahu keberadaan Kumi dari Kim Seokjin. Pemuda yang telah membuatnya kacau. Kumi sedang berada di salah satu pantai di Busan untuk healing. Berkali-kali Jungkook menghubungi Noona-nya tapi tak ada jawaban satupun.

Akhirnya taksi yang Jungkook tumpangi berhenti di salah satu dermaga. Jungkook turun setelah membayar ongkos. Mata pemuda yang genap 20 tahun malam ini mengedar ke seluruh sudut pantai. Tentunya mencari sosok keberadaan Kumi.

Sementara itu Kumi masih menyendiri ditemani deburan suara ombak yang terdengar. Ia masih kacau karena pertengkarannya dengan Kim Seokjin tempo hari.

"Noona!!"

Suara itu. Kumi langsung mengangkat kepalanya dan menengok ke sumber suara. Bukan ilusi karena iris mata Kumi menangkap tubuh Jungkook yang sedang berlari menghampirinya. Kumi bergegas berdiri karena terkejut bagaimana bocah itu bisa tahu keberadaannya sekarang.

"Noona!" panggil Jungkook dengan napas terengah dan bergegas memeluk gadis yang dua tahun lebih tua darinya itu.

Jungkook memeluk Kumi sangat erat. "Ku pikir kau meninggalkanku Nun!" ungkap Jungkook. Kumi hanya tersenyum tipis melihat kekhawatiran sang adik.

Jungkook melepas pelukannya dan menatap iris mata Kumi. Mata itu sedikit bengkak sepertinya Kumi puas menangis seharian ini. Itulah tebakan Jungkook.

"Kau tak lupa hari ini hari apa kan Nun?"

Kumi tertawa ringan dengan pertanyaan sang adik. Kumi meraih ponselnya dan menyetel lagu selamat ulang tahun.

Saengil chukha hamnida
Saengil chukha hamnida
Saranghaneun uri Jungkook
Saengil chukha hamnida

Kumi bernyanyi untuk Jungkook dengan suara sedikit parau. "Tak ada lilin, cake ataupun hadiah, maafkan aku tak mempersiapkan hari spesialmu karena kekacauan yang sedang melandaku akhir-akhir ini," ungkap Kumi.

Jungkook menggeleng pertanda tak masalah. Baginya hidup sebagai adik Kumi sudah hadiah terbesar.

"Kau sudah genap 20 tahun sekarang. Jungkook ku sudah dewasa sekarang," lanjut Kumi mengelus puncak kepala Jungkook.
"Seonmul Nun."
"Tadi kan aku sudah bilang tak ada hadiah."
"Kalau begitu bagaimana jika aku minta hadiahnya sendiri saja?"
"Kalau tak aneh-aneh akan aku turuti, kau mau apa? Sate domba apa ramen?"

Jungkook menggeleng.

"Lalu apa?"
"Aku ingin Noona memanggilku "oppa" sekali saja."

Kumi akhirnya dibuat tertawa terbahak oleh Jungkook hari ini. "OPPA katamu?" ulang Kumi merasa geli.
"Waeyo Nun? Kan aku sudah legal sekarang. Ingin sekali saja merasakan dipanggil Oppa."

Adiknya ini semakin konyol saja, itulah batin Kumi.

"Permintaanmu itu termasuk aneh," skak Kumi.
"Sekali saja. Aku sudah 20 tahun lho Nun."

Kumi kembali terpingkal karena geli dengan permintaan konyol Jungkook.

"Tak bisa ya Nun?"
"Jungkook-oppa?" ucap Kumi sambil sedikit beraegyo. Meski sebenarnya Kumi tergelitik memanggil sang Adik oppa. Tapi ini mengingat hari ini spesial, Kumi mengalah. Jungkook terpaku dengan tingkah Noonanya.

Merinding.

"Oppa, baegopang?"
"Oppa?"goda Kumi sambil terus beraegyo.

Jungkook merinding. Pemuda ini membuang muka dari pandangan Kumi. "Ah, sudah sudah Nun. Kau justru membuatku takut. Traktir aku sate domba saja kalau begitu. Aegyomu mengerikan Nun."

Kumi memukul ringan kepala Jungkook.

"Tadi kau bilang minta di panggil Oppa sekali. Aku sudah memanggilmu 'oppa' tiga kali. Tak ada sate domba."

Jungkook mendekap kedua lengan Noonanya. "Bonusnya kan belum Nun."

"Ngelunjak ini anak!" umpatan Kumi akhirnya keluar.

Jungkook tersenyum polos menunjukkan kedua gigi kelincinya. Akhirnya ia bisa mendapatkan umpatan Kumi seperti biasanya.

"Noonaku sudah kembali," senang Jungkook. Kemudian Jungkook mengajak Kumi melangkah , masih merangkul erat bahu mungil sang Noona.

Obrolan kembali bergulir saat mereka berjalan menyusuri pantai ditengah malam menjelang musim gugur seperti ini.
"Nun berarti aku boleh minum alkohol kan sekarang?"
"Tapi aku akan tetap memberimu susu Kkuk, tak akan ada alkohol di kulkas rumah."
"Kalau begitu aku akan minum sendiri dengan Jimin-hyung dan Tae Hyung-hyung."

Kumi terbahak karena teringat kedua temannya itu juga tak bisa minum alkohol.

"Kau salah mengajak orang. Masalah minum Jimin dan Jungkook kalah dengan Sakura. Gadis itu tangguh jika masalah minum. Ah, Akane juga tapi dia memang tak suka alkohol."
"Kalau begitu aku mengajak Sakura-noona saja. Jika ingin minum."
"Aku tak akan mengizinkanmu."
"Wae? Aku sudah legal Nun."
"Ah sudah tak usah banyak bicara. Ayo pulang, akan ku masakkan sup rumput laut untukmu."
"Kenapa tak boleh Nun?"
"Kalau tidak boleh ya tidak boleh."

Sepertiny perbincangan panjang kakak beradik ini akan berlanjut hingga mereka sampai di Seoul.

/FIN\



Sebenernya telat posting wkwkwk. Pokoknya Happy bday Kkuk, ciyee yang udah legal semakin mengancam keberadaan sang Noona.

Bonus aegyoo Kkuks

Btw makasi editannya ya nun yuikosakura -Kkuk

[ONGOING] BUNNY SIBLING'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang