Noona Saranghae? [Spesial Jungkook B'day]

78 4 3
                                    

Vignette by

Ismisangeun Storyline ©2017

Kumi memutar kenop pintu rumahnya lalu mendorong untuk masuk. "Aku pulang," ucap Kumi sambil melepas sepatunya. Tak ada jawaban yang membalas sambutan Kumi. Gadis ini kemudian melanjutkan langkahnya. Saat sampai di ruang tengah ia menghela napas panjang atas kekacauan yang terjadi. Televisi beserta perangkatnya masih menyala dan juga bekas bungkus snack serta makanan yang berserakan kesana kemari. Belum lagi AC yang dibiarkan menyala.

"Jeon Jungkook!" Kumi berteriak menyebut dalang kekacauan itu. Gadis itu lalu menaiki anak tangga untuk menuju kamar sang adik tiri. Tapi, nihil pemuda berotot itu tidak berada disana. Kumi memutuskan untuk menahan kekesalannya lalu memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dan siapa sangka, si dalang kekacauan Jeon Jungkook ternyata dengan santai sedang merebahkan diri di kasur miliknya sambil bermain ponselnya. Kumi mempercepat langkahnya.

"Ya!" kesal Kumi bersiap menjatuhkan pukulan ke Jungkook. Tapi pemuda itu tak bereaksi. Masih sibuk dengan ponselnya.

"Ah, aku sudah lelah, kembalilah ke kamarmu," lanjut Kumi menurunkan nada bicaranya. Tapi Jungkook masih tetap tak memperdulikan Noonanya. Kasurnya itu single size jadi kalau Jungkook disana tak ada space yang tersisa. Jungkook melirik Noonanya sekilas kemudian beranjak tanpa kata. Kumi langsung merebahkan dirinya. Jungkook masih dalam upaya bungkamnya berpura-pura kesal karena Noonanya itu pergi meninggalkan dirinya tadi.

Tapi sepertinya Noonanya itu tak peka sama sekali bahwa ia sedang kesal, jadi percuma saja Jeon Jungkook. Sesampainya di depan pintu Jungkook melangkah balik.

"Apalagi?" tanya Kumi sudah bisa menebak pasti Jungkook meminta sesuatu.

"Temani aku Bowling Nun."

"Aniyo, kau ajak yang lain saja. Aku lelah."

"Beberapa jam lagi hari ulang tahunku Nun, harusnya kau mentraktirku," rengek Jungkook.

Oh iya, Kumi hampir lupa bahwa besok adalah ulangtahun Jungkook. "Kalau begitu besok saja," jawab Kumi. Jungkook menggeleng kemudian meraih lengan mungil Noonanya itu.

"Sireoyo!" ucap Jungkook dengan nada sedikit beraegyo. Tahu watak Jungkook, pemuda itu akan terus ngotot merengek jika tak ia turuti. Kumi memilih mengalah lagi. "Ah, baiklah. Tunggu sebentar aku ingin cuci muka dan ganti baju," jawab Kumi sedikit kesal.

Jungkook tertawa lepas hingga kedua gigi kelincinya terlihat. Kumi beranjak menuju kamar mandi. Jungkook kemudian berdiri di depan meja rias Kumi dan mulai menjajali parfum milik sang Noona.

-

-

Akhirnya Kumi menemani sang adik tiri bermain bowling. Tapi ia hanya duduk di belakang tak ikut bermain. Ia sangat lelah, bahkan berkali-kali Kumi tertangkap menguap oleh Jungkook. Karena kantuk yang sudah tak bisa di toleransi lagi. Kumi akhirnya merebahkan dirinya di kursi menggunakan kedua tangannya sebagai bantal. Ia menatap punggung Jungkook yang sedang asik bermain bowling.

Jungkook asik bermain bowling hingga lupa waktu, tak terasa sudah hampir pukul 00.00 kst. Setelah melembar bola terakhirnya Jungkook memutuskan untuk istirahat sejenak. Jungkook melihat sang Noona sudah terlelap di bangku. Ia tersenyum tipis sambil melangkah mendekati Noonanya.

Jungkook duduk tepat di depan Kumi. Pemuda itu kemudian menyamakan wajahnya dengan wajah Kumi. Lalu menatap gadis yang dua tahun lebih tua darinya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ONGOING] BUNNY SIBLING'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang