Chapter 16 - i love u

686 33 27
                                    

Zayn Javadd Malik

Apakah tuhan menciptakanmu saat dalam keadaan bahagia, hingga membuahkan mahakarya yang begitu sempurna tak bercelah?

Kau seakan diciptakan dengan penuh cinta dan kasih sayang oleh sang kuasa, mengapa di mataku kau begitu sempurna?

Sudah 7 hari berlalu sejak aku jadi denganmu Zayn, dan entah kenapa semakin lama aku makin mencintaimu.

Aku ingin setiap aku membuka-kan mataku di pagi hari-aku ingin wajah polosnya-lah yang pertama kulihat. Seperti hari ini.

Aku membalik posisiku menghadapnya, aku mengusap rahang tegasnya lembut. Oh... wajarkah manusia memiliki wajah setampan ini?

Perlahan kelopak matanya terbuka menampilkan sepasang bola mata berwarna hazel yang sama dengan punyaku.

"Ohh sorry aku membangunkan-mu ya.." Ucapku sambil menarik kembali tanganku

Tapi saat aku hendak menarik kembali dia menahannya dengan cepat. Zayn tersenyum manis padaku, "Morning babe..."

Astaga suara serak khas bangun tidurnya bagai melodi di telingaku, semoga setiap hari aku bisa mendengar suara seraknya.

Aku membalasnya dengan senyum termanisku, "Morning too..."

Zayn lalu mengecup bibirku singkat, "Clara ini hari apa?"

"Minggu."

"Oh... Baguslah."

Aku mengernyitkan dahiku, "Memangnya kenapa kalau ini hari minggu?"

"Aku bisa kembali tidur," ucap Zayn sambil menutup matanya

Astaga

Aku terkekeh, "Dasar pemalas."

Zayn tidak bergeming, ya ampun apa dia benar-benar kembali ke dunia mimpinya?

Aku menusuk-nusuk pipinya dengan jari telunjukku, "Zayn jangan tidur lagi."

Dia tetap diam, malahan sekarang terdengar suara dengkuran. Dasar!

"Zayn ayo bangun kita olahraga yuk." ajakku

Tiba-tiba dia langsung membuka matanya lalu tersenyum jahil, "Kau mulai nakal ya?"

What?

Aku hanya menaikkan satu alisku, "Maksudmu aku nakal jika mengajakmu jogging?"

Air wajahnya langsung berubah, "Oh... Jogging, tidak seru. Kita olahraga di ranjang saja."

Aku cukup terkejut dengan ucapannya, "Dasar mesum, sudahlah ayo jogging." ucapku sambil bangkit dari posisi tidurku

"Tidak mau."

Aku menarik-narik ujung selimutnya, "Ayo Zayn !"

"Tidaak !"

Aku mendengus kesal, "Huh yasudah kau tidak dapat jatah."

Dia langsung bangkit dan menatapku melas, "Okay-okay aku akan ikut, tapi jangan hapus jatahku."

Aku memutar bola mataku, "Makanya ayo cepat pakai bajumu."

Huh dasar kalau di ancam begini saja baru menurut, dasat pervert!

***

Jogging kali ini aku memutuskan untuk mengenakan kaus berwarna jingga di padu dengan celana training pendek berwarna abu-abu.

"Zayn... ayo cepat kalau tidak akan kutinggal." gerutuku seraya menguncir rambut hitamku

Dasar sedari tadi dia hanya tiduran diranjang sambil memainkan ponselnya.

PILLOWTALK : z.m ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang