Chapter 13 - a gift from liam

464 34 20
                                    

Saat ini aku sedang berada di mobil Liam. Malam ini Liam terlihat sangat tampan dan keren dengan setelan kemeja berwarna biru di padukan dengan boots coklat miliknya, so handsome.

"Kita akan ke mana Li ?"

"Rahasia."

Aku langsung memasang wajah cemberutku sambil memanyunkan bibirku.

"Jangan cemberut begitu, kau malah terlihat cantik."

Aku merasakan pipi ku memanas karena ucapan Liam, dan aku hanya bisa menunduk untuk menutupi pipi ku yang merah.

"Dan kau terlihat semakin cantik dengan pipimu yang merah itu."

"Liam ! Stop it !" geramku sambil menahan malu

***

Selang beberapa menit mobil berhenti, Liam langsung keluar dan membukakan pintu untukku.

So gentleman. 

"Liam kau benar-benar mengajakku ke karnaval ?" Ucapku ceria.

Liam tersenyum tulus, "Ya, kau suka?"

"Sangat suka, thank you !"

Dengan spontan aku langsung memeluk Liam, aku merasakan tubuh Liam menegang.

Astaga apa yang kulakukan ?!

Aku langsung melepaskan pelukan ku, "Sorry.. Li aku terlalu bersemangat." ucapku malu.

"Eh.. It's okay."

Aku sedikit tersentak saat Liam menggandeng tanganku. Suasana di sini mengingatkan ku dengan kedua orang tuaku. I miss them.

"Kau ingin menaiki wahana apa?"

"Um.. Aku bingung, aku mau menaiki semua nya."

"Bagaimana kalau roller coasters?"

What?!

Aku menggeleng, "Aku takut Liam."

Aku benar-benar takut menaiki wahana itu. Tiba-tiba Liam megandeng tanganku menuju roller Coasters. Oh bad idea !

"Liam aku takut."

Aku meremas tangan Liam saat kami sudah duduk di salah satu kursi kereta.

"Gunakan sabuk pengaman anda." Ucap petugas

Aku dan Liam mulai menggunakan sabuk pengamannya.

"Tenang saja, ini akan menyenangkan." Ucap Liam berusaha menenangkanku.

Bagaimana kalau tiba-tiba relnya terputus atau bagaimana jika keretanya meledak lalu aku mati? Itu artinya aku tidak bisa bertemu dengan Zayn lagi, kyaaa!!!

Aku bahkan belum mengungkap-kan perasaanku pada Zayn, Aku masih ingin hidup.

Kereta mulai berjalan dengan pelan lama-kelamaan kecepatan-nya mulai bertambah, tiba-tiba kereta ini meluncur ke bawah.

Tuhan aku masih ingin hidup, lindungi aku tuhan. Saat aku ingin berteriak...

"AAAAAA......!!!!"

Tidak itu bukan suara teriakanku, teriakan itu berasal dari mulut Liam.

Kenapa jadi dia yg teriak ?

Astaga Liam sangat lucu jika wajahnya ketakutan begini, Liam... Liam...

***

Setelah menaiki wahana roaler coaster Liam langsung mentraktirku Ice cream yang sangat enak.

PILLOWTALK : z.m ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang