Chapter 9 (HOAX)

10.2K 552 80
                                        

Sebut Itachi gila, tapi dia sudah tidak dapat mencari cara lain. Dia meneguk ludah saat melihat papan nama tempat yang ditujunya. Itachi mengecek sekali lagi selebaran yang telah kumal karena terlalu sering diremas dan di rentangkan. Dia bukan ingin memastikan alamat --Itachi sampai hafal isinya karena terlalu sering di baca-- tapi dia ingin memantapkan hati.

MAK EROTO CLINIK
LANGSUNG!
ANAK CABANG MAK EROT INDONESIA

MENERIMA KONSULTASI TENTANG :

EJAKULASI DINI

PEMBESARAN TYTYD

IMPOTENSI

DAN KONSELING PASANGAN

Nb : Paket hemat mencakup bay 2 gaet 1

Alamat : Jl. Patinipon No 69. No Telepon : 0476969696969

Itachi kembali meremas pamflet itu, jelas yang membuat tidak begitu fasih berbahasa Inggris. itu terlihat dari beberapa kesalahan penulisanya. Tapi dia juga tahu, tempat ini terkenal manjur, ampuh untuk mengatasi masalahnya sekarang.

Walau harga dirinya memberontak menolak untuk berkunjung ke klinik ini, namun kondisi mengkhawatirkan Si 'Dedek' yang tak kunjung bangkit, membuatnya memberanikan diri membuka pintu. Suara bel pintu mengagetkannya, namun dia terus melangkah ke dalam ruang klinik yang didominasi warna putih dan abu-abu.

Tidak ada orang sama sekali di dalam.

"Permisi--" Itachi mulai berfikir dia salah alamat.

"Hallo! apa ada orang!" Dia merasa pergi adalah pilihan yang paling tepat sekarang.

Kesunyian yang menyambut Itachi sangat membuat tidak nyaman. Tidak juga ada orang yang keluar, dia memutuskan untuk pergi. "HUAA!!" dia menjerit saat tiba-tiba saja menemukan nenek pendek memakai baju putih saat berbalik. Untuk sesaat Itachi menduga dia melihat hantu.

"Hallu... Watashiwa Erot Mas"

"......" Mata Itachi membola saat sang nenek mulai mengeluarkan suara. Jelas dia bukan warga Konoha, dialeknya berlum pernah Itachi dengar dan susah dimengerti. Senyum lebar sang nenek yang memperlihatkan gigi ompongnya, membuat Itachi merinding.

Tiba-tiba nenek itu menunjuk selangkangan Itachi, lalu membuat gerakan lengannya di angkat lalu diturunkan, seperti layu. Tidak cukup dengan gerakan, si nenek bahkan berekspresi sedih. sepertinya dia tahu apa maksud si nenek.

Cukup!

Dikasihani nenek-nenek, terlalu berlebihan bagi Itachi. Dengan muka merah padam, dia keluar klinik dengan setengah berlari. Dia bahkan tidak menoleh saat sepertinya nenek itu memanggil dirinya.

"Okasan, kenapa di sini? semua pegawai menunggu di atas untuk menyambut mu"

"Okasan-okasan! panggil Emak kenapa Mirnah--. Mentang-mentang dapat suami orang sini manggilnya Okasan." Si nenek yang ternyata adalah pendiri dan sekaligus Mak Erot, berdecak kesal pada putri ketujuhnya yang sok memanggilnya Okasan, biasanya juga memanggilnya emak.

"Ya udah, Mak rapat tahunan buat cabang Konoha sudah mau mulai, emak di tunggu sama Mas Miura." Wanita setengah baya itu hanya menghela nafas mendengar protes emaknya.

"Eh Mir, tadi ada pemuda ganteng kesini. Sepertinya ada masalah dengan burungnya. Kasihan! padahal ganteng, coba emak masih muda, mungkin kamu bakal punya bapak ke 5" Sambil melangkah, Mirna hanya dapat mendengar curhatan emaknya.

The DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang