Chapter 3

14.6K 1K 155
                                    

PERTAMA NISAA MAU UCAPKAN PERMINTAAN MAAF UNTUK READERS. DIKARENAKAN HAL-HAL TIDAK TERDUGA HINGGA CAP INI TELAT PUBLIST.

MAAF YA!!

Baiklah Nisaa tidak akan berlama-lama lagi. Selamat membaca!!!! ^o^/

Sasuke sedang dalam kondisi hati yang sangat buruk. Bagaimana tidak, yang pertama tiba-tiba saja orang tuanya harus pergi ke New York selama setahun dikarenakan mengurus kakek Madara yang sedang sakit sekaligus mengurus perusahaan keluarga mereka yang ada disana. Bukan kepergian orang tuanya yang membuatnya kesal, namun kepindahannya dari Suna ke Konoha lah yang membuat Sasuke kesal. Sasuke telah membujuk orang tuanya untuk membiarkan Sasuke hidup mandiri di Suna. Namun mereka terlalu khawatir meninggalkan Sasuke sendiri , memaksanya pindah ke Konoha untuk tinggal dengan kakak Sulungnya yang berkuliah disini.

Bukan tanpa syarat Sasuke menerima keputusan orang tuanya, Sasuke mau tinggal di Konoha namun tidak ingin seatap dengan Itachi. Sasuke ogah tinggal satu apartemen dengan kakaknya yang agak brocon itu. Tentu saja keinginannya ditentang orang tuanya terutama Itachi, alhasil setelah adu argumentasi tanpa ada yang mau mengalah ditemukan titik tengah. Sasuke akan tinggal di gedung apartemen yang sama dengan Itachi namun tidak satu apartemen, menempatkannya untuk tinggal disamping apartemen kakaknya.

Alasan kedua kekesalan Sasuke adalah dia harus berpisah dengan motor Ducati kesayangannya. Itu adalah hukuman dari Fugaku dikarenakan Sasuke hampir membunuh dua orang lawannya dalam perkelahian. Sasuke bahkan hampir lupa penyebab perkelahiannya, dia hanya ingat ketujuh orang itu mendatanginya untuk member pelajaran Sasuke karena berani meniduri kekasih dari pimpinan mereka. Sasuke bahkan tidak mengingat perempuan itu. Yang jelas mereka berhasil membuat Sasuke kesal dan hasilnya Sasuke menghajar mereka semua dan sepertinya dia keterlaluan menghajar dua diantaranya. Hei siapa suruh mereka datang waktu Tousannya baru saja mengatakan dia harus pindah? Sasuke rasa mereka hanya sial.

Dan penyebab kekesalan Sasuke yang ketiga dan terakhir muncul dalam sosok pemuda berkepala Duren. Pemuda yang baru Sasuke ketahui namanya sebagai Namikaze Naruto ini telah membuat iritasi Sasuke semenjak hari pertama dia pindah sekolah. Pemuda itu berteriak "TEME" sambil menunjuk Sasuke yang sedang memperkenalkan diri di depan kelas barunya. Dan tidak cukup sampai disitu pemuda itu langsung melesat keluar seperti baru melihat hantu, meninggalkan Sasuke menerima pandangan bertanya teman-teman sekelasnya.

Tingkah si bodoh itu tidak berhenti sampai di situ. Keesokan harinya dia menghindari Sasuke dengan kentara sekali, bahkan orang buta pun tahu si idiot pirang itu menghindari Sasuke seperti melihat anjing bulukan. Andai saja Sasuke memang pernah menghajar idiot itu atau bermasalah dengannya, maka Sasuke akan maklum. Tapi ini? Sasuke bersumpah belum pernah melihat melihat pemuda berambut pirang itu. Itulah yang membuat Sasuke sebal dan heran kenapa Dobe itu takut sekali padanya.

Kelakuan Naruto tidak membaik, malah semakin parah setiap harinya. Sasuke ingat saat makan siang di kantin kemarin tanpa sengaja dia antri di belakang pemuda itu. Saat si dobe berbalik dan menyadari Sasuke berada di belakangnya, pemuda itu panic hingga melayangkan nampan yang dibawanya. Dan berhasil menyiramkan sup miso kepada Sasuke.

Sungguh seandainya dia tidak ingat ancaman Tousannya yang akan menenggelamkan motor kesayangannya ke laut jika ia berbuat masalah dalam tiga bulan ini, ia pasti akan menghajar idiot itu saat itu juga. Sasuke benar-benar harus ekstra sabar, apalagi orang-orang mulai menatapnya aneh karena tingkah idiot itu. Namun Sasuke kehilangan kesabarannya sejak kejadian tadi siang.

Sebenarnya Sasuke telah memutuskan untuk mengabaikan idiot itu. Toh Sasuke memang jarang memulai masalah hanya saja kadang masalah yang menemukannya. Sasuke berusaha mengabaikan rasa jengkelnya melihat Naruto selalu berjengit setiap melihatnya. Di sekolah baru sasuke ini dia menemukan tempat istirahat yang menurutnya sempurna. Tempat itu berada di belakang sekolah, disana jarang dikunjungi murid. Semak dan beberapa pepohonan disana membuat ia dapat bersantai tanpa terlihat.

The DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang