Sama, lupa di-up setelah jadi draf >_<
Chapter 4
Naruto mengintip kedalam amplop. Merasa miris melihat jumlah uang yang minim, sepertinya ia terlalu banyak menggunakan uang saku miliknya untuk hobi dari pada menabung.
Kembali rasa jengkel menghampiri Naruto. Kenapa harus sekarang dia bertemu dengan si brengsek itu? Dia masih belum cukup menabung.
Tapi dia tidak bisa mundur lagi, lakukan sekarang atau akan terlambat nanti, putus Naruto. Dia mencoba menghitung lagi uang yang ada di amplop. Uangnya hanya cukup untuk sekali coba, malam minggu nanti adalah kesempatannya.
Tiba-tiba Naruto berlutut dengan uang yang digenggam dan menunduk, dalam pose berdoa.
"Kami sama,,, hambamu ini telah melewati cobaan yang sangat berat." Air mata Naturo mulai menggenang, mengadu nasib dan mengadu pernderitaan dari mimpi-mimpi buruknya.
"Hamba telah sabar selama bertahun-tahun ini kami sama" Naruto mencengram dadanya untuk efek dramatis, berharap Kami sama akan mendengar doanya.
"karena itu ya kami sama, mohon lancarkan rencana hamba. Semoga malam minggu nanti hamba bisa melepaskan keperjakaan hamba ya Kami sama" Naruto berdoa sepenuh hati, berharap tuhan akan mendengar doa-doanya.
.
.
.Guyuran air dingin mengucur deras menerpa tubuh telanjang Sasuke. Dibiarkannya guyuran air itu membawa pergi semua penat dan rasa lelah yang menghinggapinya seharian ini.
Dirasa cukup, Sasuke memutar keran untuk menghentikan aliran air. Diambilnya handuk putih dan dilapnya tetesan air yang menempel ditubuhnya. Dilemparnya handuk yang telah basah di keranjang, dan dia mengambil satu lagi handuk untuk dililitkannya ke tubuh bagian bawah.
Sasuke memiliki tubuh yang dapat membuat setiap wanita mendesah dan setiap pria mengeram iri. Diusianya yang telah menginjak 17 tahun tubuhnya telah terbentuk sempurna. Susunan otot telah merangkai tubuh remaja itu dalam jalinan yang membuat siapapun berdecak kagum. Sasuke memang beruntung, gen Tousan dan sang Kasan telah memberinya penampilan sekelas super model. Serta Latihan dan perkelahian yang sering dilakukannya membuat ototnya berkembang, bukan seperti binaragawan, Namun padat dan berbentuk menampikan penampilan yang membuat orang harus berfikir dua kali jika ingin membuat masalah dengannya. Jadi Sasuke tidak hanya memiliki wajah rupawan namun juga tubuh yang menggiurkan.
Di hilangkannya embun air yang menempel pada kaca dia atas wastafel. Membuat Sasuke lebih jelas melihat pantulan dirinya di cermin. Disirnya rambut hitamnya ke belakang dengan jari dan dilihatnya pantulan wajahnya di cermin. Pandangannya dari tadi tertuju pada bibirnya, teringat kejadian siang tadi di perpustakaan. Jari-jarinya tanpa sadar menyentuh bibirnya, teringat betapa lembut bibir idiot itu yang menyentuh bibirnya. Di gelengkannya kepala, mencoba menghilangkan pikiran gila yang tiba-tiba hinggap. Sepertinya ada yang salah dengan otaknya jika dia mengganggap bibir dobe itu lembut.
Sasuke keluar kamar mandi hanya dengan handuk di pinggang. Dia disambut pemandangan kamar tidur mewah benuansa feminine. Kamar ini memang bukan miliknya. Dia sedang berada di kamar sex patnernya untuk malam ini.
Dipandanganya sekeliling kamar mencari wanita itu tapi tidak ditemukannya. Tiba-tiba pintu kamar terbuka memperlihatkan seorang wanita yang hanya memakai celana dalam dan membawa sebotol anggur dan dua gelas.
"mau minum?" tanya wanita luar biasa cantik itu. Dia memiliki rambut panjang semerah darah kontras sekali dengan kulitnya yang seputih salju.
"Tidak. Aku harus pulang" Sasuke hanya melirik sekilas wanita bertubuh super seksi itu. Dan mengambil pakaiannya yang berserakan di sekitar ranjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dreams
FanfictionWARNING!!! Yaoi/SasuNaru Dari kecil Naruto sering mendapatkan mimpi-mimpi yang kemudian selalu terjadi di dunia nyata. Awalnya ia tidak masalah, karena mimpi-mimpinya selalu berkaitan dengan hal yang remeh. Hingga saat dia beranjak remaja ia bermimp...