HER'S BROTHER

72 3 0
                                    

Sudah setahun lebih aku mencoba menarik perhatian anak-anak dengan sihirku, hanya saja semuanya gagal total. Dimulai dari aku menurunkan salju-salju, menciptakan boneka salju, meniupkan angin semilir yang menandakan datangnya hari bersalju dengan sinar mentari yang menghangatkan. Hari di mana aku bisa membuat mereka bermain perang bola salju karena cuacanya tidak terlalu dingin, hal itulah yang membuat mereka diizinkan bermain di luar rumah oleh orang tua mereka. Permainan itu sukses besar membuat mereka senang, tapi tetap saja hasilnya nol alias gagal total. Tidak satu pun dari mereka yang menyadari bahwa aku yang memulai permainan itu.

Sinar mentari memancarkan kehangatan di Desa Burgess—aku mengetahui nama desa ini ketika mendengar percakapan dari beberapa warganya. Hari ini aku lebih memilih tidur-tiduran disalah satu dahan pohon oak yang sedikit menjulang di atas danau kecil di kaki bukit Desa Burgess. Dari desa ke danau kecil ini membutuhkan lebih kurang lima belas menit dengan berjalan kaki, dan kalau untukku, aku hanya membutuhkan kurang dari lima detik untuk sampai ke desa. Bagaimana tidak, soalnya aku terbang... hehehe! Meskipun cuaca begitu cerah dengan semilir angin yang dingin, tumpukan-tumpukan salju masih memenuhi hamparan tanah diseluruh daerah ini yang kapan saja dapat digunakan anak-anak untuk bermain bersama.

Namun tidak satu pun dari mereka yang datang ke danau yang aku jadikan rumah ini sejak setahun yang lalu. Entah pagi-pagi sekali mereka sibuk mendekorasi pemukiman mereka dengan untaian kain berwarna-warni, dan menyusun meja-meja di alun-alun desa. Para wanitanya sibuk memasak ini-itu; para pria sibuk dengan hal-hal yang lebih membutuhkan tenaga dalam mendekorasi alun-alun; dan anak-anak itu lebih memilih ikut membantu dari pada bermain. Anak-anak yang berbakti, aku tersenyum. Masalahnya, untuk apa mengadakan pesta penyambutan dihari cerah begini, memangnya sespesial apa orang yang akan datang sampai diadakan pesta dansa segala. Bahkan merentangkan kain di kedua tiang yang didirikan dengan tulisan "Selamat Datang Kembali".

Jika anak-anak mengikuti acara itu, bagaimana caranya aku bisa membuat mereka membicarakan tentang kesenangan yang aku buat sehingga mereka menyadari aku nantinya? Aku tidak mau kalah dengan para Guardian itu! Bicara soal Guardian, aku mengetahui tentang mereka pertama kali dari LagusSpirit Of Water. Memiliki wujud seperti ikan terbang dengan sisik besar memantulkan warna pelangi jika diterpa cahaya, sementara siripnya meliuk-liuk seperti kain sutra bening yang selalu dihiasi buliran-buliran air. Buliran yang mampu menyegarkan tubuh dan menyembuhkan segala luka luar dan dalam. Suaranya bening menghangatkan, seperti suara seorang ibu yang berbicara lemah lembut kepada anaknya, seekor ikan betina yang indah dan menawan—jelas dari matanya yang jernih seperti air.

Pertama kali aku bertemu dengannya, ketika aku mencoba sihir untuk memanggil badai salju. Memang berhasil, tapi hasilnya malah diluar dugaanku alias dahsyat. Secara naluri aku bisa mengendalikannya, namun karena tiupannya yang kencang dan kuat, hingga badai itu malah menerbangkanku dan wajahku sukses membentur sebuah pohon oak. Sepertinya itu hukuman untukku yang nekat memakai sihir badai dihari yang tidak berawan gelap, menandakan datangnya badai salju dimusim dingin. Aku tahu, aku pantas menerimanya.

Di dalam kekacauan itulah, aku mendengar suara Lagus yang membimbingku untuk menghentikan badai salju—yang datang disaat yang salah—yep... tentu, karena perbuatanku yang payah. Untungnya aku tidak sampai menghancurkan Desa Burgess gara-gara keteledoran itu. Lagus muncul dari danau yang membeku setelah badai mereda, aku terpesona ketika pertama kali melihat sosoknya, terutama matanya yang jernih seperti kristal. Pandangan matanya yang bening menimbulkan rasa kerinduan di sudut hatiku terhadap sesuatu yang menurutku pernah aku rasakan. Entah pada apa atau siapa? Aku tidak terlalu memikirkannya.

Banyak hal yang ia ceritakan padaku, terutama para guardian yang dipilih oleh Man in Moon—Sang Bulan. Aku pernah bertemu dengan mereka sebelum aku mengetahui bahwa mereka adalah guardian—para penjaga mimpi dan harapan anak-anak diseluruh dunia.

Memorial in Burgess VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang