Alone

26.2K 395 6
                                    


Typo everywhere

**************************************************

Author pov

Seorang pria dengan tubuh yang lebam-lebam dan penuh luka bekas sayatan berlari ketakutan melewati gang kecil yang becek dan penuh lumpur. Sesekali dia terjatuh akibat tersandung kakinya sandiri atau bebatuan yang tetutupi genangan air.

Sesekali dia melihat kebelakang untuk melihat seseorang dan tanpa ia sadari sekarang dia berada di jalan buntu.

Dari belakang datang seorang pria dengan setelan tuxedo berjalan pelan mendekatinya."Kumohon, jangan bunuh aku"di satukannya telapak tangannya memohon kepada pria berstelan tuxedo tersebut.

Sedangkan pria tersebut hanya menunjukkan seringainya yang membuat pria di hadapannya jatuh berlutut di hadapannya.

Dengan cekatan di keluarkannya pisau yang berada di dalam sakunya dan di hantamkan pisau itu tepat kejantung pria tadi lalu di gerakkannya pisau yang masih tertancap di jantung pria itu ke arah leher yang membuat pria yang tertusuk pisau itu menjerit sekencang kencangnya, menahan sakit yang mematikan.

"AAAAAAHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!"

"Jangan sebut aku Adrian kalau aku tidak bisa membuatmu tersiksa Jacson agueliera".Di gerakkannya kembali pisau itu kearah bahu dan membuat bahunya terkoyak.

Sedangkan pria tersebut sudah tidak bernyawa lagi.Di ambilnya sapu tangan yang berada di saku celananya. Di bentangkannya saputangan itu di taruhnya pisau yang penuh dengan darah itu ke tengan saputangan, di lipatnya saputangan tersebut sampai menutupi pisau itu dan di masukkannya kedalam saku jasnya.

"Adikmu sudah tewas dengan mengenaskan sebentar lagi giluran kau David agueliera"ucapnya dengan geraman meninggalkan pria yang baru saja di bunuhnya tersebut dengan ekspresi datar.

°•°•°•°

Riska pov

"Hah....!"kuhela napasku sesaat melihat dokumen yang baru saja di berikan kakakku kepadaku. "Dosa kali rasanya kalo aku tenang sehari ya?". "Ya dosa sekali kalo kau tenang sehari" ini dia orang yang baru di bilang sudah datang dengan senyum menawannya yang selalu di tunjukkan untuk mengejekku.

Ku tatap dia dengan sinis sedangkan dia hanya membalas tatspanku dengan cengiran. Kuhela kembali napasku."Salah apa sih aku sama abang?"tanyaku.

Kulihat dia memikirkan sesuatu sambil sambil menggunakan jarinya 'mungkin dia sedang menghitung' pikirku.

"Salah ya?hmmm...... Tentu saja bayak.Pertama kau sering membangkang kepadaku, kedua kau sering menjodohkan ku dengan wanita aneh" dengan cepat kubantah ucapannya.

"Kau juga sering menjodohkanku dengan pria aneh"ucapku sedikit emosi.

"Hey aku hanya takut kau tidak laku di luar sana secara kau itu kecil, dada kecil, and you are virgin" ucapnya benar-benar menohokku. Bagaimana bisa seorang kakak seperti itu kepada adiknya sendiri.

Dengan kesabaran yang tersisa ku bangkit dari meja kerjaku dan pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata pun.

°•°•°•°

Adrian pov

Selesai membunuh adik bedebah itu ku arahkan mobilku ke bandara Kualanamu. Ku pesan tiket ke jakarta pada jam terdekat.

Sexy psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang