Boys Talk 2

9.1K 100 2
                                    

Typo everywhere

**************************************************

H. Corp

Mereka semua langsung melangkahkan kaki mereka masuk kedalam lift dan menekan angka lantai ruangan Robert.

Ting

Bunyi dentingan lift menandakan bahwa mereka sudah sampai di lantai yang mereka tuju. Tanpa babibu mereka semua langsung bergerak ke ruangan Robert tanpa mendengar larangan sedikitpun dari sekertaris Robert.

Di buka Chandra pintu ruangan."Hai Robert merindukan kami?" di sana Robert yang sedang mengerjakan beberapa berkasnya dan tidak memeperdulikan mereka semua.

"Ada apa kalian kesini?" tanyanya tanpa melihat mereka dan terus mengerjakan file-file di mejanya.

"Apa kami tidak boleh menjenguk teman kami" ucap Chandra centil sambil melangkahkan kakinya duduk di sofa ruangan itu.

"Aku sedang tidak sakit sampai kalian harus menjengukku" ucapnya datar.

"Adrian lihat dia seperti itu kepada temannya sendiri. Huh aku membencimu" dilipatnya tangannya di depan dadanya sambil membuang muka kearah lain.

"Chandra kau benar-benar menjijikkan" ucap Fauzi sambil menatap Chandra jijik.

"Biarkan saja dia seperti itu" balas Roqyal tanpa peduli dan mulai fokus pada ponsel di tangannya.

"Iya ya dia kan lagi galau karna sebentar lagi di tinggal Selfi nikah" ucap Adrian telak sambil membaca buku yang di ambilnya di rak.

"Sakit kali" balas Roqyal lalu memasukkan ponselnya ke saku celananya.Sedangkan Chandra akhirnya mulai duduk tegak seperti pria.

"Setidaknya aku tidak segalau teman kita yang hanya diam termenung menunggu mantan tersayangku kembali ke Medan. Dan temanku yang pura-pura membaca buku padahal pikirannya sedang kacau karna seorang Riska" ucap Chandra yang langsung mendapat delikan tajam oleh Denny dan Adrian.

Robert akhirnya bangkit dari kursi kerjanya dan ikut duduk dengan mereka." Mengenai Selfi apa kalian sudah menyuapkan kado untuknya?" tanya Robert kepada mereka yang langsung ikut duduk di sofa.

"Tentu saja sudah bagaimana denganmu apakah kau sudah menyiapkannya?" tanya Ramadha yang di sambut gelak dari Robert.

"Tentu saja aku sudah menyiapkannya bahkan kalian tidak akan menduganya sama sekali" ucapnya tersenyum miring sambil menggoda mereka semua.

"Memangnya apa yang sudah kau siapkan?"tanya Chandra penasaran.

"Kau tanya saja pada istriku dia yang sudah menyiapkan semuanya" ucapan Robert mebuat mereka berfikir keras.

"Lulu itu banyak yang bisa dilakukannya, dia bisa jadi bisnis women dia bisa menjadi anggota FBI, dia juga kalo mau bisa jadi choreografer" gumam Chandra masih sambil berpikir.

"Tapi yang baru kudengar bahwa bisnis fashionnya sedang maju dan dia sering menyiapkan gaun pengan~"Fauzi menatap Robert dengan tidak percaya yang di balas oleh senyuman oleh sang empu.

"KALIAN MEMBERIKAN KADO GAUN PERNIKAHAN UNTUK SELFI!" ucap Chandra dan Fauzi bersamaan.Sedangkan sang empu hanya duduk santai sambil meminum kopinya sedikit yang baru di bawakan sekertarisnya untuknya dan tamunya.

"Wah kalo gitu congras deh" jawab Adrian santai."Jadi kita tidak perlu lagi bingung untuk membagu jatah tugas kita"lanjutnya lagi masuh sambil membaca buku.

"KAU BENAR-BENAR......menakjubkan. Kalo gitu bagaimana kalo gita kerumahmu aku sudah rindu dengan temanku yang berubah menjadi wanita feminim sejak menikah denganmu dan sekalian membantu temanku untuk bisa merasakan flashback dengan Lulu" ucapan Chandra sukses mendapat pukulan dengan buku oleh Adrian.

Sexy psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang