Bertanya pada hati sejatinya sia-sia,
serupa kiprah bibir menabir rahasia.
Pengecualian cinta berperan inersia,
teruntukmu dari sebangsa manusia....
Terlupa bagaimana caranya merindu.
Puspawarna lubuk, pahit minda madu.
Bagai niskala menelikung sabda dadu,
setrum filantropi dalam beledu merdu....
Kita berfusi larungi anasir warita Ilahi.
Tanpa tedeng aling-aling saling berahi,
sekadar sepemagutan kecupan di dahi.
Kinantan hati mengarti baluarti pauhi....
Entahlah gairah ini secabik lego antero.
Diriku tak seheroik Pyramus pun Romeo.
Hasrat halai-balai di alegro dan alegreto.
Dirimu mondar-mandir bombardir animo....
Kisah kasih kita barangkali serendipiti klise.
Silih semilih dua insan ihsan tak berprestise.
Kita berbalas relasi emosi di lis atma kolase.
Kuharap, balasmu tiadalah oase kamuflase.[]
![](https://img.wattpad.com/cover/71463515-288-k685983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladiola {Wattys Award Winner}
Puisi[Puisi Bersambung] [25/25] Ketika cinta bertanya mengapa ia jatuh cinta. ===== Cerita dalam bentuk puisi. Pemenang The Wattys 2017 Kategori The Originals. © Iko_Nimbuss Ilustrasi sampul: https://static.boredpanda.com/blog/wp-content/uploads/2016/08...