"Kamu kena , sekarang kamu yang jaga ya joo" ucap perempuan manis yang masi berumur sekitar 7 tahun sembari menjulurkan lidahnya
"Kamu pasti licik ya siy sini aku gelitikin haha" ucapnya, laki laki kecil imut nan manis yang usianya juga masih sekitar 7 tahun ,sembari tertawa berlarian mengejar jessi
"Aku galicik wle joo aja yang ngumpetnya gabisa , wlee joo gak akan bisa kejar jessi ayo sini wle"
"Awas aja ya kalo siy ketangkep sama joo, joo bakal gelitikin nih"
"Engga bisa ketangkep, sini sini, aaaaaaaaaaaaa aw sakit"
"Siy kamu kenapa , kaki kamu berdarah, yaudah ayo kita pulang siy, sini joo bantuin"
"Sakit joo sakit banget siy takut liat darah" ucapnya histeris
"Udah siy gausah nangis joo akan selalu ada buat siy, sekarang kita pulang ya siy, kita obatin luka siy dirumah oke?"
Perempuan kecil itu hanya mengangguk pelan seraya berjalan kearah rumah mereka yang tidak jauh dari taman komplek dekat rumah merekaTok .. Tok .. Tok
Seketika lamunan jessi buyar saat mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya , ia segera menaruh kembali foto itu , dan langsung membukakan pintu
"Ka ali mau ngapain kesini"
"Kamu udah selesa belum beresin barang barangnya? Itu ada pekerja yang mau ambil barang barang kamu diletakin dibawah supaya besok kita bisa langsung naikin ke mobil dan bisa irit waktu" ucap ali panjang lebar dan hanya dibalas anggukan oleh jessi.
Matahari mulai lelah, perlahan ia pergi meninggalkan langit yang langsung disambut oleh gelapnya hari yang disusul dengan bintang bintang yang indah di langit, suasana di apartement jessi perlahan sepi, semua keluarga jessi perlahan beristirahat di kamarnya masing masing, sedangkan jessi menatap ke arah luar dari balik balkon putihnya , melihat kendaraan dibawahnya berlalu lalang seakan tiada kata istirahat, ia menatap bintang di atas langit tak terasa mulutnya berkata sembari matanya mengeluarkan kristal kristal bening yang perlahan tak terhitung tetesannya"Aku udah janji buat ga tinggalin kamu dan bakal nungguin kamu di bandung selama kamu pergi ke jakarta, tapi ternyata aku harus pergi ke sini, dan aku bakal balik kejakarta, dan aku harap kita bisa ketemu disana,aku gak tau harus hubungin kamu lewat apa sosmed kamu juga kayanya udah gak terpakai lagi , yang aku harapkan aku bisa ketemu sama kamu lagi joo"
••••••
Matahari malu malu menampakan dirinya diatas langit , seperti biasa suara bising kendaraan mulai terdengar lagi di indera pendengaran jessi, apartemen jessi memang di tengah kota , wajar jika sering terdengar suara bising kendaraan yang terkadang menjadi alarm agar ia terbangun dari tidurnya
"4 pagi , bagus jam segini aku sudah bangun sepertinya kaliini aku bukan bangun hanya karena bising kendaraan tapi dibawah sangat ramai sekali, ah iya hariini aku akan pulang ah senangnya" ucap jessi antusias dan langsung berlari ke kamar mandi membersihkan diri dan langsung mengenakan pakaiannya dan mengecek kembali isi kamarnya berharap tak ada barang yang ia lupa masukan ke dalam koper nya.
Pukul 06.00 keluarga jessi menuju bandara, keberangkatan pesawat mereka pukul 07.00 menuju bandara Soekarno-Hatta.Tak terasa mereka telah sampai di bandara australia pukul 06.35 menit waktu setempat, keluarga jessi segera menaiki pesawat yang akan mereka tumpangi, "untung gak ada keterlambatan keberangkatan huh" batin jessi. Selama perjalanan berlangsung jessi mendengarkan lagu kesukannya pamit~tulus, dari iphone nya yang sengaja ia pakai mode penerbangan agar tak menganggu pesawat saat lepas landas nanti
" tubuh saling bersandar ke arah mata angin berbeda"
"Kau menunggu datangnya malam saat ku menanti fajar"
"Izinkan aku pergi dulu yang berubah hanya tak lagi ku milikmu"
"Kau masih bisa melihatku kau harus percaya ku tetap teman baikmu"
Entah keberapa kalinya lagu itu di putar terus oleh jessi, ia merasa lagu itu mewakili perasaannya secara tersirat, sampai tak lama ia tertidur."Jessi cepet bangun bentar lagi kita udah mau sampai di jakarta , jessi cepetan bangun" ucap ali
"Ah iya aku bangun berisik banget"
"Masih mending ya dibangunin daripada ditinggalin disini mau? Hih serem ntar jessi jadi gembel atau pemulung cia haha"
"Biarin aja" acuh jessi namun ia tetap berusaha membuka matanya dan melawan rasa kantuknya yang masi melekat, "ah rasanya badan ini berat digerakan" batin jessi
Sampai disana hari ternyata sudah siang , ibu dan ayah jessi ternyata telah membeli rumah baru jadi mereka tak perlu repot repot memilih rumah terlebih dahulu. Okay keluarga jessi dan keluarga author udah sampai dirumah barunya jessi, authornya mau nikah ama ali eh engga dong author kan setia ama kamu iya kamu, plakk *digampar reader.
"Ini rumah baru kita bu?" Tanya jessi
" iya sayang ini rumah baru kita gimana bagus kan sayang?" Jawab ibu jessi
" not bad " jawab ali sembari mengikuti langkah ayahnya yang sudah masuk terlebih dahulu disusul jessi dan ibu jessi,dibelakang mereka juga ada para pekerja yang membawa barang barang pindahan mereka.
"Iya pa letakan disebelah sana saja , jangan lupa taruh bunganya di atas meja sana ya" ucap ibu jessi
"Nah kalian bisa tempatin dua kamar yang ada diatas ya, tersera deh yang mana" ucap ayah jessi sembari membawa 2 buah vas bunga yang rencananya akan di letakan dikamar utama
"Baiklah aku akan memilih kamar yang paling besar di atas" ucap jessi lalu berlalari keatas yang disusul dengan teriakan ali yang juga ingin mendapatkan kamar besar.Rumah baru jessi tidak terlalu besar namun terlihat sangat modern dengan sentuhan cat putih ,lantai lantai kayu yang modern, lumayan banyak aksen kayu di rumah baru jessi ini.
"Aku yang menempati pertama kali kamar ini hey!" Teriak jessi pada ali
"Tidak tidak aku duluan yang menempati kamar ini , aku duluan yang masuk ke kamar ini jessi!" Ali juga berteriak
"Tidak tidak! Ini kamar miliku kau bisa menempati kamar diujung sana pokonya aku mau disini!" Semuanya berteriak tak ada yang ingin mengalah, memang kebiasaan kaka adik ini adalah selalu bertengkar jarang damai nya walaupun begitu tetap saja mereka berdua tidak pernah menaruh dendam atas pertengkaran mereka
"Hey apa ini" ucap ibu diata
"Ibu ini kamar miliku,aku yang datang kesini lebih dulu" ucap jessi
"Tidak tidak, kamar sebesar ini hanya untuk jessi? Ini lebih cocok untuku"ucap ali tak mau kalah
"Ibu ini miliku siapa yang datang terlebih dahulu kesini itu aku bu bukan dia aku menginginkan kamar ini"
Walaupun jessi sudah kelas 2 sma dan ali kelas 3 sma tetap saja kelakuannya seperti anak kecil, sampai terkadang mereka bertengkar atas hal sepele.Hari mulai sore, awan terlihat ingin menjatuhkan bulir bulir bening yang sudah tak terbendung lagi , matahari mulai tak tampak hanya awan hitam yang terlihat, tak lama hujan turun dengan sangat deras meneteskan setiap kata yang tak akan pernah terucap.
Ahirnya jessi mendapatkan kamar yang ia inginkan karena memang yang pertama masuk kedalam kamar itu adalah jessi dan terpaksa ali mengalah di kamar satunya, saat malam tiba rumah itu terasa damai tak ada aktifitas , barang barang juga sudah terususun rapi di tempatnya, semua telah selesai,perjalanan baru akan dimulai.Hay hay jangan lupa vomment ya gaes , author nya amatir jadi kalo ada kesalahan mohon di maapkan

YOU ARE READING
Hope to return
RomanceJessi adriana rianti, aku mulai merasa nyaman didekatnya Aku benar benar tak ingin berpisah dengannya, harapan ku buyar saat aku benar benar harus menghadapi kenyataan bahwa aku harus berpisah dengannya. Aku merasa hidupku tak lagi sesempurna dulu,a...