Hujan

17 2 0
                                    

"Ugh cape juga ya jalan, baru nyampe sini"gerutu jessi disepanjang jalan
"Siapa itu? " batin rey bertanya saat melihat seorang gadis berpakaian sma berjalan di pinggir jalan, tak lama ia menghentikan motornya disamping gadis tersebut
"Jes?"
"Ah kenapa?" Jawabnya
"Jalan kaki?"
"I..iya abis gatau jalan hehe"
"Pulang bareng gua aja, ayo naik,bukan apa apa udah mau ujan nih"
"Ko dia gapulang bareng cewe agresif itu sih?"
"Woy malah bengong,mauga"
"I...iya deh"

"Ko lu gapulang sama cewe agresif itu sih?"tanyanya memberanikan diri
"Apaan?"
"Engga jadi"

Disepanjang jalan mereka tak membuka obrolan, sampai jessi lagi yang memulainya obrolan
"Rey"
"Um?"
"Hujan sudah mulai turun,mau berteduh?"
"Hem tentu,disana ya"
Ahirnya jessi dan rey berteduh disebuah warung yang sudah tutup, mereka berteduh disana,selama menunggu hujan berenti, rey memulai obrolan
"Jes"
"Kenapa? Btw maaf ya merepotkan"
"Gapapa, mau pake jaket yang gua pake?"
"Apa? Gausah"jawabnya sembari menggosok tangannya
"Kamu pasti kedinginan kan? Ayo pake" ucap rey sembari melepas jaketnya yang belum terlalu basah
"Makasih" jessi segera memakai jaket yang diberikan rey padanya
"Kamu terlalu baik sama aku rey"

Pukul 16.30 mereka masih berteduh disana, hujan tak kunjung reda, malah makin membesar, membuat rey dan jessi ragu untuk melanjutkan perjalanan.

"Jessi ko belum pulang? Udah jam 16.50, kemana dulu dia" tanya ibu diata,melihat ali pulang telat tanpa jessi
"Tadi udah ali suruh pulang duluan, harusnya sih dia udah sampe,hp ali mati"
"Yaudah cepet sana masuk kamar,ganti baju"
Ali mengangguk, langsung ia menaiki tangga menuju kamarnya
Ibu diata hariini tak pergi ke butiknya, ia rasa ia tak perlu harus selalu pergi ke butiknya, lagipula itu butik miliknya, siapa yang berani memecatnya kalau ia jarang pergi ke butik? Author yang bakal mecat ibu diata HA HA HA HA ps:ketawa jahat,abaikan.

Tok..tok..tok
"Baru aja mau telfon jessi, semoga di luar jessi" ujar ibu diata yang langsung membukakan pintu
"Permisi tante"
"Ehm siapa ya?"
"Ini joo tante,masa tante lupa?"
"Joo? Jofar?"
"Iya tante"
"Yatuhan kamu udah besar sekarang, makin ganteng pula,ayo masuk dulu"
"Ehm makasih tan"
"Bi tolong buatkan minum ya"
"Baik" angguk bi ima pembantu baru di rumah jessi
"tan aku mau tanya"
"Kenapa?"
"Setau joo jessi pulang sendiri dia udaj pulang belum?"
"dia belum pulang,tante khawatir banget,kemana dulu ya dia,ini tante mua telfon jessi"
"Gausah tante biar joo aja yang telfon jessi"

Ibu diata mengangguk setuju
"Gadiangkat tan,kayanya hpnya mati deh"
"Yatuhan,kita harus telfon siapa lagi,tante bener bener khawatir"
"Gimana kalo joo cari jessi,disekitar jalan, mungkin dia gatau jalan buat naik kendaraan umum"
"Astaga aku lupa,buat kasih tau jalan pulang!" Tiba tiba suara rey terdengar dari lantai atas,tak lama ia turun menghampiri joo dan ibu diata

"Ali kamu ceroboh sekali! Sekarang kamu cari dia, mana hujan begini"
"Yauda tan biar joo sama ali aja yang cari"
"Yauda ayo joo" jawab ali
Ahirnya ali dan joo berpamitan pada ibu diata untuk mencari jessi, ali dan joo langsung menaiki mobil joo yang terparkir didepan rumah,tak lama mereka menghilang di ujung jalan

"Kira kira dimana ya li dia?"tanya joo pada ali yang sedang mengemudi
"Gua juga gatau"
20 menit berlalu, joo menangkap sosok jessi di pinggi jalan
"Ali tuh jessi, cepet kesana!"
"Mana?"
"Itu deket warung"
"Iya iya gua puter balik"

Tak lama mobil putih itu berhenti didepan warung, ali dan joo segera turun menghampiri rey dan jessi
"Siy!"
"Joo,ka ali?"
"Jessi kaka khawatir tauga sih"
"Maaf,hp aku mati lagian kan aku sama rey jadi aku gak akan kenapa kenapa"
"Ibu lu khawatir siy"
"Iya maaf"
"Yauda ayo pulang" ucap joo sembari menarik tangan jessi

"Gamau"jawabnya sembari melepaskan tangan joo
"Aku gabiaa tinggalin rey disini sendiri" sambungnya
"Rey lu ikut pulang bareng kita aja ya" ajak ali
"Gausah ka, gua pake motor"
"Ayola"ajaknya lagi
"Tapi motornya?"
"Uda biar supir diruma gua suru bawa motor lu keruma ayo cepet naik" ajak ali

"Kenapa harus sama dia" batin joo, sembari mendelik pada rey
"Kak gua duduk dibelakang ya"pinta joo
"Terserah,kalo gitu lu rey depan ama gua,yakali kalian betiga dibelakang gua kaya supir"
"Emang cocok jadi supir muka muka kaya gitu" cerocos jessi sembari membuka pintu mobil yang diiringi joo, tak lama ali dan rey segera masuk, dan tancap gas darisana.

Untuk memecah keheningan didalam mobil, ali memutar lagu di radio, Yap! Lagu yang di putar adalah isyana-kau adalah, itu memang lagu kesukaan ali, yang ditujukan untuk seseorang,tapi entahlah sampai saat ini ia masi menjomblo.

"Siy"
"Um"
"Jaket siapa?"tanya joo
"Hachim...(bersin ceritanye)"
"Lu sakit siy?ini tissu"
"Makasih"
"Sampe rumah langsung minum obat ya"
Jessi hanya menganggukan kepalanya.
Tak lama mereka sampai dirumah jessi
"Gapada mau masuk dulu?"tanya ali pada joo dan rey sedangkan jessi sudah mengucapkan terimakasih banyak dan lamgsung masuk duluan kedalam rumah

"Engga usah ka" jawab mereka
"Ya baiklah,hari sudah sore sebaiknya kalian pulang kalau begitu,terimakasih ya"
Joo dan rey mengangguk
Tak lama joo masuk kedalam mobilnya,joo mengajak rey agar joo mengantarnya sampai rumah, dan rey mengiyakan, sepanjang perjalanan rey dan joo tak berbicara apapun sama sekali sampai rey memulainya
"Udah disini aja, gua duluan makasih" ucap rey sembari membuka pintu mobil

"Rey!"
"Apa?"
"Gajadi deh"
"Ya terserah"
Sampai sana sepertinya, setelah itu mobil putih menghilang di belokan jalan

"Apa yang ingin dibicarain, joo sama gua?" ...

Part selanjutnya suer seru deh
Dont forget to vomment 😋

Hope to returnWhere stories live. Discover now