Hari ini Ara berangkat sekolah dengan menggunakan ojek online yang ia pesan sekitar sepuluh menit yang lalu. Karena Ara bangun kesiangan, Ardan meninggalkannya, begitu juga ayah Ara. Zidan? Ara menolak tawaran Zidan yang berniat untuk menjemputnya.
Nyebelin banget Ardan ama ayah, ish!
Beberapa saat kemudian, ojek pesanan Ara datang. Ia langsung menaiki motor dan memakai helm.
"Bang, buruan ya cuman ada waktu 10 menit nih. Cepetan, ngebut aja!" Suruh Ara
"Oke neng."
***
Setibanya di sekolah, Bu Ina--guru BK yang terkenal dengan kekejamannya itu sudah berdiri dengan seorang cowok di depannya.
"Arabella!"
Mampus!
"Kamu terlambat satu menit! Sini berdiri di depan saya!" Bentak bu Ina
Ara berdiri tepat di sebelah cowok bertubuh tinggi dengan rambut acak-acakan. Wangi mint langsung tercium di hidung Ara. Wangi cowok itu.
"Bu, capek 'nih berdiri terus. Saya kan murid baru di sini. Maklum lah, bu." Ucap cowok itu
Ara tercenung sesaat. Ia melirik sedikit, beraninya cowok itu melawan Bu Ina.
"Diam kamu! Kamu mendapat 30 poin karena terlambat, memakai sepatu bergaris putih, dan rambut yang sama sekali tidak rapih. Besok kalo rambut kamu belum dipotong, saya sendiri yang akan potong, ngerti kamu!" Ancam Bu Ina.
"Bu, tapi kan saya sayang banget sama rambut ini. Saya nggak rela kalo harus motong my lovely hair."
Ara tak kuasa menahan tawanya di depan Bu Ina. Ekspresi cowok itu sungguh menggelikan.
"Arabella! Berani kamu ya menertawakan saya! Kalian ini sama saja! 10 putaran. Lapangan basket. SEKARANG!"
Bu Ina sangat emosi. Tidak ada yang berani melawan kegarangannya.
Ara bersiap untuk berlari tapi Bu Ina memanggilnya, Ara menoleh. "10 poin buat kamu, Ara."
Sial! For the first time in forever Ara terlambat dan mendapat poin, juga kena hukuman lari 10 putaran dengan cowok asing disampingnya.
"Double triple maksimal sial ini mah namanya." Ara menekuk wajahnya dan menggerutu pelan.
"Gara-gara lo ketawa tadi tuh, gue juga kena hukum kan elah. Belom sarapan lagi. Minum susu juga belom. Duh lapeeeerr."
"Ngapa lu jadi curhat! Yang ada juga elo tadi yang ngelawan Bu Ina. My lovely hair my lovely hair, rambut kek sarang burung aja lu," ucap Ara tak mau kalah dan segerq meninggalkan cowok itu di belakangnya.
Cowok itu langsung mengejar Ara dan menarik rambutnya yang dikuncir. "Cewek songong, lu"
***
Ara memasuki kelas dengan keringat bercucuran di dahinya. Lari sepuluh putaran tadi berhasil menguras sebagian tenanganya. Ditambah berdebat dengan cowok aneh itu juga menghabiskan setengah tenaganya lagi. Ara benar-benar tidak punya tenaga sekarang!
Ia langsung merebut air minum di meja Tika dan meneguknya hingga habis.
"Huh..huh..hah capek..huh banget."
Untung saja guru jam pelajaran pertama sudah keluar. Ara mempunyai waktu 5 menit untuk beristirahat sejenak.
"Dari mana aja sih, lo? Tadi pagi Zidan nanyain lo, Ra. Gue kira lo gak masuk," "Nih titipan brownies dari Zidan." Lanjut Tika
"Gue telat, Ra. Tadi kena Bu Ina jadinya dihukum. Sumpah, kaki gue pegel banget lari keliling lapangan," Ara terdiam sejenak. "Thanks, Tik."
"KOK BISAAAA SIHH?!"
Ara mengurungkan niatnya untuk membalas teriakan Tika. Guru kimua yang menjabar sebagai wali kelasku itu sudah memasuki kelas dan di sebelahnya ada...
"Selamat pagi anak-anak. Pagi imi kita kedatangan murid baru. Ayo, perkenalkan dirimu, nak."
Cowok itu mengangguk.
"Hey-yo! Nama gue Malik. Malik Arthur. Gue pindahan dari Spore. Mohon dibantu ya." Ujar Malik dengan cengirannya.
Mohon dibantu mohon dibantu, udah kayak Pak Tarno aja. Batin Ara sebal karena mengetahui cowok yang dihukum bersamanya akan jadi teman sekelas.
"Gilaaaaakkk, ganteng banget dah si Malik!"
"Pindahan dari Spore udah fix dia anak orang kaya!"
"OMG OMG OMG HE'S SO HOTTT!!!"
"Oksigen mana oksigen? Ganteng parah, rambutnya badaiiii!"
Terdengar riuh suara cewek-cewek di kelas. Bahkan, Tika ikut-ikutan fangirling teriak-teriak kayak orang kesurupan.
Hellooooww! Ini cuman Malik bukan Shawn Mendes apalagi Justin Bieber!
"Ra, ituuu si Malik aduh Ra ganteng banget ya, gayanya keren abis aw!" Umpat Tika tekagum-kagum melihat Malik
"Biasa aja." Cibir Ara
"Oke, Malik kamu duduk di sebelah Sean ya. Dan buat lainnya, ibu ada rapat mendadak hari ini, jadi belajar bab yang kemarin kita pelajari ya. Jangan ribut, tanggung jawab sementara ada di ketua kelas. Ibu tinggal dulu." Ucap Bu Uci seraya meninggalkan kelas.
"SEAN? SIAPA YANG NAMANYA SEAN? SEAN LO DI MANA?" Teriak Malik heboh penuh drama
"Dikira ini hutan apa, pake acara teriak-teriak gak jelas macem orang gila. Duh stres gue sekelas ama dia." Gerutu Ara sangat pelan.
"GUE DI SINI MALIK. PANGERANKU, KEMARILAH."
Malik berotak miring, Sean berotak sinting. COCOK!
*****
Part ini gimana? Absurd kah? Huhu maafkan, masih amatir soalnya.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan, vote juga ya😊
Next part baru muncul konflik yang sebenernya hehe ditunggu yaaa
Terimakasih yang udah mau baca, apalagi komen sama vote thanks a lot ya♥
Hayo di mulmed tebak, itu Zidan, Malik ato Sean? Wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Loverboy
Teen FictionArabella Zakiy, gadis berumur 17 tahun yang berpacaran dengan seorang Mr.Loverboy yang selalu diidamkan oleh banyak cewek di sekolahnya. Tapi untuk sekarang, entah apa yang membuat Ara ragu pada keputusannya yang menerima Zidan menjadi pacarnya seja...