Mr. Loverboy 7

1.2K 115 34
                                    

Ara memandang langit-langit kamar. Mengingat kemarin Ara tidak jadi mengatakan yang sebenarnya ke Zidan, ia jadi kesal sendiri. Ara juga berniat mengatakan sesuatu dan mengembalikan notebook milik Tika tapi belum menemukan waktu yang tepat.

"AARGH.. GUE PUSING!" teriak Ara menjambak rambutnya sendiri.

"Adeeek, jangan teriak-teriak! Bentar lagi temen abang ke sini, jaga sikap lo! Jangan kek anjing galak!" balas Ardan dengan berteriak tak kalah kencang.

Ara mendengus sebal.

Di rumah keluarga Zakiy, hanya ada dua orang kakak-beradik yang nggak pernah akur. Ara-Ardan. Bunda Ara ikut menemani Ayah Ara yang sedang dinas ke luar kota sejak kemarin malam. Jadi, tentu Ara merasa bosan, karena biasanya Sabtu pagi ia membantu bundanya mempersiapkan sarapan.

"Ra, buatin minum sekarang gak pake lama ya, 'tuh temen abang udah dateng." Suruh Ardan

"Ye."

Setelah mengambil minum di dapur, Ara langsung menuju ruang tamu.

Mata Ara terbelalak lebar setelah mengetahui siapa teman Ardan.

"ELO?! NGAPAIN LO DI SINI?!"

Kedua laki-laki itu menoleh bersamaan.

"ARA? LO NGAPAIN DI SINI?" ucap Malik melihat Ara kemudian beralih memandang Ardan, " LO KERJA SAMPINGAN JADI PEMBANTU DI RUMAH ARDAN?"

"Malik! Sembarangan lo ngatain adek gue pembantu!" Ardan menoyor tengkuk Malik

Malik masih bertahan dengan ekspresi mulut terbuka lebar.

"Kalian saling kenal?"

Ara mengernyit bingung. "Abang kok bisa kenal sama dia, 'sih?" Ara bertanya balik sambil berjalan santai dan duduk bersila di sebelah Ardan.

"Malik ini temen SD gue, Ra. Waktu kecil, gue sering banget main ama dia. Tapi waktu smp, bokap Malik dipindahin kerjanya jadi di Singapore. Terus, dia balik lagi waktu SMA dan kata Malik, dia sekolah di sekolah lo." Jelas Ardan.

Ternyata dunia sesempit ini, ya.

"Iya, dan lo harus bersyukur cowo ganteng yang diceritain Ardan itu tadi sekelas sama lo." Lanjut Malik dengan percaya diri.

Ara bergidik ngeri, "Ih, najis gila!"

Malik menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum mencurigakan pada Ara. Ara yang melihat gerak-gerik Malik, ia langsung merasa cemas.

Jangan sampe Malik...

"Eh Dan, lo tau gak. Kemaren gue liat Ara waktu pulang sekolah dia tuh lagi pel-"

Ara langsung meloncat dari sofa dan membekap mulut Malik. Benar saja, Malik pasti akan bilang kalo Ara kemarin kepergok pelukan sama Zidan.

"Hmpphh hmph."

Ara tetap membekap mulut Malik dan berbisik, "Awas aja lu berani ngadu ke Bang Ardan, gue gorok leher lo biar tau rasa!" Lalu Ara melepaskan Malik

Malik tertawa puas melihat Ara dengan wajah takut, cemas, dan garangnya. Dan itu membuatnya semangat untuk menjahili Ara.

"Ardan! Ara tuh kemaren lagi pelu-"

"LALALALALALALAAAAA" Ara sengaja berteriak agar suara Malik tidak bisa didengar oleh Ardan.

Ardan yang melihat kelakuan Ara dan Malik hanya bisa geleng-geleng kepala.

Niat utama Malik mengunjungi rumah Ardan adalah ia ingin menantang Ardan bermain PS. Tapi mengetahui Ara yang ternyata adik kandung Ardan, dengan sifatnya yang mudah marah jika dijahili, niatnya berbelok menjadi ingin menjahili Ara habis-habisan.

"MALIK NYEBELIIIIINN!"

***

Minggu pagi, Ara mengajak Tika bertemu di café favorit mereka berdua. Blue Café yang terletak di pertigaan jalan tidak jauh dari rumah Ara. Cuaca hari ini juga cerah, ia berharap semuanya akan berjalan dengan lancar. Ara menunduk. Jam yang melingkar di pergelangan tangan Ara sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima menit. Itu berarti, lima menit lagi Tika datang. Ara sengaja datang lebih awal dan seperti biasa tangan Ara berkeringat dingin. Menandakan kalau dia sedang merasa cemas.

"Hai, Araaaaa! Tumben ngajakin ketemu minggu-minggu gini. Hehe pasti ada apa-apanya nih," tanya Tika

Ara mendongak mendapati Tika sudah duduk manis di depannya.

"Ahelah sotau lo Tik, oh iya nih udah gue pesenin hot chocolate kesukaan lo, diminum gih keburu dingin." Suruh Ara sambil menyodorkan secangkir cokelat panas.

"Aduh Ara sayaaaaang, tau aja nih kesukaan gue. Widiiih, enak tuh kayanya."

"Emm.. Tika.. ini punya lo, kan?" Tanya Ara sambil mengangkat notebook berwarna ungu.

******

HAI, MAAF YA KALO PENDEK HUHU LAGI STUCK NIH, BINGUUUNG ALURNYA MAU DI BAWA KEMANA WKWK

AYO DONG KRITIK DAN SARAN DIBUTUHKAN BANGET, CERITA INI JAUH DARI KATA BAGUS, MOHON SARANNYA YA, JANGAN LUPA BUAT VOTE JUGA KUY KUY, #CAPSLOCKGANYANTAI

Yang mau kasih saran bisa di kolom komen, atau message gue. Atau yg mau tanya-tanya ke gue atau pengen kenal/pd bisa line gue di nabilalka_

Ditunggu ya kelanjutannya💘

Mr. LoverboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang