Perkenalan

14K 1K 37
                                    

Aku adalah Jaejoong, yang tengah menatap dengan takut namja yang ada di depanku. Kami duduk disatu ruangan hotel bernuansa romantis karena tadi siang kami baru saja melangsungkan acara pernikahan.

Ya, aku telah menikah dengan dirinya dan menjadikan namaku menjadi Jung Jaejoong yang sebelumnya adalah Kim Jaejoong. Namja di depanku ini bernama Jung Yunho, itu yang aku tahu tadi siang. Eh? Aku memang baru tahu namanya menjelang pernikahan kami.

Bagaimana menceritakannya? Aku pun tidak mengerti karena semua ini terjadi begitu cepat hingga aku pun bingung harus memulainya darimana.

Lima bulan yang lalu appaku meninggal menyusul eommaku yang telah meninggal terlebih dahulu sepuluh yang lalu. Aku benar – benar sedih karena hanya appa yang aku miliki, hanya dia yang baik padaku. Sedangkan mama dan adik tiri yang usianya tidak jauh denganku sedikit menjengkelkan untukku.

Dan setelah appa meninggal kehidupanku berubah. Eomma tiriku yang dulu masih bisa menahan bencinya terhadapku mulai menyuruhku macam – macam, mulai membersihkan rumah, memasak, mencuci dan aku kadang harus bolos sekolah karena kadang mereka menyuruhku dengan kejam hingga aku sakit dan hanya bisa terbaring lemas di qrumah.

Aku melakukan semua itu karena aku pikir itu merupakan tugasku sebagai anaknya, jujur saja bagaimanapun perlakuan mereka aku tetap menyayangi mereka karena mereka keluargaku. Eomma tetap membiayaiku sekolah namun aku juga pergi untuk bekerja paruh waktu pada toko bunga yang tidak jauh dari rumah dan mendapatkan beasiswa untuk sekolahku.

Dan seminggu lalu seorang namja yang sangat cantik bernama Jung Heechul datang ke rumah, dia memelukku seakan mengenalku lama. Menggumamkan kata tidak apa – apa dan semua akan baik – baik saja, jujur saja aku bingung karena aku merasa tidak mengenalnya.

Setelahnya sebuah pengumuman mengejutkan datang, dia memintaku untuk menikah dengan anaknya, tinggal dirumahnya dan mereka akan mengurus semua kebutuhanku. Aku menolak karena bagaimanapun aku masih memiliki keluarga walaupun tiri tapi aku menyayangi mereka.

Dan mama...
Dia malah bertanya tidak bisakah adikku, Ahra yang menggandikanku untuk menikah dengan anaknya. Aku heran sendiri bagaimana bisa mama meminta hal itu dan diangguki antusias oleh Ahra. Apa mereka mengenal orang itu? Kenapa orang itu seakan sangat terkenal?

Heechul sshi menolaknya dengan tegas dengan alasan bahwa aku adalah anak kandung dari appa dan eommaku sehingga hanya aku yang boleh menikah dengan anaknya. Ternyata dia adalah sahabat eomma dan appaku, mereka berselisih paham dan tidak saling bertukar pesan selama belasan tahun dan Heechul sshi bilang bahwa dia baru mengetahui kematian appaku belum lama dan langsung mencariku.

Aku tetap menolak tapi keesokkannya dia membawa dua orang namja ke rumah, mereka adalah suami dari Heechul sshi dan ayah dari sang suami. Kakek itu meminta padaku, lebih tepatnya memohon. Aku bingung tidak memberikan respon apapun sehingga mereka memberikan waktu satu hari bagiku untuk berpikir.

Malamnya Ahra memakiku yang tidak mengenal siapa keluarga Jung, tentu saja aku tidak mengenal mereka. Ahra yang bersekolah di sekolah elit Toho pasti tahu sedangkan aku hanya bersekolah di sekolah biasa mengandalkan beasiswa. Nyatanya keluarga Jung adalah donatur terbesar di sekolah Toho, mungkin itu sebabnya Ahra tahu siapa keluarga Jung.

Aku ingat bagaimana mama ikut bersama Ahra memarahiku, mengatakan aku tidak berguna jika aku menolak apa yang diminta Heechul sshi. Menikah? Kenapa harus? Aku bahkan tidak mengenal mereka. Mama mengancamku untuk menerima apa yang Heechul sshi katakan, kenapa? Mama tidak mengatakan alasannya tapi dia menarik rambut belakangku dan mengancamku.

Jadi, esoknya saat Heechul sshi datang ke rumah aku hanya bisa mengangguk dalam tundukkanku. Terdengar pekikan senang setelahnya dan dia memutuskan akan menjemputku tiga hari lagi untuk melakukan acara pernikahan. Tidakkah terlalu cepat? Dia menjawab tidak dan aku kembali harus pasrah dibuatnya.

PureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang