Jaejoong mengaduk sup krim di depannya dengan sedikit tidak semangat, pikirannya masih tertuju pada ucapan Yunho semalam dimana dia mengizinkan Ahra masuk ke kelas VIP. Tapi, bukankah dia seharusnya senang Ahra ada disana? Benarkan?
Kenapa dia merasa tidak tenang padahal hal itu bukannya bagus karena bisa memperbaiki hubungan buruknya dengan Ahra selama ini? Iya kan?
"Lho Joongie?"
"Eh?"
Jaejoong menolehkan kepalanya, dia mendapati Mrs. Jung masih menggunakan piyamanya menghampiri dirinya.
"Eomonim" Panggil Jaejoong
"Sedang apa pagi buta begini?"
Jaejoong melirik jam dinding di ruang itu, pukul lima pagi, dulu waktu dirinya masih tinggal di rumah bahkan dia bangun jam empat pagi. Dia menyapu, mengepel rumah kemudian memasak baru mandi bersiap ke sekolah.
"Membuatkan sarapan untuk semuanya" Jawab Jaejoong dengan polos
"Ini masih terlalu pagi Joongie ah"
"An-aniya... Aku terbiasa bangun jam segini"
Mrs. Jung menghela nafasnya dan berjalan menghampiri Jaejoong. Tangan kanannya naik untuk menangkup wajah Jaejoong dan memberikan senyumannya.
"Apa kehidupanmu dulu baik – baik saja?" Lirih Mrs. Jung
"Maksud eomonim?"
"Apa mereka memperlakukanmu dengan baik?"
"E-eh?"
"Bagaimana mereka memperlakukanmu Joongie ah?"
"O-oh... Mereka baik padaku eomonim"
Mrs. Jung tersenyum lembut, dia tahu Jaejoong tidak memberikan jawaban yang sebenarnya. Jaejoong pasti menyembunyikan semuanya karena satu alasan yang penting, jadi Mrs. Jung akan menunggu Jaejoong untuk bercerita padanya nanti.
"Apa yang bisa eomonim bantu?" Tanya Mrs. Jung serasa menjauhkan tangannya dari wajah Jaejoong
"Sudah selesai eomonim"
Jaejoong membalikkan tubuhnya dengan jantung berdebar kencang, dia berbohong! Bohong! Karena Mrs. Go tidak memperlakukannya dengan baik saat dia ada di rumah dan Jaejoong tidak bisa memberitahukan hal sejujurnya pada Mrs. Jung. Tidak sekarang.
"Kau begitu mirip dengan Youngwoong" Ucap Mrs. Jung kemudian duduk di salah satu kursi
"Hum?" Jaejoong menoleh sedikit
"Youngwoong sangat suka memasak, dia sangat baik dan tahan denganku yang cerewet"
"Eomonim tahu banyak tentang eommaku"
"Tentu saja, kami teman tapi terpisah karena keegoisanku dulu. Aku harap Youngwoong tidak menyesal membiarkan anak tersayangnya bersamaku sekarang"
Jaejoong tersenyum, dia tidak bisa menjawab lebih lanjut percakapannya dengan Mrs. Jung karena semakin mereka membicarakan eommanya maka Jaejoong tidak akan bisa menahan tangisnya, dia sungguh merindukan sang eomma.
Pukul setengah tujuh Jaejoong naik ke atas untuk membangunkan Yunho, saat memasuki area kamarnya dia melihat Yunho tertidur dengan memeluk gulingnya. Jaejoong terkekeh dan melihat hal dengan gemas. Bagaimana bisa Yunho yang dingin itu menampakkan wajah super polos dan menggemaskan seperti sekarang ini?
"Yun..."
Jaejoong menggoyangkan lengan Yunho namun tidak mendapatkan respon dari sang pemilik lengan. Tidak putus asa, Jaejoong kembali mencobanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure
FanfictionKisah tentang hubungan Jaejoong dan Yunho yang dimulai dengan rumit. Yunjae, Yaoi, Romance, Hurt/comfort, Family, Friendship. DLDR ya. Happy reading