Punishment part 2

8.5K 888 167
                                    

Jaejoong terbangun saat merasakan lengannya diusap dengan lembut, sebuah kelembutan yang membuatnya nyaman. Saat membuka mata dia melihat Mrs. Park tersenyum padanya. Jaejoong memperhatikan sekelilingnya dan ingatanya mulai bermunculan dalam otaknya.

Mulai dari pertengkarannya dengan Yunho, Yunho yang menyeretnya keluar dari kediam keluarga Jung dan masuk ke dalam mobil yang mengantarkannya ke depan rumahnya. Tapi kemudian dia pergi ke rumah keluarga Park.

TES

"Jangan menangis Joongie ah" Ucap Mrs. Park dengan sangat lembut dan menghapus air mata yang keluar dari mata Jaejoong

"Ahjumma..."

"Shh... Semua akan baik - baik saja, sekarang ayo bangun dan makan malam"

"Ne?"

"Kau pingsan cukup lama Joongie, ayo makan dan segera minum obatmu"

"Aku tidak lapar" Lirih Jaejoong

"Tidak. Kau lapar dan butuh makan"

Mrs. Park membantu Jaejoong untuk duduk dan dia menyuapi Jaejoong dengan bubur yang sudah dia buat khusus untuk Jaejoong.

"Dimana Yoochunie?" Tanya Jaejoong dengan suaranya yang terdengar sangat lirih

"Di bawah, sedang nonton televisi"

"Ah..."

"Ayo makan yang banyak agar kau cepat sembuh"

"Terima kasih ahjumma"

"Aigo~ Kau sudah ahjumma anggap anak sendiri, jangan pernah sungkab pada keluarga kami, oke?"

"Hum" Jaejoong mengangguk pelan

Usai makan bubur, Mrs. Park memberikan obat untuk Jaejoong dan membiarkan Jaejoong berbaring lagi. Dia memeriksa suhu tubuh Jaejoong yang mulai tidak panas dan tersenyum.

"Semua akan baik - baik saja Jaejoong ah, ahjumma keluar dulu"

"Ya"

Tidak berselang waktu lama, Yoochun masuk ke dalam kamarnya dan duduk dipinggir tempat tidur. Menahan jaejoong yang hendak bangkit, dia ingin Jaejoong tetap berbaring saja.

"Kali ini apa?" Tanya Yoochun

"Chunnie ah..."

"Aku tahu kau sedang tidak ingin membahas ini, tapi kau harus menceritakannya padaku sekarang. Aku hanya ingin tahu kenapa kau membawa koper besar kemari?"

Pertanyaan Yoochun membuat airmata Jaejoong kembali mengalir, dia menceritakan apa yang dialaminya dan Yoochun menggelengkan kepalanya. Menatap gemas pada jaejoong yang masih tidak memiliki pendirian.

"Kau tahu? kau sangat bodoh karena memaafkan mama tirimu dan Ahra yang selalu menyiksamu?"

Jaejoong memejamkan matanya, dia menggigit bibir bawahnya agar bisa menhan isak tangisnya. Tidak tahan mendengar nada suara Yoochun yang seperti membentaknya.

"Aku baru tahu bodoh dan polos itu beda tipis sekali" Lirih Yoochun

"Hiks..." Jaejoong mulai tidak kuasa menahan isak tangisnya

"Katakan... Katakan padaku alasanmu selalu baik pada dua makhluk itu Jaejoong ah, agar aku mengerti"

"Hiks.. Hiks... Huhuhuhu~"

"Menangis tidak akan menyelesaikan masalah, katakan padaku" Ucap Yoochun dengan penuh kesabaran

"Appa... Hiks..."

PureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang