8

5K 412 9
                                    

jjajan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jjajan.... aku kasih kalian visual Denisnya. semoga suka ya... yang gk suka disuka2 in aja. Atau bayangin aja cwo yg kalian suka wkwk
Happy reading!!!

.

.

.

Anna menatap Denis dengan ragu, mata bening milik Denis mengalihkan pandangannya kearah lain saat Anna benar-benar menatapnya lama.

"benarkah?" tanya Anna pelan.

"apa?"

"aku boleh menolakmu?" tanya Anna menusuk hati Denis. Pria itu melepas pelukannya lalu menatap lautan membelakangi Anna. Tubuhnya bergetar karna cemas. Matanya memanas karna merasa ia tidak akan sanggup dan ini akhir hidupnya.

"katakanlah... sebelum aku berubah pikiran..." ucap Denis lembut dengan lirih. Ia memejamkan matanya erat dan meneskan air matanya. Anna yang merasakan sakit itu ikut mengerutkan dahinya saat merasakannya. Bibir manisnya bergetar dan air matanya pun ikut menetes. Tampak menggemaskan jika Denis melihatnya.

Kaki kecilnya mendekat kearah Denis, memiringkan kepalanya kekanan melihat ekspresi Denis yang menatap hamparan laut sedih. Lalu ia kembali menatap punggung Denis, semakin mendekat hingga ia menempelkan pipinya di punggung hangat itu. kedua tangannya merangkul pinggang Denis erat.

"Aku mencintaimu Denis..." ucap Anna lirih seperti berbisik dan memeluk Denis semakin erat.

Perasaan Anna terasa tenang. Dan luar biasa lega. Ia seperti terlepas dari penyakit yang ia derita sekian lama. Tubuhnya terasa ringan hingga rasanya ia bisa terbang terbawa angin.

Denis membeku menatap jauh. Tubuhnya tidak dapat bergerak dan berpikir ini adalah mimpi dan takut jika ia berbalik maka ia akan bangun. Namun perasaannya membuncah, tubuhnya bergetar hebat dan mendorongnya untuk berbalik pelan.

Matanya yang berwarna biru laut itu menatap Anna dengan cemas. Tangan nya menggapai tangan Anna dan menggenggamnya.

"apa... a.. apa yang barusan aku dengar? Apa kau... apa aku... dapat kembali... mendengarnya?" lirih Denis terbata. Tubuhnya semakin bergetar tidak percaya. Anna meneteskan air matanya melihat reaksi Denis.

"apa.. tangan ini tadi memelukku? Apa.. apa aku mimpi? Katakan sesuatu Anna aku mohon..." Denis semakin mendekat pada Anna. Jemarinya menyentuh pipi bersemu merah milik Anna.

"aku bilang aku mencintaimu Denis..." ucap Anna kembali pelan lalu tersenyum.

Denis semakin bergetar, bibirnya ikut bergetar hingga ia terisak. Dirinya merasa terbang saat Anna mengatakannya. Ia juga merasa bersalah karna Anna menerimanya tanpa membiarkannya menderita. Gadis manis yang memiliki hati yang paling mulia.

Anna...

"oh sayangku...haahh... Oh Ya Tuhan aku berharap ini bukanlah mimpi..." Denis memejamkan matanya lalu mendekap Anna ke dalam pelukannya.

My Brother was My Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang