9

5.5K 425 48
                                    

Backsound :

.

.

.

Denis mengerjapkan matanya setelah bergadang sampai jam 3 hanya untuk menatap wajah pujaan hatinya. Bibirnya kembali membentuk lengkungan dengan matanya yang masih tertutup itu. Dan saat matanya terbuka ia tidak melihat Anna di sampingnya. Denis langsung menegakkan tubuhnya dan berjalan keluar kamarnya.

"Anna!!!" panggilnya panik.

Jantungnya kembali berdebar kencang dan kepalanya kini tengah terisi kemungkinan buruk. Apakah Anna kembali lari? Ataukah semua hanya mimpi. Tidak ia tahu betul itu bukanlah mimpi.

.

.

.

.

Sementara Anna kini tengah berada dihamparan rumput dikelilingi bunga bunga yang indah. Ia kini berada di tengah lalu memberikan senyuman indahnya pada pelayan-pelayan pengurus kebun yang tengah berdiri di sudut untuk menantikan sesuatu yang akan Luna mereka lakukan. Mereka ikut tersenyum lalu salah satu dari mereka bertepuk tangan pelan dan menimbulkan tawa yang lainnya.

"tunggu Luna.." seorang pelayan wanita berlari ketengah lalu menyelipkan bunga cantik di belakang ikatan rambut Anna. Gadis itu tersenyum lalu mengangguk kepada pelayan lain.

Setelah itu Anna memejamkan matanya mengadahkan wajahnya menyambut matahari pagi. Bunyi piano yang merdu terdengar dan membuat tangan kanan dan kiri milik Anna menjulur dengan indah. Ya... gadis itu tengah menari. Ia tengah menunjukkan bakat yang ia miliki.

Ia menggerakkan tangannya sesuai dengan irama piano dan suara yang keluar dari speaker yang memang berada di taman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menggerakkan tangannya sesuai dengan irama piano dan suara yang keluar dari speaker yang memang berada di taman itu. setelah dentuman musik itu berbunyi tubuh Anna mulai bergerak lincah namun dengan kelembutannya. Tarian yang lembut dan sangat indah. Rambut coklat milik Anna bergerak mengikuti arah angin dan membuatnya semakin cantik. Para pelayan disana hanya dapat terpesona pada Luna mereka yang sangat indah dan pndai dalam menari.

Begitu juga Denis yang menelan ludahnya berkali-kali. Matanya sangat jernih dan berkaca. Kakinya lemah melihat hal yang tidak pernah ia lihat seumur hidupnya. Seorang gadis dengan bunga putih diantara telnganya. Dan gaunnya yang melambai sambil menari bersama musik indah yang mengalun merdu.

Para pelayan yang terkesima, mulai menyadari keberadaan Alpha dan mereka satu-persatu meninggalkan tempat itu. memberikan waktu untuk kedua pasangan itu bersama. Hingga taman itu kosong dan hanya meninggalkan mereka berdua.

Anna menyudahi gerakannya perlahan sebelum lagunya. Ia tersenyum malu dan menegakkan kepalanya, namun tidak satu orang pun yang berada di sana. Tubuhnya berbalik dan menemukan Denis di sana. Pria itu masih menatap Anna dengan sangat begitu intens. Tatapannya sangat tajam seakan akan menembus dinding. Anna menggigit bibir bawahnya merasa bodoh. Dia seperti gadis kecil yang kedapatan mencuri permen oleh pemilik toko yang pemarah.

My Brother was My Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang