10

7.8K 530 99
                                    


Backsound

Happy Reading!!

.

.

Anna kini tengah menyimpul dasi pada kerah kemeja milik Denis. Tubuh gadis itu kini sudah di balut dengan baju kemeja putih dengan rok pas hitam sedikit dibawah lututnya. Denis yang awalnya resah dengan penampilan Anna, menjadi hilang pikiran saat melihat betapa indahnya miliknya itu. Bibirnya tidak dapat berhenti melengkung saat berada di dekat Anna. Rasanya ia ingin sekali untuk menandai gadis itu secepatnya. Mejadikan aroma mereka menjadi satu karna bau Anna sangatlah harum seperti aroma bayi.

"aku benar-benar penasaran dengan apa yang berada pada kepala kecil ini sekarang" ucap Denis membelai lembut rambut Anna yang tergerai dengan cantik.

Anna tersenyum manis lalu menyelesaikan simpulnya dengan rapi dan menatap Denis. "kau tidak perlu menebak karna isinya hanya dirimu" ucap Anna tertawa kecil setelahnya.

Senyuman Denis memudar dan ia menjadi lebih serius menatap Anna, "apa hari ini kita di rumah saja? Kau tau kita membutuhkan waktu bersama sayang setelah lama aku menantikanmu..." ucap Denis memeluk pinggang Anna erat.

"ini Senin Denis... kau tidak bisa meliburkan diri di hari seperti ini" bantah Anna.

"ohhh ayolah. Aku adalah pemilik perusahaan, dan aku tidak dapat meliburkan diri?" kesal Denis semakin erat memeluk Anna.

"karna kau pemimpinnya maka kau tidak oleh meliburkan diri. Bagaimana karyawanmu akan rajin jika direktur mereka saja pemalas" jawab Anna lalu mencoba merapikan rambut Denis.

Pria itu tersenyum tertahan. Ia merasa sangat diperhatikan dan dicintai. Jantungnya tidak dapat berhenti untuk berdetak begitu cepat. Dan tubuhnya selalu merasa hangat saat berada di dekat Anna. Ia ingin selalu berada di dekat gadis itu. Mencium aromanya, melihat senyumnya, mendengarkan suaranya. Seluruhnya dari dia...

"oh Tuhan, aku melupakan sesuatu. Kita harus memeberi tahu Dad dan Mom mengenai hubungan kita. Jika tidak mereka akan terus mencoba memisahkan kita. Dan satu lagi itu karna kebodohanku" Denis berbicara sedikit cepat dan resah kepada dirinya sendiri.

"apa mereka akan menerima hubungan kita?" tanya Anna ragu.

"Anna! Tidak ada seorangpun yang dapat membantah hubungan mate. Sekalipun itu orang tua kita. Dan kita bukan berasal dari darah yang sama, jadi bukan lah hal yang aneh..." jelas Denis berusaha menyakinkan gadisnya untuk tetap mempercayainya.

"baiklah. Memangnya kenapa kita harus memberitahu Dad segera? Bukankah kita masih dapat bertemu jika kita menginginkannya?" tanya Anna lagi heran.

"apa kau akan terus bertemu denganku tanpa ikatan? Aku akan menikahimu dan menandaimu my mate dan aku juga ingin memiliki anak darimu. Aku ingin menghabiskan setiap detikku bersamamu. Bahkan aku belum medapatkan ciuman pertama darimu. Kau tau bagaimana tersiksanya aku? Aku hanya ingin..."

cup...

Ucapan Denis terhenti saat bibir Anna menyentuh bibirnya. Gadis itu dengan berani melakukannya dan memberikan senyum manisnya saat menjauh.

"grrrr... kau menggodaku? Kau menyuruhku ke kantor dan lihatlah sekarang apa yang kau perbuat..." ucap Denis, lalu pria itu menarik Anna dan kembali mengecup bibir wanitanya itu lama. Melumatnya dengan penuh kelembutan. Dia ingin mendapatkan ciuman pertama milik mate nya namun yang terjadi Anna sendiri yang berani menciumnya. Siall... ia menjaga untuk tidak menyentuh gadis itu, tapi semuanya berantakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brother was My Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang