Chapter 4

4K 173 2
                                    

Gue lagi jalan menuju tempat balapan liar di deket sekolah. Gue sekarang ga sendiri,disamping gue ada Dimas. Dan dibelakang ada Gilang,Andra dan Thalia.

"Ka Dimas nanti ajarin gambar lagi ya" suara khas anak kecil terdengar,serasa gasepi banget.

"Apapun demi Thalia yang cantik" tawa Thalia pun meramaikan diantara kami.

Gue kanget banget,gue ngeliat mereka ngeluarin sebatang rokok dari kantung jaket masing-masing.

"Jangan disini juga kali"omel gue,gue takut Thalia ngeliat mereka ngerokok. Gue juga kalau ngomong di depan Thalia gapernah pake bahasa lo-gue. Takut ngikut ngikut.

"Buang!!" teriak gue,saat mereka mulai mau mematik korek api.

"Ohiya lupa" ucap Gilang yang menyadari ulahnya yang diliat Thalia.

"Ka Gilang itu apa sih?" tanya Thalia polos dan menunjuk sebatang rokok yang Gilang mau sembunyikan.

"Bukan apa-apa ko sayang" menjawab pertanyaan Thalia yang kewalahan.

"Oh,ka Julian minjem hp" Thalia nyamperin gue dan memasang wajah lucu,bukan memohon.

"Nih sayang" ucap gue dan memberikan hp gue ke Thalia tapi masih tetep meliat jalan raya.

"Spongeboob nya lucu" ucap Thalia tiba tiba.

Thalia selalu meramaikan suasana dimanapun dan kapanpun. Setelah 15 menit sampai lah kita ditempat yang dituju. Gue masih bisa bernafas lega,pasalnya disini cewe-cewenya masih pake baju sopan. Kalau berpaikan gasopan gue juga gaakan ngajak Thalia ke sini.

"Sayang udah sampe" gue ngeliat ke belakang dan mendapati Thalia yang masih sibuk dengan membuka video Spongeboob,gue sengaja mendownload video tersebut karena kalau Thalia buka YouTube gabaik takut ada yang you know what i mean.

"Nih ka" dia ngasih hp gue dan kita semua turun dari mobil.

Gue ngeliat disini sangatlah rame,disini banyak anak se-SMA gue lagi pada ngobrol dan entah yang lain ngapain.

"Hai sayang" ucap kuntilanak yang tiba tiba dateng ke gue dan bergelantungan di tangan gue.

"Apa sih lo!!" ucap gue yang menghindar dari dia.

Banyak pasang mata yang memperhatikan kita,gue menatap balik mereka dengan tatapan ingin membunuh. Gue sih ngeliatnya mereka semua melihat tajam Thalia.

"Ka takut" Thalia menghampiri gue dengan muka takutnya dan meremas baju bawah gue.

"Hey baby girl,jangan takut" guepun men-sejajarkan tinggi gue dengan Thalia.

Mata Thalia mulai beraca-kaca melihat tatapan tajam dari anak anak lain. Guepun menggendong Thalia dan membawanya dalam pelukan hangat gue. Tanpa gue sadari bahu gue basah dengan tangisannya.

"Hey baby girl,jangan takut semua akan baik" gue mengelus punggung Thalia dan Thalia sedikit tenang.

"Lo ngapain bawa dia kesini" ucap Tiara pelan.

"Kalau lo gasuka sama Thalia lo jauh jauh dari gue" jawab gue yang gakalah pelan mungkin berbisik.

Bener aja Tiara pergi ninggalin gue dan Tahlia. Kita cuma berdua yang lain pada kumpul sama yang lain,mungkin ngerokok entahlah.

"Thalia sayang,please jangan nangis lagi" gue memohon,tangisannya menjadi lebih lebih. Guepun membawanya kedalam mobil dan menenangkannya disana.

"Takut" ucapnya disela-sela tangisannya.

"Tenang,ada kaka yang selalu ngejaga kamu sayang"

"Katanya mau liat mobil warna pink" sambung gue.

Dia hanya mengangguk.

"Mau es-krim?" dia menggeleng tanda tidak

"Mau snack?" tanya gue dia juga menggeleng

"Coklat?" dia juga menggelengkan kepala

"Em..boneka?" dia sedikit berfikir dan tidak berapa lama dia mengganguk.

"Kita beli" gue dan Thalia keluar dari mobil dan menghampiri toko boneka yang ga jauh dari situ. Thalia liat liat boneka dan akhirnya di nemu boneka yang cocok sebuah boneka beruang warna pink yang cukup besar. Thalia gasengaja menyenggol cewe.

"Maaf ka" ucap Thalia bersalah

"Tak apa" cewe itu berkata sambi memutar badannya dan langsung berkontak mata sama gue.

Agatha's POV

Cowo yang kemaren gue kasih syarat buat jadi pacar gue. Dia bareng adek cewenya,cantik banget,baik. Beda jauh dari kakanya.

"Maaf ka" adik kecil itu megangkat kepalanya untuk melihat gue,guepun mensejajarkan tinggi gue dengan adik kecil ini.

"It's okay baby girl" ucap gue tersenyum tulus ke dia.

"Ohiya ka,nama kaka siapa?"

"Agatha dan kamu sendiri siapa cantik?"

"Aku Thalia Putri" nama yang cocok dengan paras wajahnya.

"Ka kenalin kaka aku" dia beralih menatap mata Julian.

"Kaka udah kenal sayang" ucap Julian

"Yaudah kita liat mobil pink bareng bareng aja ya" Thalia narik tangan gue untuk ikut dengannya. Gue kesini buat beli boneka tapi,gajadi gara gara insiden tadi.

"Ka mobil pinknya lucu" ucapnya bersemangat. Julian ada di sebelah gue dan Thalia ada di tengah tengah kita. Kita?

"Lo apa-apaan sih bawa anak kecil ketempat yang gacocok buat dia" omel gue ke Julian. Dia cuma natap mata gue dan kembali fokus ke depan untuk melihat balapan.

"Lo tuh k-" ucap gue terpotong oleh ucapan yang keluar dari mulut mungil Thalia.

"Ka gakeliatan" rintih Thalia.

"Yaudah sini" Julian merentangkah tangannya dan mengangkat Thalia.

"Keliatan ga?" tanya Julian. Walaupun badboy tapi dia punya hati yang baik,ngejaga adik perempuannya.

"Biar kaka aja yang pegangin bonekanya" tawar gue,dia hanya ngangguk dan memberikan boneka itu ke gue.

"Julian lo dari mana sih?" tanya temen Julian,ntah siapa.

"Dari tadi disini,lo semua pada kemana lagi?" omel Julian

"Kumpul di sana"

"Yaudah ah gue mau pulang dulu" ucap temen Julian yang lain.

"Cups lo!"

"Gue udah janji sama nyokap gue,gabakal pulang malem malem" waw badboy punya janji yang harus ditepati.

"Yaudah gue juga mau pulang aja" ucap temen yang lain. Diinget-inget kita disini udah 2 jam. Pantes udah pada cape.

"Yaudah bye duluan" ucap mereka serempak.

"Eh,Julian itu Thalia udah tidur" ucap gue yang menyadari bahwa Thalia udah tidur di pundak dia.

"Yaudah kita pulang aja"

"Kita?" gue gangerti maksudnya kita?

"Lo pulang bareng gue,udah malem juga" dia pergi ninggalin gue dan guepun ikut dengannya.

_____________________________________
Yuhu!! jadi deh chapter 4. Typo maaf ya,Vote and comment see you soon bye;).

Ps: butuh referensi nih,comment ya

BAD BOY AND GOOD LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang