Warning: sinetron abis, bagi yang ga suka genre kaya gini mending pergi ya daripada muntah-muntah.
Disclaimer: BTS' members belong to BigHit Ent, family, and fans.
Don't like this pairing? Close this page, write your own story and pairing. Thanks!
**
Usia Jimin baru 7 tahun saat ia melihat anak laki-laki itu untuk pertama kalinya. Surai hitam berantakan, wajah penuh debu dengan bercak air mata serta badan bergetar ketakukan terpaku dalam memorinya. Tangisan keras membuat hati Jimin kecil tercubit. Tak lama ia ikut menangis keras menemani anak laki-laki tersebut membuat sang eomma kelabakan.
Sang Eomma yang kebetulan tengah keluar belanja mendapati mobil pemadam dan banyak orang-orang menatap prihatin sebuah rumah yang habis dilahap api. Anak lelaki tengah menangis keras di sebelah mobil pemadam dengan wajah memerah dan keadaan memilukan. Saat beliau bertanya kenapa ia menangis hanya dijawab tangisan. Beliau akhirnya bertanya kepada seseorang di sana dan dijawab bahwa anak itu habis ditimpa musibah. Akhirnya beliau membawa anak kecil itu ke panti.
Esoknya Jimin kecil mengetahui semuanya tentang anak laki-laki itu yang kini menjadi bagian dari rumah panti mereka.
Namanya Kim Taehyung. Seluruh keluarganya meninggal akibat kebakaran yang melahap abis rumah beserta nyawa. Hanya anak laki-laki itu yang selamat. Sang Ibu melilit tubuh kecilnya dengan selimut tebal dan mendekapnya sampai pada akhirnya pemadam menemukan mereka.
Taehyung kecil hanya diam. Tidak mau bersosialisasi. Ia hanya akan duduk di pojok ruangan sambil termenung.
Semua anak di panti enggan mendekatinya, pernah Taehyung kecil diajak bermain dan berakhir ia akan marah-marah kemudian berteriak histeris. Kejadian itu membuat ia tidak pernah diajak bermain lagi dengan anak lainnya.
Jimin kecil merasa bahwa menjauhinya bukan hal yang benar. Jimin tahu bagaimana rasanya kesepian, maka itu ia tidak ingin Taehyung merasakannya. Dengan berani ia menghampiri Taehyung.
"Annyeong, Taehyung-ah, um, namaku Jimin,"
Manik caramel yang diajak bicara menyipit tak suka. Alisnya menukik tanda marah.
"Pergi," desisnya marah.
Jimin kecil yang keras kepala tetap tersenyum walau mendapat penolakan dengan sangat jelas itu, "kau mau main-"
"AKU BILANG PERGI!!"
Kejadian itu begitu cepat saat tangan kecil milik Taehyung meninju pipi gembil kanan Jimin. Jimin yang tidak tahu akan mendapat penolakan begitu kejam langsung tersungkur ke belakang.
Anak laki-laki itu panik begitu mendapati warna merah terang di pipi kanan Jimin. Sambil menahan tangis karena takut, Taehyung kecil segera berteriak.
"AKU SUDAH BILANG PERGI!! BUKAN SALAHKU!! KAU YANG SALAH!!"
Teriakan itu membuat beberapa anak yang tengah bermain menghentikan aktifitas mereka dan menatap kedua anak di pojok ruangan.
Taehyung yang mendapat pandangan intimidasi-menurutnya-segera menangis kencang sembari menjambaki surai hitamnya, "INI BUKAN SALAHKU!!"
Sang eomma berlari terpogoh dari dapur dikarenakan suara teriakan dan tangisan Taehyung. Dengan segera ia menghampiri kedua anaknya. Ia melihat Jimin dengan warna merah di pipi berusaha menahan tangis dengan menggigit bibirnya dan Taehyung yang masih menangis histeris sambil menjambaki rambutnya.
"Tenanglah Taehyung-ah,"
"I-iya, Taehyung jangan nangis.. Ji-Jim gapapa, kok,"
Sang eomma terhenyak begitu mendengar anak perempuannya berkata sambil menahan air mata yang siap meluncur. Ia sangat tahu bahwa Jimin adalah sosok cengeng karena itu melihat hal seperti ini membuatnya kaget sekaligus terharu.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [YoonMin] [VKook]
FanfictionJimin hanyalah seorang gadis biasa yang ingin bahagia. Baginya, kebahagiaan berasal dari uang karena tanpa uang ia tidak bisa apa-apa. Bertemunya Jimin dengan Yoongi Sang Pria Kaya membuat hidupnya berubah. Begitu pun hidup Yoongi. Benang takdir...