Tuan waktu memang seorang yang tak sabaran. Tatapannya selalu lurus kedepan, tak pernah menoleh kebelakang. Tak tersenyum, tidak pun menangis. Tak kunjung menua, bahkan batas usianya pun infinity
Seperti biasa, ia tak menyapaku dengan ramah pagi ini.
Senantiasa membuatku pontang panting dalam langkah cepatnya.
Padahal tak berkaki, tapi langkahnya jauh sekali.Tuan waktu tak mau peduli.
Apalagi sudi menanti.
Terlalu berharga dirinya, jika harus menghadapi siput - siput lamban yang pandai menggerutu.
Salah satunya aku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Waktu
PoetryWaktu, Si angkuh yang tak tergoyahkan Si tua yang tak kunjung renta