Terkadang tak perlu berlari, apalagi berkendara. Kemudian aku bisa mendahului waktu. Cukup dengan terbangun lebih awal, dari awal itu sendiri. Lalu sang Surya pun bisa kau tinggalkan.
Tuan waktu dan aku beradu pandangan. Kami saling bertemu mata.
Yah.. Seperti biasa, ia datar saja. Masih dengan arogannya berjalan diatas detik dan menit. Tak sedikitpun merasa tersaingi.
Padahal aku sudah mendahuluinya. Setidaknya duduklah sebentar menemaniku menunggu.
"Tidak, terimakasih" ucapnya, santun. Namun datar.
Kemudian penantianku pun berakhir. Dan ia berjalan melewatiku. Menjauh, semakin jauh. Tapi kami pasti bertemu lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.