Yonghwa hanya bisa terdiam menatap Shinhye. Jantungnya berdetak begitu kencang.
"Dengan sadar kau menyakitiku...Aku sakit oppa.. Jaebal jangan menyakitiku lagi". Kata Shinhye dan tanpa disadari airmatanya mulai membasahi pipi indahnya.
"Jangan tinggalkan aku Hye..". Kata Yonghwa pelan setelah kesunyian mendominasi keduanya.
"Waeyo oppa? Supaya kau bisa menang game ini? Sungguh menyakitkan menyadarinya". Ucap Shinhye dengan senyum dipaksakan.
"Bukan itu maksudku Hye.. Jujur oppa tak peduli lagi dengan game itu.. Percayalah..". Kata Yonghwa frustasi. Dadanya begitu terasa sesak dan panas.
"Lalu apa oppa? Sekarang, Kau tak perlu memilihku karena semuanya akan terasa sangat menyakitkan untukku. Bukankah sejak awal ini hanya kebohongan? Tawa yang kau berikan untukku, genggaman tanganmu yang hangat.. Itu bohong.. Aku menyadari posisiku sekarang Yong ah.. Bukankah menyakitkan memiliki cinta tak searah? Mianhae jika aku yang harus mengakhiri semuanya. Aku hanya ingin membuatnya tampak lebih jelas untukku.. Yaa untukku..". Kata Shinhye terluka. Dengan segera dia bangkit perlahan dari duduknya dan membukakan pintu untuk Yonghwa.
"Pulanglah oppa.. Gwaenchana..". Kata Shinhye tanpa memandang Yonghwa.
Shinhye Pov
Ketika kakimu melangkah keluar, semuanya berakhir Yong ah.. Mianhaeyo.. Aku ingin bertahan di sampingmu namun rasa sakit ini lebih menyakitkan. Hari ini.. Duniaku tak sama lagi..
Shinhye Pov End.
*
*
*
*
*
Yonghwa Pov
Dapatkah aku berharap jika semua ini hanya angan burukku? Tatapan hangatnya itu menghilang tergantikan dengan tatapan kosong dan dingin. Shinhye ya.. Dapatkah aku berharap kalau kau adalah milikku? Bukan kerena game dari Jonghyun. Jaebal.. Jangan memaksakan diri untuk berpaling ketika akhirnya bukan kau saja yang terluka.. Dapatkah Aku meraih hatimu lagi Park Shinhye?
Yonghwa Pov EndNamja tampan itu terlihat begitu kusut. Namun dengan cueknya ia berjalan tanpa mempedulikan tatapan orang - orang di sekitarnya. Tak lama kemudian sebuah mobil mewah berhenti tepat dihadapannya.
"Hyung..!! Waeyo? Kau terlihat sungguh menggenaskan". Seru namja tinggi yang tak lain adalah Jungshin.
"Jungshin ah.. Apakah ini karma? Saat aku menyadarinya.. Dia pergi meninggalkanku". Kata Yonghwa sambil menatap Jungshin.
"Maksudmu Shinhye noona akan pergi? Kemana?". Tanya Jungshin.
"Semuanya sudah terbongkar Jungshin ah.. Dia.. Aku melukainya.. Aku jahat Jungshin ah..". Kata Yonghwa perih.
*
*
Cinta... Mampukah aku memilihmu? Saat aku menyadarinya.. Hanya sakit yang Terasa...
*
*
*
Tanpa Cinta, Aku menyakitimu Hye.. Sekarang, Karma itu berlaku atasku.. Ketika cinta telah memaksa masuk, Aku terperosok dan terluka..
★ Jung Yonghwa ★
**************************Yonghwa Pov
Menyesal.. Tak terucap dan begitu menyesakan. Begitu melihatmu tersenyum namun menyimpan begitu banyak kesedihan. Kebohongan itu menghancurkanku. Menenggelamkan aku begitu dalam. Saat cinta dan rasa sakit bercampur. Cintaku.. Lepas dari genggamanku..
Yonghwa Pov end
*
*
*
*
"Hyung.. Jeongmal pabboya!! Mengapa kau tak memperjuangkan Noona!?". Teriak Minhyuk keras membuat Jungshin dan Jonghyun kaget. Sebaliknya Yonghwa hanya terdiam menatap nanar jendela kaca di hadapannya."Ne.. Aku setuju dengan Minhyuk Hyung. Kita cari Noona sebelum hyung kita ini menjadi benar - benar depresi". Kata Jungshin diiringi anggukan kedua hyungnya.
"Dia tak ingin kembali.. Dia membenciku..". Ucap Yonghwa pasrah.
"Perasaanku terasa aneh Jonghyun ah.. Aku merasa seperti mencoba bernafas dalam ruang hampa.. Jika aku ingin meraihnya, apa dia akan kembali?". Lanjut Yonghwa tanpa menyadari airmatanya menetes membasahi pipinya..
Airmata... Sebuah Pertanda ataukah?
*
*
*
@Jinan
Yeoja itu kembali ke sana. Kembli menatap gitar di balik kaca itu. Tanpa airmata, Hanya tatapan kosong.Shinhye Pov
Aku kembali.. Kembali hanya untuk memantapkan hati.. Setelah mencoba bertahan.. Mencoba untuk tersenyum diantara ribuan rasa sakit yang menderaku. Satu kesalahanku adalah Aku terlalu erat menggenggam cintaku. Sehingga begitu terluka ketika kenyataan dengan paksa merebutnya dari genggamanku..
Shinhye Pov EndPerlahan yeoja itu berbalik dan berjalan perlahan. Menjauhi tempat dimana hatinya ditinggalkan.
Tiiiiinnn... Tiiiiinnnn....Brrruuuaaaakkkhh...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Hope ( Completed )
FanfictionCinta.. Tawa.. pengorbanan dan airmata.. Saat semuanya menjadi satu menjadi sebuah rasa tertahan..