Only Hope 7

1.7K 158 8
                                    

Jangan menjauh dariku lagi.. Kesesakan membuatku tak berdaya..
★ Jung Yonghwa ★
*
*
*
"Mianhae Chagiya.. Oppa hanya terlalu senang melihatmu sudah sadar". Kata Yonghwa sambil segera melonggarkan pelukannya.
"Bogoshipeo Hye..". Lanjut Yonghwa lagi kemudian mengusap pelan pipi Shinhye sambil menatapnya sayang.
"Nan gwaenchanayo oppa..". Ucap Shinhye pelan.
"Arra.. Terima kasih sudah kembali Hye". Ucap Yonghwa dan kembali memeluk Shinhye dan tak peduli tatapan sahabat - sahabatnya.
"Eheem... Kita diabaikan niiih". Kata Jungshin sambil melirik Jonghyun yang juga ikut meliriknya.
"Kajja pergi saja Jungshin ah. Tugas kita kayaknya sudah selesai". Ucap Jonghyun kemudian berjalan pelan mendekati Shinhye yang masih dalam pelukan Yonghwa.
"Noona.. Aku senang noona sudah sadar. Aku dan Jungshin harus pergi sekarang". Kata Jonghyun kemudian tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
"Gomawo Jong ah". Balas Shinhye dan tersenyum.
"Jong? Sejak kapan kamu panggil Jonghyun begitu chagi?". Kata Yonghwa cepat.
"Neo Molla? Aku dipanggil begitu sejak dulu hyung. Aku kan namja pertama yang noona punya". Kata Jonghyun menggoda Yonghwa kemudian segera melangkah cepat menuju pintu disusul Jungshin.
"Yaaaaak Lee Jonghyun!! Neo Micheoseo!!?". Teriak Yonghwa kesal. Ada perasaan cemburu yang hinggap di hatinya.
*******************
Sementara kedua namja yang telah berdiri di balik ruang rawat Shinhye sibuk tertawa karena berhasil menggoda hyung mereka.
"Aku senang noona sudah sadar hyung. Akhirnya muncul lagi tanda - tanda kehidupan di wajah Yonghwa hyung". Ucap Jungshin senang.
"Ne.. Aku juga senang. Semoga hubungan mereka bisa membaik". Kata Jonghyun.
*
*
"Chagiya..". Panggil Yonghwa.
"Ne oppa. Waeyo?". Tanya Shinhye pelan.
"Mengapa Jonghyun dipanggil seperti itu?". Tanya Yonghwa sambil memanyunkan bibirnya.
"Sudah oppa.. Daripada oppa tanya seperti itu lebih baik oppa panggil perawat dulu. Aku ingin berbaring. Badanku masih sakit". Ucap Shinhye pelan. Namun bukannya memanggilkan perawat, Yonghwa dengan segera membopong tubuh Shinhye dan memindahkannya ke tempat tidur.
"Oppa mengapa tidak menyuruh perawat saja". Kata Shinhye dengan wajah memerah malu.
"Waeyo? Oppa tak mau perawat yang mengurusmu". Kata Yonghwa mantap.
"Tapi..
"Sudah jangan membantah". Potong Yonghwa cepat sambil menarik selimut Simpson miliknya dan menyelimuti tubuh Shinhye.
"Oppa sejak kapan di sini? Kenapa banyak kertas - kertas di sana?". Tanya Shinhye ketika dilihatnya banyak berkas - berkas milik Yonghwa di meja yang tak jauh dari tempat tidurnya.
"Sejak kamu kecelakaan Hye..". Ucap Yonghwa tersenyum.
"Jadi.. Oppa tak pernah pulang?". Tanya Shinhye bingung.
"Ne.. Oppa selalu di sini Hye. Oppa tak mau jauh dari kamu jadi semua pekerjaan oppa kerjakan di sini". Kata Yonghwa sambil menggaruk - garuk kepalanya yang tak gatal.
"Gomawo oppa". Ucap Shinhye dan mengusap pipi Yonghwa.
*
*
*
Malam kian larut namun namja itu masih terjaga. Matanya enggan terpejam dan malah sibuk untuk berpikir. Sambil sesekali mengusap lembut tangan Shinhye yang selalu digenggamnya.
"Senang kau telah sadar Chagiya. Senang melihatmu meresponku lebih baik. Serasa hidupku kembali. Meskipun oppa sendiri tak tahu bagaimana akhir hubungan kita. Apa kau akan pergi lagi ataukah tetap di sisiku. Sungguh hanya dengan memikirkannya membuat ketakutanku bertambah". Ucap Yonghwa pelan dan merebahkan kepalanya di dekat pundak Shinhye yang tengah tertidur pulas dan mulai menutup matanya.
*
*
*
"Selamat pagi nona Park, tuan Jung. Saatnya pemeriksaan". Kata dokter Cho dengn senyum ramah begitu membuka pintu kamar rawat Shinhye.
"Mohon dipastikan semuanya baik - baik saja dokter". Kata Yonghwa namun matanya tetap memperhatikan gerak gerik dokter.
"Tentu saja tuan Jung. Akan saya pastikan itu". Kata Dokter ramah meski menyadari tatapan Yonghwa.
"Dan anda tak perlu cemburu tuan Jung. Saya hanya menjalankan tugas saya". Goda dokter sambil tersenyum simpul membuat Yonghwa salah tingkah.
"Calon istri anda semakin membaik tuan Jung. Besok sudah bisa pulang. Namun harus tetap diperhatikan agar tidak melakukan banyak aktifitas dulu. Saya sarankan untuk lebih banyak istirahat". Kata Dokter begitu selesai memeriksa kondisi kesehatan Shinhye.
"Kamsahamnida dokter". Ucap Yonghwa.
"Oppa akan siapkan semua chagi. Kau istirahat saja". Kata Yonghwa sambil menatap Shinhye. Diusapnya pelan rambut yeoja itu agar merasa nyaman.
*
*
*
Akankah akhir dari semua ini adalah bahagia? Saat yang aku pegang hanyalah sebuah Harapan..
*
*
*
*
"Chagiya.. Kata dokter kita pulang sekarang". Teriak Yonghwa senang begitu masuk ke kamar rawat Shinhye dan dibalas senyum dari yeoja itu.

"Chagiya biarkan oppa yang mengurus semuanya. Kau berbaring saja.Kau harus banyak istirahat". Kata Yonghwa lagi sambil menarik pelan tangan Shinhye dan membawanya ke tempat tidur kemudian menyuruhya tidur.

"Aku bisa membereskannya oppa. Lagipula aku tak ingin merepotkanmu lagi". Kata Shinhye pelan namun mendapat tatapan penolakan dari namja di depannya itu.

"Arraseo oppa". Ucap Shinhye sambil memanyunkan bibirnya lucu membuat Yonghwa tersenyum dan mengusap pelan rambut Shinhye sebelum membereskan semua barang yang harus dibawa pulang. Sementara Shinhye hanya bisa menatap sosok namja itu.

Shinhye Pov
Kau membuat hatiku goyah oppa. Saat aku ingin menjauh dan melupakanmu, namun kau kembali.. Dengan senyum dan perhatianmu yang begitu memikatku. Aku goyah.. hatiku selalu mencarimu. Eotteokhe?
Shinhye pov end.
*
*
Bisakah hatimu kugapai? Saat ketakutan ini selalu berusaha mencengkramku dengan keraguan menebak isi hatimu..
★ Jung Yonghwa ★
*
*
*
"Terima kasih sudah merawat uri Shinhye dokter". Kata Yonghwa sambil sedikit membungkuk begitu dokter Cho selesai memeriksa Shinhye sebelum pulang.

"Ne tuan Jung. Park aghassi masih harus banyak beristirahat untuk pemuliahan". Kata dokter Cho ramah sebelum keluar meninggalkan Yonghwa dan Shinhye.

"Kajja chagiya.. Kau harus cepat sampai di rumah dan istirahat". Kata Yonghwa sambil merangkul Shinhye dan membawanya keluar.

"Chamkanman oppa. Barang - barangku bagaimana?". Tanya Shinhye bingung.

"Barang - barangmu sudah oppa bawa sebelumnya". Jawab Yonghwa cepat sambil menyelaraskan langkah keduanya.
Sesampainya di depan pintu rumah sakit, dengan sigapnya Yonghwa membuka pintu mobil untuk Shinhye.

"Hati - hati chagi". Kata Yonghwa. Setelah memastikan Shinhye masuk, sambil berlari - lari kecil, Yonghwa pun segera masuk dan menyalakan mobilnya kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan rumah sakit.
*
*
Aku terus mengejarnya, hingga tak menyadari begitu dalam aku tersesat..
Aku terus masuk, hingga tak kusangka telah begitu dalam aku terperosok..
Aku terus menatapnya, hingga tak kusadari bahwa hanya dialah yang menjadi fokus tatapanku..
Aku terus mencintainya, hingga walaupun menyakitkan, aku tetap bertahan..
Aku tetap mencintainya, hingga walaupun suatu saat nanti aku tak mengingat namaku sendiri, Aku tetap mencintainya. Sesorang yang kupanggil kasih di setiap helaan nafasku..
★ Jung Yonghwa ★
*
*
*
*
"Bangun Hye.. Kita sudah sampai". Ucap Yonghwa pelan sambil menyentuh tangan Shinhye membuat yeoja itu perlahan membuka matanya dan menatap Yonghwa.
"Kau lelah? Ayo kita masuk agar kau bisa istirahat". Ucap Yonghwa penuh perhatian.
"Ne oppa. Tapi, mengapa kita ke rumahmu? Bukankah seharusnya kau mengantarku ke rumahku?". Tanya Shinhye pelan.
"Anio.. Di sana kau sendirian dan oppa tak ingin kau sendiri. Jadi kau akan tinggal di sini sampai sembuh". Kata Yonghwa menjelaskan kemudian keluar dan membukakan pintu untuk Shinhye.
"Kau bisa tidur di kamar oppa. Oppa akan tidur di kamar tamu". Lanjut Yonghwa lagi sambil tersenyum lebar.
"Mengapa di kamarmu oppa? Aku tidur di kamar tamu saja. Gwaenchanayo oppa". Kata Shinhye.
"Andwe.. Oppa sudah mempersiapkan semuanya untukmu agar kau nyaman dan bisa istirahat. Jadi oppa yang akan tidur di kamar tamu". Kata Yonghwa tak terbantahkan.
*
*
*
"Kamarnya rapi sekali..". Ucap Shinhye pelan sambil menatap kagum kamar Yonghwa.

"Oppa.. Dapatkah aku mempercayaimu?". Kata Shinhye lagi sambil menatap nanar foto Yonghwa yang terpajang di dinding kamarnya.
*
*
Sementara Yonghwa yang masih berdiri di luar kamarnya perlahan menyandarkan tubuhnya ke pintunya, tanpa senyum menghiasi wajahnya.

Yonghwa pov
Rasanya begitu bahagia bisa bersamamu Hye. Di sini.. Di rumahku. Bisa menatapmu kapanpun aku mau. Bisa menjagamu lebih.. Bisakah kau percaya padaku?

Tbc

Only Hope ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang