Only Hope

1.7K 163 7
                                    

Gomawo sebelumnya buat Author Riya_Yoonlizta93 yang udah edit covernya :-)
*
*
*
"Hyung..!! Cepat nyalakan Tv..!! Ada berita buruk tentang Hye Noona!". Teriak Jungshin ketika berhasil menerobos pintu ruangan Yonghwa.

"Waeyo Jungshin ah?". Tanya Yonghwa ditengah keterkejutannya namun Jungshin tak meresponnya dan memilih menyalakan tv.

"Telah terjadi kecelakaan di Jinan. Pemilik mobil telah diperiksa dan ternyata mabuk berat itu telah ditetapkan menjadi tersangka. Sementara itu, Korban yang bernama Park Shinhye hingga berita ini disiarkan, dikabarkan belum sadar..

Deeggggg!!!

"Ige Mwoya!!??". Teriak Yonghwa keras. Jantungnya seolah terhenti mendengar berita itu.

Yonghwa Pov
Waktu seolah terhenti. Pikiranku kacau. Eotteokhe? Shinhye..
Yonghwa Pov End

"Hyung..!!". Teriak Jungshin ketika melihat Yonghwa hanya terdiam memandang tv yang masih menyala. Yonghwa yang terkejut mendengar teriakan Jungshin pun seolah tersadar dan segera berlari keluar tanpa mempedulikan tatapan heran dan bingung dari karyawannya.

"Chamkanman Hyung..!! Aku ikut..!". Teriak Jungshin begitu dilihatnya Yonghwa sudah bersiap - siap menjalankan mobilnya. Segera sesudah Jungshin masuk, Yonghwa langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju Jinan.
*
*
*
"Hyung..! Aku tahu kau khawatir dan panik tapi jangan seperti ini hyung.. Aku belum pacaran dengan sekertaris cantikmu itu". Seru Jungshin ketakutan namun Yonghwa hanya meliriknya sekilas dan kembali fokus menyetir.
Begitu Sampai di rumah sakit tempat Shinhye dirawat, Yonghwa segera berlari masuk tanpa menunggu Jungshin.

"Chogiyo.. Pasien Park Shinhye di ruangan mana?". Tanya Yonghwa cepat pada perawat.

"Pasien Park yang kecelakaan itu? Di kamar no 24 tuan". Kata Perawat itu ramah.
Dengan segera Yonghwa berlari ke kamar rawat Shinhye.

"Shinhye..!! Chagiya, mengapa seperti ini?". Kata Yonghwa begitu memasuki kamar rawat Shinhye dan melihat Yeoja itu terbaring tak sadarkan diri. Diraihnya tangan Shinhye dan digenggamnya erat.

"Irona Chagiya.. Mianhaeyo.. Ini semua salah oppa. Irona Hye.. Kau boleh marah sama oppa tapi jangan seperti ini. Sadarlah..". Lanjut Yonghwa pelan dan mulai terisak. Kesesakan dan ketakutan kian terasa. Takut akan kehilangan.

Sementara Jungshin yang baru selesai memarkirkan mobil Yonghwa segera menghubungi kedua hyungnya, Jonghyun dan Minhyuk agar segera datang. Setelah itu dia bergegas menemui dokter yang merawat Shinhye.
"Bagaimana keadaan Shinhye Noona dokter?". Tanya Jungshin khawatir.
"Maaf.. Apa anda keluarganya pasien?". Tanya dokter ramah.
"Shinhye noona calon kakak ipar saya dok". Jawab Jungshin cepat.
"Kalau begitu bisakah saya berbicara kepada calon suaminya?". Kata dokter lagi.
"Saya di sini dokter. Jungshin keluarlah". Potong Yonghwa cepat ketika didengarnya dokter ingin bicara kepadanya.
"Ne hyung.. Kalau begitu aku akan menemani noona". Kata Jungshin dan mendapat anggukan dari Yonghwa.

"Bagaimana keadaannya dokter?". Tanya Yonghwa langsung begitu Jungshin menutup pintu.
"Calon istri anda mengalami benturan di bagian kepala. Ini mengakibatkan dia belum sadar sampai saat ini dan sekarang yang bisa kami lakukan adalah memastikan kondisi pasien stabil dan menunggunya sadar untuk pemeriksaan lebih lanjut tuan". Kata dokter.
"Tolong lakukan yang terbaik dokter. Selamatkan calon istriku.. Tolonglah dokter". Kata Yonghwa memohon. Ketakutannya semakin bertambah.
"Kami akan berusaha tuan. Perawat kami akan menjaganya 24 jam". Kata dokter ramah.

"Aku yang akan menjaganya dok. Kamsahamnida.. Dia hatiku dan aku tak akan meninggalkan dia sedikitpun". Kata Yonghwa sambil berdiri dan sedikit membungkuk pada dokter kemudian kembali ke kamar rawat Shinhye.

Yonghwa Pov
Irona Hye.. Mengapa semuanya seperti ini.. Irona.. Rasa takut ini menjalar dalam hatiku sekarang.. Ini lebih sakit dari perasaan ketika kau menyuruh oppa pergi.
Yonghwa Pov End
*
*
*
*
Bukankah airmata bisa menjelaskan semuanya? Saat kita merasa senang, merasa takut, merasa sakit, atau merasa benci? Airmata.. Pertanda atau mungkin juga jawaban dari semua suasana hati.. Cinta..
*
*
*
Tawamu adalah hidupku.. Senyummu adalah batas jarak pandangku.. Sejauh mata memandang hanya ada kamu...
★ Jung Yonghwa ★
*********************
"Ini sudah 3 hari Hye.. Kapan kau akan bangun? Apa kau sungguh tak merindukanku?". Ucap Yonghwa pelan. Wajahnya yang terlihat begitu letih itu hanya bisa memandang Shinhye. Tangannya mengusap perlahan rambut Shinhye.

"Irona Hye.. Oppa janji akan selalu membahagiakanmu dan tak akan membiarkanmu terluka lagi". Lanjut Yonghwa. Airmatanya kembali jatuh membasahi pipinya.

"Hyung.. Gwaenchana?". Kata Minhyuk ketika dilihatnya Yonghwa mengusap airmatanya.

"Eoh.. Gwaenchana Hyukie ah..". Ucap Yonghwa sambil menatap Minhyuk.

"Aku membawakan pakaianmu dan beberapa berkas yang dititip Jungshin untukmu. Istirahatlah sebentar Hyung. Kau terlihat begitu menggenaskan". Kata Minhyuk sambil menatap Yonghwa khawatir.

"Anio.. Aku akan tetap di sini. Gomawo Hyukie ah". Kata Yonghwa pelan.

"Kalau begitu tidurlah sebentar di sofa itu. Biar aku yang menjaga Noona. Lagipula aku free hari ini hyung". Kata Minhyuk sambil mendorong Yonghwa pelan.

"Apa kau nanti tak malu pada noona? Jika noona bangun dan melihatmu seperti ini pasti noona kaget". Kata Minhyuk beralasan.

"Arraseo.. Aku akan memejamkan mataku sebentar saja". Kata Yonghwa. Dikecupnya pelan puncak kepala Shinhye dan bergegas menuju sofa yang tak jauh dari ranjang Shinhye kemudian merebahkan dirinya.
*
*
*
*
*
*
Namja itu terlihat sedikit lebih fresh karena telah sedikit beristirahat. Dia sungguh sangat berterima kasih pada Minhyuk karena telah membantunya menjaga Shinhye.

"Hyung.. Jika kau butuh sesuatu telpon saja aku, Jungshin atau Jonghyun hyung". Kata Minhyuk sebelum pamit pulang.

"Ne.. Gomawo Hyukie ah.. Kalian memang saudara terbaikku". Ucap Yonghwa sambil menepuk pelan punggung sahabatnya itu.

"Aah Ya... Bisakah kalian membawakanku sesuatu?". Tanya Yonghwa dan dibalas anggukan semangat Minhyuk. Yonghwa dengan cepag membisikan sesuatu pada Minhyuk. Terlihat Minhyuk tersenyum dan menganggukan lagi kepalanya.

"Baiklah Hyung.. Aku mengerti. Aku dan Jungshin yang akan membereskannya". Kata Minhyuk kemudian meninggalkan Yonghwa dan Shinhye.
*
*
*
*
*
Jika kau mulai lelah berjalan.. Berhentilah sejenak. Lihatlah ke belakang maka akan kau dapati aku berjalan mengikutimu. Menjagamu agar jangan kau terjatuh..
★ Jung Yonghwa ★
**********************

Perlahan mata itu terbuka.. Menatap sendu pemandangan di hadapannya. Kosong...

Kosong??!!!!

Sontak Yonghwa melebarkan matanya dan memandang sekelilingnya tepat di saat Jonghyun bergegas masuk.

"Hyung..!! Dimana Noona??!". Kata Jonghyun kaget.

"Shinhye??!! Eodiga??". Teriak Yonghwa tanpa mempedulikan Jonghyun.

"Chagiya..!!". Teriak Yonghwa sambil berlari keluar kamar rawat Shinhye dan mencari di setiap lorong rumah sakit dengan cemasnya tanpa peduli tatapan aneh dan bingung dari orang - orang di sekitarnya.

"Shinhye ya.. Jangan seperti ini.. Eodiga Hye..". Desis Yonghwa pelan. Dengan panik dia terus mencari sampai akhirnya dia memutuskan kembali ke kamar rawat yeoja itu.

"Oppa..

Dengan cepat Yonghwa berbalik dan mendapati yeoja yang dicarinya tengah didorong menggunakan kursi roda oleh Jungshin.

"Hye.. Park Shinhye..!!". Kata Yonghwa kaku. Namun sedetik kemudian dia melangkah maju dan mendekati Shinhye kemudian segera memeluknya.

"Chagiya.. Kau membuat oppa khawatir. Oppa pikir oppa kehilangan kamu". Kata Yonghwa sambil mengeratkan pelukannya pada yeoja itu.

"Oppa.. Aku.. Sesak..

Tbc

Only Hope ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang